Bukan Mahram, Menteri Baru Indonesia Ini Tolak Berjabat Tangan Dengan Ibu Negara

Bukan Mahram, Menteri Baru Indonesia Ini Tolak Berjabat Tangan Dengan Ibu Negara

author photo
Bukan Mahram, Menteri Baru Indonesia Ini Tolak Berjabat Tangan Dengan Ibu Negara

Bukan Mahram, Menteri Baru Indonesia Ini Tolak Berjabat Tangan Dengan Ibu Negara

Dalam acara pelantikan menteri-menteri baru Reshuffle jilid II Kabinet Indonesia Kerja, ada hal yang sangat menarik untuk disimak saat Presiden dan ibu negara memberikan ucapan selamat dan menjabat tangan para menteri baru tersebut.

Saat Ibu Negara Iriana Joko Widodo akan mengucapkan selamat sekaligus menjabat tangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Muhadjir Effendy, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah malang ini langsung mencakupkan kedua tangan sambil menolak secara halus. Ia mengetahui bahwa berjabat tangan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya adalah dosa meskipun itu adalah seorang ibu negara.

Perlu diketahui bahwa pria bernama lengkap Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Drs, M.AP ini lahir pada tanggal 29 Juli 1956 di Madiun, Jawa Timur. Selain menjabat sebagai Rektor UMM, ia juga merupakan Ketua Pimpinan Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan.

Muhadjir Effendy
Sejak kecil ia memang aktif dalam organisasi islam tersebut. Bahkan selama menjadi pelajar maupun mahasiswa ia aktif dalam Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI).

Sosok Muhadjir memang tidak bisa lepas dari Universitas Muhammadiyah Malang karena ia menjadi salah satu yang mencurahkan tenaga dan pikirannya hingga universitas tersebut bisa berkembang hingga saat ini.

Bersama dengan rekan-rekannya yang lain seperti Prof Imam Suprayogo, Prof Malik Fadjar, H Sukiyanto dan Kyai Haji Abdullah Hasyim, ia melanjutkan perjuangan para perintis universitas tersebut hingga bisa dipercaya oleh masyarakat luas.

Baca Juga:


Semoga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru ini bisa memberikan contoh nilai islam yang sebenarnya sehingga bisa menjadi panutan bagi masyarakat muslim nantinya. Aamiin.

Next article Next Post
Previous article Previous Post