Pihak Front Pembela Islam (FPI) membantah laskar pengawal Habib Rizieq Shihab menyerang aparat kepolisian terlebih dahulu dalam insiden penembakan di tol Cikampek, Karawang Timur.
Sekretaris Umum FPI, Munarman menceritakan, awalnya Habib Rizieq bersama anggota keluarga pergi meninggalkan lokasi dari Sentul, Bogor pada Minggu malam (6/12) sekitar pukul 22.30 WIB menuju tempat acara pengajian subuh keluarga inti.
"Dengan empat mobil keluarga. Di dalam mobil ada istri, beliau (Habib Rizieq), ada anak dan menantu. Artinya ada perempuan di dalam mobil itu dan ada cucu beliau dua orang masih bayi, tiga orang balita," ujar Munarman seperti dikutip RMOL, Senin (7/12).
Keluarga Habib Rizieq menaiki empat kendaraan mobil dan dikawal oleh empat kendaraan berisi laskar.
Dalam perjalan, Senin (7/12) sekitar pukul 00.30 WIB, rombongan delapan mobil Habib Rizieq diikuti oleh mobil lain yang diduga anggota polisi tidak berseragam.
"Ada orang menguntit sejak keluarnya beliau (Habib Rizieq) dari Sentul. Terus dikuntit dan berusaha memotong entah apa tujuannya. Kami tidak tahu apakah dia petugas resmi atau bukan karena tidak pakai seragam," jelas Munarman.
Melihat ada mobil yang berusaha memotong jalur, para pengawal Habib Rizieq pun merespons dengan melindungi Habib Rizieq. Respons laskar pun diklaim normal dan tidak ada baku tembak.
Namun saat itu, terjadi penyerangan oleh orang yang memepet rombongan Habib Rizieq. Dua mobil laskar terhenti dan ada upaya penangkapan oleh polisi yang kini sudah diakui oleh Polda Metro Jaya.
"Yang mengawal itu 4 mobil, jadi lebih dari 10 orang (laskar). Jadi konsentrasinya dua mobil terus mengawal Habib Rizieq, dua mobil lainnya berhadapan dan ditangkap oleh pihak yang kita belum tahu sampai sekarang, tapi diakui oleh mereka (polisi) sekarang," pungkasnya.