Alhamdulillah, Lebih Dari 200 Warga Keturunan Tionghoa Di Sumatera Barat Telah Menjadi Mualaf

Alhamdulillah, Lebih Dari 200 Warga Keturunan Tionghoa Di Sumatera Barat Telah Menjadi Mualaf

author photo
Alhamdulillah, Lebih Dari 200 Warga Keturunan Tionghoa Di Sumatera Barat Telah Menjadi Mualaf
Buya H Muslim Nur (Foto: Minangkabau News)
Alhamdulillah, Lebih Dari 200 Warga Keturunan Tionghoa Di Sumatera Barat Telah Menjadi Mualaf

Jumlah umat islam semakin hari semakin banyak dan ini tak hanya dikarenakan pertumbuhan jumlah penduduk muslim saja, melainkan banyaknya keturunan Tionghoa yang menjadi mualaf.

Salah satunya seperti warga keturunan Tionghoa yang berada di Sumatera Barat dimana sebanyak 200 orang telah menyatakan diri masuk islam.

“Sebanyak 200 keturunan Tionghoa di Sumbar telah menjadi mualaf,” ungkap Buya H Muslim Nur selaku Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia dalam acara halal bihalal di Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan (13/07/2016).

Dengan jumlah yang cukup banyak tersebut, Buya H Muslim Nur memiliki keyakinan bahwa masjid dan tempat ibadah umat islam lainnya akan ramai dan terisi penuh. Terlebih lagi akan berdiri sebuah Masjid Muhammad Cheng Ho di Kelurahan tersebut.

“Masjid itu diharapkan mampu membina dengan baik ratusan mualaf itu nantinya,” tuturnya di hadapan sejumlah warga yang hadir.

Terkait dengan penyebutan Padang sebagai kota yang tidak islami oleh hasil riset Maaruf Institute, Buya menghimbau agar masyarakat Padang tidak terpengaruh dengan hasil tersebut.

“Kalau riset ini sesuai dengan kaidahnya, kita jadikan introspeksi, jika tak benar kita jadikan evaluasi,” ucapnya.

Dilansir dari MinangkabauNews, Buya H Muslim Nur juga menghimbau agar masyarakat jangan sampai patah semangat dengan hasil riset tersebut. Cara yang bisa ditempuh untuk membangun kembali citra muslim Padang adalah dengan meramaikan masjid dalam setiap kesempatan waktu shalat ataupun kajian agama.

Lebih jauh lagi H Muslim Nur mengajak agar warga Padang tidak mudah terpecah belah dan harus meniru ilmu padi.

“Padi juga berkumpul dan masjid merupakan tempat kita berkumpul, bersatu dalam keberagaman,” pungkasnya.

Baca Juga:

Next article Next Post
Previous article Previous Post