Hidup di Gubuk Reyot Tanpa Kasur dengan Bantal Karung, Ini Kisah Pilu Kakek Gembala Sapi yang Diupah Kecil

Hidup di Gubuk Reyot Tanpa Kasur dengan Bantal Karung, Ini Kisah Pilu Kakek Gembala Sapi yang Diupah Kecil

author photo
Hidup di Gubuk Reyot Tanpa Kasur dengan Bantal Karung, Ini Kisah Pilu Kakek Gembala Sapi yang Diupah Kecil


Kita tak akan pernah tahu kapan pertolongan akan datang dalam hidup yang terasa begitu sulit ini.

Seorang kakek pengembala sapi ini juga harus menjalani hidup yang tidak mudah.

Beliau adalah Mbah Buang yang menggembala sapi milik orang dengan bayaran Rp12.500 saja.

Tak sebanding dengan pekerjaannya mengurus sapi mulai dari memberi makan sampai membersihkan kotorannya.

Mbah Buang hidup sebatang kara di sebuah gubuk reyot.

Bahkan beliau selama ini hidup tanpa kasur dan hanya menggunakan bantal dari karung.

Sungguh memilukan. Untungnya ada orang baik yang memberikan bantuan kepada beliau.

Hidup di Gubuk Reyot Tanpa Kasur dengan Bantal Karung, Ini Kisah Pilu Kakek Gembala Sapi yang Diupah Kecil


Pemilik akun TikTok @Fadli Respek merangkul masyarakat untuk bersama membangun rumah Mbah agar lebih layak huni.

Tak berhenti sampai di situ saja. Mereka juga mengajak beliau ke mall untuk belanja pakaian.

Beliau juga makan di sebuah resto dan Mbah makan dengan lahap sekali.

Beliau begitu senang dan bahagia karena masih ada orang yang peduli dan sayang padanya.

Bahkan itu pertama kalinya beliau masuk ke mall seumur hidupnya, beli baju mahal dan juga makan di resto mewah.

Hidup di Gubuk Reyot Tanpa Kasur dengan Bantal Karung, Ini Kisah Pilu Kakek Gembala Sapi yang Diupah Kecil


Di akhir video, Fadli berpesan, "Pesan buat sahabat-sahabatku semua sayangi orang tuamu. Jangan sampai dirimu tidur di kasur yang empuk dan mahal juga makan yang lezat. Namun, bagaimana dengan orang tuamu?"

Yang terpenting jangan pernah melupakan orang tua dan sayangilah mereka.

Selain itu, mari kita mulai untuk peduli kepada orang yang kurang mampu di sekitar kita dan membantu mereka.

Indahnya berbagi dengan sesama.

Next article Next Post
Previous article Previous Post