UAH dan UAS Jelaskan Dalil Menyesatkan Tentang Puasa Sunnah Rajab: Dibebaskan dari Neraka?

UAH dan UAS Jelaskan Dalil Menyesatkan Tentang Puasa Sunnah Rajab: Dibebaskan dari Neraka?

author photo
UAH dan UAS Jelaskan Dalil Menyesatkan Tentang Puasa Sunnah Rajab: Dibebaskan dari Neraka?



Berikut ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad tentang keutamaan puasa di bulan Rajab. 


Namun hati-hati dengan dalil puasa rajab yang menyesatkan atau bid'ah. 


1 Rajab 1442 Hijriah jatuh pada hari Sabtu 13 Februari 2021. Bulan rajab disebut bulan haram atau berarti yang dimuliakan. 


Berlomba-lombalah untuk memperbanyak amal sholeh untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT, antara lain berzikir, puasa, shalat sunnah, bersedekah. 


Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Ibnu ’Abbas, "Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak." (Lathaif Al Ma’arif, 207) 


Ustaz Adi Hidayat menjelaskan jika tidak ada puasa khusus yang dilakuan di bulan Rajab.


Namun benar jika kita dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan baik di bulan Rajab seperti berpuasa. 


Semisal puasa Senin Kamis, puasa Nabi Daud dan puasa sunnah lainnya. 


Menurut Ustadz Adi Hidayat, tentang puasa di bulan Rajab disebutkan di dalam hadits Muslim pada nomor hadits 1960. 


Hadits ini riwayat Sayyidah 'Aisyah, dikuatkan keterangan Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Muhammad SAW, sering meningkatkan puasa di bulan hurum termasuk bulan Rajab. 


"Saya terkadang sering meilihat Nabi Muhammad SAW sering puasa, seakan-akan nggak buka. Tapi juga sering melihat beliau buka seakan-akan tidak puasa," kata Ustadz Adi Hidayat mengutip hadits dari Sayyidah 'Aisyah dan Ibnu Abbas RA. 


"Maksudnya apa? Kalau kemudian anda ingin meningkatkan puasa di bulan haram seperti Rajab itu boleh-boleh saja," kata Ustadz Adi HIdayat. 


"Walaupun tidak ada kekhususan mengkhususkan puasa di satu bulan saja. Tapi kalau ingin meningkatkan puasa, silakan," kata Ustadz Adi Hidayat. 


Ustadz Adi Hidayat menegaskan, puasa di bulan Rajab hukumnya Sunnah. 


"Mau Senin puasa, silakan, mau Kamis puasa, silakan. Pengen puasa Senin Kamis, silakan," katanya. 


"Puasa Nabi Daud, puasa Ayyamul Bidh, silakan. Atau pengen puasa beruntut, Senin puasa, Selasa puasa, Rabu puasa, Kamis tidak, boleh, Apa dalilnya? tadi, karena puasa di bulan haram dianjurkan" kata Ustadz Adi Hidayat. 


Kata Ustadz Adi Hidayat yang terpenting adalah niatnya, misalkan untuk menghindarikan maksiat maka lakukan puasa sunnah rajab. 


Dalam video ini, ustaz Adi Hidayat juga mengatakan jika banyak dalil terkait puasa Rajab yang salah. 


Semisal pernyataan tentang puasa sehari dalam bulan Rajab memiliki jumlah pahala tertentu, adanya surga yang terdapat sungai Rajab, juga janji dimasukkan surga dibebaskan dari neraka. 


"Jadi keutamaan puasa Rajab sama dengan puasa di bulan haram lainnya yang menambah pahala saja." jelasnya. 

        

Hal serupa juga disampaikan Ustadz Abdul Somad. 


UAS mengatakan, dalam hadits riwayatkan Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnad, Rasulullah SAW bersabda: Berpuasalah engkau di bulan-bulan haram. 


"Bulan haram itu apa? Zulqo'dah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Jadi haditsnya umum," kata Ustadz Abdul Somad. 


