Begini Kisah Unik Gus Dur Dan Abah Afandi Saat Usir Maling Di Pondokan

Begini Kisah Unik Gus Dur Dan Abah Afandi Saat Usir Maling Di Pondokan

author photo
Begini Kisah Unik Gus Dur Dan Abah Afandi Saat Usir Maling Di Pondokan
Gus Dur dan Abah Afandi
Begini Kisah Unik Gus Dur Dan Abah Afandi Saat Usir Maling Di Pondokan

Sejumlah ulama saat ini sudah banyak yang berpulang ke rahmatullah. Salah satunya adalah Abah Afandi yang wafat pada hari Rabu, 13 Juli 2016 dalam usia 78 tahun. Kyai ini merupakan pengasuh Pesantren As Syafi’iyah Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu yang di tahun 1953 pernah menuntut ilmu di Ponpes Tambakberas Jombang.

Salah satu teman akrabnya saat itu adalah mantan Presiden, KH Abdurahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Mereka berteman cukup akrab dan sering menghabiskan waktu bersama-sama.

Suatu hari saat tengah malam, Abah Afandi sering diajak ngopi oleh Gus Dur di warung yang berada di luar area pesantren. Sejak pukul 11 malam mereka sudah ngopi bersama hingga pukul 1 dini hari.

Keduanya pun sepakat untuk segera pulang ke pondokan. Namun saat tepat berada di sekitar area pondok pesantren, Abah Afandi melihat sesuatu yang mencurigakan yakni dua orang atau lebih yang sepertinya hendak mencuri.

“Gus, ada dua orang lebih di sana. Sepertinya pencuri mau memanjat pagar pondok, sampean kejar Gus.” Ucap Abah Afandi.

Entah takut atau apa, Gus Dur dengan tenang menjawab, “Sampean saja yang mengejar.”

Saling tawar menawar untuk mengejar maling itu pun terus dilakukan sehingga membuat kegaduhan di sunyinya malam. Alhasil maling itu mendengarnya dan segera melarikan diri karena mengetahui ada orang yang berada dekat mereka.

Sambil tertawa melihat kejadian tersebut, Gus Dur kemudian berkata, “Nah praktis kan, cara ngusir malingnya? Daripada kita berdua mendekat, jadi babak belur, mendingan bisik-bisik yang kencang, maling dengar, jadi kabur, kita pun tidak perlu di tengah malam teriak kencang “maling.. maling” yang ganggu orang banyak.”

Setelah beberapa tahun, persahabatan mereka terhenti karena Gus Dur harus menuntut ilmu di Timur Tengah. Namun setelah kembali ke tanah air, persahabatan mereka pun terjalin lagi dan saling berkunjung ke daerah satu sama lain.

Saat Gus Dur terpilih menjadi presiden RI, ia tak pernah lupa dengan sahabatnya tersebut. Abah Afandi pun kerap diundang untuk ke istana negara, namun seringkali ia tolak dengan alasan merasa tidak pantas.

Tapi karena melihat kesungguhan Gus Dur sebagai temannya sejak dulu, Abah Afandi pun mau datang ke istana negara. Saat itu banyak tamu undangan penting yang berada di dalamnya. Gus Dur pun kemudian memperkenalkan Abah Afandi kepada para tamu tersebut.

“Ini Kiai Afandi Indramayu, teman saya ngejar maling ketika mondok di Tambakberas,” ucap Gus Dur.

Tak hanya itu saja, Abah Afandi pun mendapat kehormatan untuk mengimami shalat maghrib di masjid Istana.

Baca Juga:


Demikianlah kisah pertemanan antara Gus Dur dengan Abah Afandi yang kini keduanya telah berpulang ke rahmatullah. Semoga keduanya ditempatkan dalam tempat yang terbaik. Aamiin
Next article Next Post
Previous article Previous Post