Kisah Rukanah, Pegulat Terhebat di Makkah Yang Menantang Adu Gulat Dengan Rasulullah

Kisah Rukanah, Pegulat Terhebat di Makkah Yang Menantang Adu Gulat Dengan Rasulullah

author photo
KabarMakkah.Com – Menurut sejarah, Ternyata olahraga gulat merupakan olahraga yang paling tua dalam sejarah. Dalam tarikh pun disebutkan bahwa pada masa Rasulullah SAW, olahraga gulat sudah ada dimana cara memainkannya pun sama yakni saling mengadu fisik diantara dua orang yang akan bertanding.

Kisah Rukanah Yang Mengajak Adu Gulat Dengan Rasulullah
Ilustrasi


Sementara itu di dataran Cina, Olahraga ini sudah dikenal sejak tahun 2050 sebelum masehi. Di negara arab, olahraga ini begitu digemari oleh para pria sehingga di jaman Rasulullah banyak terdapat para pegulat yang tangguh.

Di kota Mekkah terdapat seorang pegulat yang bisa dikatakan tidak pernah terkalahkan sedikit pun. Setiap kali ia mengikuti sebuah turnamen gulat, sudah diketahui hasilnya bahwa ialah yang menjadi pemenangnya. Siapakah ia sesungguhnya?

Rukanah Sang Pegulat Hebat Yang Tak Tertandingi

Nama pegulat yang selalu menjadi pemenang tersebut adalah Rukanah bin Abdu Yazid. Selain menjadi seorang pegulat, ia juga merupakan pemimpin arab yang disegani. Postur tubuhnya yang kekar dan besar membuat siapapun yang berurusan dengannya harus berpikir dua kali. Selain handal bergulat ternyata Rukanah juga handal dalam menunggangi kuda.

Melihat perawakannya yang lebih besar membuat ia mudah dikenali dan dijadikan sosok yang ditakuti sekaligus dibanggakan oleh penduduk Mekkah. Sayangnya selama awal masa kenabian, Rukanah masih dalam lingkup kemusyrikan.

Di saat lawan-lawan sudah dikalahkan satu persatu, Rukanah pun ingin melakukan duel gulat lagi dan kali ini Rasulullah yang menantang Rukanah untuk melakukan duel satu lawan satu. Seperti apa kisahnya?

Kisah Rukanah Yang Bergulat Dengan Rasulullah

Hari itu, Rasulullah SAW datang ke rumah Rukanah bin Abdu Yazid Sang pegulat hebat. Dalam pertemuan tersebut Rasulullah bertanya kepada Rukanah, “Wahai Rukanah, apakah Engkau bertakwa kepada Allah dan menerima dakwahku?”

“Seandainya aku mengetahui apa yang engkau serukan itu adalah kebenaran, pasti aku akan mengikutimu.” Jawabnya

“Bagaimana kiranya jika kukalahkan engkau dalam gulat. Apakah engkau akan meyakini kebenaran perkataanku?” Rasulullah seakan menantang Rukanah

Rukanah pun menjawab tantangan tersebut dan keduanya pun berdiri dan melakukan duel satu lawan satu. Dalam beberapa saat, Rasulullah menyergap tangan Rukanah yang diiringi dengan menjatuhkannya ke atas tanah.

Karena penasaran dengan keahlian Rasulullah dalam bergulat, Rukanah pun menantangnya kembali.

“Wahai Muhammad, kita ulangi lagi!”

Namun meski telah diulang, pertandingan yang kedua tetap dimenangkan oleh Rasulullah dan akhirnya Rukanah mengakui kekalahannya. Setelah itu Rasulullah memperlihatkan hal yang luar biasa kepada Rukanah yakni memanggil pohon untuk menghampiri dan menyuruhnya kembali ke tempat semula.

Namun ternyata Rukanah masih belum mempercayai kenabian Rasulullah dan justru kembali ke kaumnya sembari menyebarkan pemberitaan atas apa yang dilihat oleh mata kepalanya sendiri.

“Wahai bani Abdi Manaf, mereka (Muhammad) telah menyihir masyarakat. Demi Allah aku tidak pernah melihat penyihir yang lebih sakti darinya.”

Sementara dalam riwayat Al Baladzuri justru Rukanah-lah yang telah menantang Rasulullah. Bahkan Rukanah yang langsung menghampiri Rasulullah di salah satu bukit Mekkah.

Rukanah Akhirnya Masuk Islam

Hidayah yang datang kepada diri Rukanah baru diterimanya setelah penaklukan kota Mekkah. Saat itu Rukanah datang ke hadapan Rasulullah dan berkata:

“Demi Allah, aku mengetahui jika engkau bergulat denganku, engkau akan mendapat pertolongan dari langit.”

Kemudian Rukanah pun masuk Islam dan tinggal di Madinah hingga di tahun 42 Hijriyah pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, Rukanah pun wafat. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa Rukanah wafat pada masa Muawiyah.

Demikian kisah Rukanah yang wafat dalam keadaan Islam dan berakhir bahagia, orang yang dahulunya menantang Rasulullah dan masih belum mendapatkan hidayah Islam. Moga kita semua bisa mengambil hikmah di dalamnya bahwa tidak setiap yang memusuhi islam, akan terus menerus memusuhi Islam. Karena bisa jadi Hidayah Allah akan turun padanya.

Hikmah dan Pelajaran

Ada beberapa hikmah dan pembelajaran dari Kisah Rukanah ini, diantaranya adalah,

Pertama: Metode dakwah Rasulullah sangat bervariatif. Selain dakwah dengan berceramah dan mauidzah hasanah. Beliau juga berdakwah dengan cara bersedekah, Berdakwah dengan akhlak yang mulia. Dan juga berdakwah dengan pendekatan budaya. Bahkan juga dengan pendekatan dalam bidang olahraga. Namun pendekatan dakwah beliau tidak pernah menerabas sesuatu yang dilarang oleh Allah.

Kedua: Nabi Muhammad SAW tidak menginginkan harta atau apapun dari hasil duelnya dengan Rukanah dan anaknya, beliau hanya menginginkan turunnya hidayah dalam hati Rukayah.

Ketiga: Betapa pun sombongnya kaum musyrikin Makkah dalam menolak Islam, Namun Nabi Muhammad SAW sama sekali tidak menyerah untuk berdakwah.

Keempat: Walaupun orang-orang kafir berlaku sombong dan kasar pada Rasulullah SAW, Namun beliau tetap berlaku ramah pada mereka. Sehingga mereka tidak segan untuk mengajukan pertanyaan bahkan mengajak adu gulat sekalipun.

Wallahu A'lam
Next article Next Post
Previous article Previous Post