Lalu mana yang bid'ah? UAS memberikan beberapa contoh. 


Di antaranya, "Siapa yang puasa satu hari di bulan Rajab tanggal satu, maka seperti puasa satu tahun. Siapa yang puasa dua hari, maka seperti puasa dua tahun," kata UAS. 


"Siapa yang puasa tujuh hari, maka terbukalah pintu surga. Siapa yang mengirimkan ini kepada tujuh temannya, maka dapatlah tujuh berkah. Siapa yang tidak mengirim, maka akan turun tujuh laknat, itu yang bid'ah," kata Ustadz Abdul Somad. 


Cara pelaksanaan puasa rajab


Membaca niat puasa Rajab 


- Menahan haus, lapar, serta hawa nafsu dari terbit fajar saat azan Subuh hingga hingga azan Magrib. 


- Waktu puasa Rajab dilakukan hingga 10 hari pertama bulan rajab. 


- Niat puasa Rajab boleh dilakukan saat pagi atau siang hari ketika sudah melewati waktu subuh. 


Berikut niat puasa Rajab dilengkapi lafal latin dan artinya: 


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ. 


Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT. 


Berikut tiga keistimewaan bulan Rajab:


1. Bulan Rajab adalah Bulan Haram


Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan yang diharamkan. 


Dengan kata lain, bulan Rajab merupakan bulan yang istimewa dan berbeda dari bulan-bulan lainnya. 


Allah Ta’ala telah berfirman: 


"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. 


Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah [9] : 36). 


Maksud bulan haram dalam ayat tersebut adalah bulan haram (suci) yang terdiri dari bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. 


Sebagaimana yang disebutkan oleh sabda Rasulullah SAW , "Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi." 


"Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban." (HR. Al Bukhari). 


Sehingga arti bulan haram adalah haram untuk saling menyakiti dan saling menumpahkan darah bahkan saling menyebar fitnah (hoaks). 


Kecuali memang jika pihak dari musuh dahulu yang pertama kali melakukannya, maka kita diperbolehkan untuk melawan serta bertahan bahkan di perbolehkan untuk membalasnya. 


Selain itu, bulan Rajab juga harus bersih dari perbuatan dosa karena dosa saat itu jauh lebih besar. 


Pahala ketika beramal shaleh di bulan itu jauh lebih besar daripada bulan yang lain, kecuali bulan Ramadhan. 


Dari kutipan Ibnu Abbas, Ibnu Katsir menulis, "Sesungguhnya mengerjakan perbuatan dzalim di bulan-bulan haram, maka dosa dan sanksinya jauh lebih besar dibandingkan melakukan perbuatan dzalim di bulan-bulan yang lain." 


2. Bulan yang dekat dengan Ramadhan 


Bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. 


Kedua ini hanya terpisah oleh satu bulan yaitu bulan Sya'ban. 


Para ulama yang wara' juga banyak yang mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan semenjak bulan Rajab. 


Hal ini telah diabadikan dalam doa ketika masuk bulan Rajab yang sudah banyak kita ketahui. 


"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan." (HR Ahmad). 


Namun hadist ini dikatakan dho’if (lemah) oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma’arif (218), Syaikh Al Albani dalam tahqiq Misykatul Mashobih (1369), dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam takhrij Musnad Imam Ahmad. 


3. Bulan Rajab adalah Bulannya Isra Mi'raj 


Bulan Rajab selalu diingat oleh umat Islam karena di dalamnya terdapat peristiwa Isra Mi'raj. 


Isra Miraj adalah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW. 


Peristiwa isra Mi’raj juga menjadi jembatan perintah shalat secara langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW. 


Jika perintah lainnya hanya melalui malaikat Jibril, maka perintah shalat langsung Allah tunjukkan kepada Rasulullah. 


Hal ini sebagai bukti, shalat merupakan ibadah yang istimewa dan lebih diutamakan. 

Next article Next Post
Previous article Previous Post