Sanksi Bagi Penolak Vaksin: Mengapa Menggunakan Diksi Mengancam?

Sanksi Bagi Penolak Vaksin: Mengapa Menggunakan Diksi Mengancam?

author photo

 

Sanksi Bagi Penolak Vaksin: Mengapa Menggunakan Diksi Mengancam?


Juru Bicara Satgas Penanganan Covid19 Prof. Wiku Adisasmito menyatakan masyarakat yang menolak vaksinasi akan diberi sanksi, dan hal itu akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah (Pemda).


Penerapan sanksi bagi penolak vaksin diterapkan mengingat diagram angka covid di Indonesia kian meningkat. 


Pada hari Natal 2020 ini tercatat angka covid Di Indonesia menembus 686 ribu orang.


Menanggapi pernyataan tentang adanya saksi tersebut komunikolog politik Tamil Selvan yang akrab disapa Kang Tamil memberikan kritik kerasnya hingga membuat surat terbuka kepada Presiden melalui akun Instagramnya.  


Saat dihubungi, Koordinator Lembaga White Politic Syndicate ini menyayangkan sikap pemerintah yang sering mengunakan diksi menakut-nakuti, bukannya justru berupaya menjelaskan secara kongkrit khasiat dari vaksin tersebut.


"Kita tahu bahwa ada kelompok masyarakat yang ragu akan vaksin tersebut, dan itu karena maraknya black news, negatif news, dan hoax. Bukannya ini yang justru di entaskan oleh pemerintah, malah membuat diksi yang menakutkan. Hal seperti ini justru akan memperbesar kelompok yang antipati," kata Kang Tamil.


Direktur Riset Lembaga Kajian Politik Nasional (KPN) ini mengatakan bahwa dirinya dan beberapa lembaga yang dinaunginya berusaha untuk mengedukasi masyarakat secara independen, tentang pentingnya vaksin covid tersebut.


"Kami sudah sepakat untuk hal ini (vaksin covid) akan mendukung pemerintah, bahkan kami membuat gerakan perlawanan untuk menangkal Black News, Negatif News, dan Hoax supaya masyarakat tidak tergiring ke arah antipati. Namun jika narasi mengancam seperti ini yang dikedepankan pemerintah, maka sia-sia upaya kami" ujarnya.


Berikut Surat Terbuka Komunikolog Politik Kang Tamil kepada Presiden Joko Widodo melalui akun instagramnya @kangtamilselvanSurat Terbuka:


"Mau sampai kapan narasi "menakut-nakuti" seperti ini terus dijalankan Pak Presiden @jokowi ???Masyarakat sudah sangat terluka hatinya dengan adanya 2 menteri yang korupsi untuk membeli barang mewah, sementara hari ini jumlah rakyat yang terancam tidak tidak punya masa depan makin bertambah, dan pemerintah bukannya memilih diksi yang menyejukkan dengan menjelaskan fungsi vaksin secara konprehensif dan memberikan contoh kongkrit tokoh-tokoh yang bersedia di vaksin justru negara mengunakan diksi yang mengancam. Apakah memang Bapak ingin kami Takuti??? padahal kami ingin Mencintai.


"Ini curahan hati kesedihan, dari kami, rakyat yang berusaha memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya Vaksin Covid" 

Next article Next Post
Previous article Previous Post