Perkataan Dan Ekspresi Wajah Pun Bisa Menjadi Sedekah

Perkataan Dan Ekspresi Wajah Pun Bisa Menjadi Sedekah

author photo
Perkataan Dan Ekspresi Wajah Pun Bisa Menjadi Sedekah │ Jika berbicara mengenai sedekah, yang terlintas di benak kita adalah barang dan uang yang diberikan kepada orang lain. Hingga ketika segi perekonomian sempit dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari, maka kita pun berpikir bahwa kita tak akan pernah bisa melakukan ibadah sedekah yang bernilai pahala besar di sisi Allah tersebut. Namun sebenarnya kita sering tidak sadar kalau sedekah tidak selalu harus berbentuk barang atau uang. Perkataan dan ekspresi wajah pun bisa menjadi sedekah.

Perkataan Dan Ekspresi Wajah Pun Bisa Menjadi Sedekah

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Dan mengucapkan perkataan yang baik merupakan sedekah”. (Muttafaqun ‘Alaih)

Dalam hadist yang lain yang diterima dari Adi bin Hatim Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Jagalah diri kalian dari api neraka, walaupun dengan bersedekah dengan sepotong kurma. Namun siapa yang tidak mendapatkan sesuatu yang bisa disedekahkannya maka dengan (berucap) kata-kata yang baik”. (HR. Bukhari-Muslim).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun pernah berpesan pada sahabatnya Abu Dzar Al Ghifari Radhiyallahu ‘Anhu: “Janganlah sekali-kali engkau meremehkan perkara kebaikan walaupun hanya berwajah cerah ketika engkau bertemu dengan saudaramu.” (HR. Muslim)

Masih dalam hadist yang disampaikan oleh Abu Dzar Al Ghifari Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Senyumanmu di wajah saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi)

Jadi berkata-kata yang baik dan menampakkan wajah cerah ceria penuh senyuman ketika bertemu dengan saudara seagama akan dibalas dengan pahala sebagaimana pahala karena mengeluarkan sedekah. Perlu digaris bawahi pula bahwa bertutur kata baik dan berwajah cerah bukan hanya dilakukan ketika bertemu dengan saudara seagama. Ketika kita berdakwah menyampaikan kebenaran kepada orang kafir pun diperintahkan untuk menggunakan kata-kata yang baik, sebagaimana yang Allah perintahkan pada Nabi Musa ‘Alaihi Salam dan Nabi Harun ‘Alaihi Salam.

Allah subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS. Thaha: 43-44)

Dengan bertutur kata baik disertai senyuman maka hati orang yang bertatap muka dengan kita akan menjadi senang. Bahkan bisa jadi menghilangkan segala kebencian dan permusuhan. Beda halnya jika kita berkata-kata kasar dan berwajah masam. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Sekiranya engkau bersikap keras lagi kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159)

Pada salah satu hadist di atas disebutkan bahwa sedekah dapat menjadi pemelihara diri dari api neraka. Maka sungguh hal ini merupakan kabar gembira bagi kita. Dengan hanya mengeluarkan kata-kata baik sembari berwajah ceria penuh senyuman sudah mendapatkan pahala sebagaimana pahala sedekah yang begitu besar.

Akan tetapi sungguh disayangkan amalan yang ringan ini terasa begitu berat bagi sebagian besar kita. Bertemu dengan orang yang dikenal pun sok bersikap tak kenal, hingga tak ada sapaan yang keluar dari lisan dan tak ada senyuman yang merekah menghiasi wajah. Terlebih lagi terhadap orang yang tak dikenal. Walaupun duduk sama-sama dalam satu majelis, mereka tak saling tegur sapa. Bahkan penyakit ini juga menghinggapi sebagian besar para penuntut agama, dimana sikap mereka begitu kaku terhadap orang-orang awam.

Baca Juga:


Maka mulai detik ini rubahlah perilaku yang demikian. Tegurlah saudaramu dengan kata-kata yang baik. Hiasilah wajahmu dengan senyum penuh keceriaan walau hatimu sedang berduka. Selalu ingat bahwa semua itu bernilai pahala sedekah di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Disamping itu ingatlah pula bahwa mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.

Wallahu A’lam
Next article Next Post
Previous article Previous Post