Ibu Panggil Anaknya yang Telanjang di Atas Pohon Bambu, saat Turun jadi Linglung dan Minta Digendong

Ibu Panggil Anaknya yang Telanjang di Atas Pohon Bambu, saat Turun jadi Linglung dan Minta Digendong

author photo
Ibu Panggil Anaknya yang Telanjang di Atas Pohon Bambu, saat Turun jadi Linglung dan Minta Digendong


Viral video seorang ibu yang memanggil anaknya di bawah pohon bambu.

Video itu diunggah oleh sejumlah akun di antaranya akun Instagram @magelang_raya pada Kamis (20/8/2020).

Dalam video itu terlihat warga dan tim SAR sedang mencari seorang pria hilang bernama Ehsan di hutan bambu sekitar sungai.

Terlihat seorang ibu yang mengenakan hijab merah fanta memanggil nama anaknya yang hilang sembari melambai-lambai ke arah pohon bambu.

"Ehsan, rene san (kesini san). Yo aku weruh kae ditutupi kae lho (Ya aku lihat itu lho ditutupi itu lho," ucap wanita itu sampai suaranya hampir habis.

Namun anehnya, warga dan tim SAR yang ikut mencari anak itu tidak melihat posisi Ehsan sama sekali.

Ibu korban menjelaskan sambil menunjuk posisi anaknya yang berada di atas pohon bambu kepada sejumlah warga.

Keluarga Ehsan pun terdengar menangis di sekitar lokasi.

Dari keterangan yang ditulis pengunggah, seorang pria bernama Ehsan (30) dikabarkan hilang seusai mandi di Kali Sungai Grogolyudan, Kabupaten Magelang pada Rabu (19/8/2020).

Ehsan mandi sekitar siang menjelang sore, namun hingga sore hari dia tidak muncul juga.

Saat dicari, hanya ada handuk dan peralatan mandi yang tertinggal.

"Nama ehsan

Usia 30 tahun

Alamat pucang Magelang

Lokasi pinggir kali dusun karang wetan desa pucang Magelang.

Kronologi hilang saat mandi di pinggir kali , Rabu 19 Agustus 2020 Sekitar siang menjelang sore.. pas sore di tunggu gak pulang". Di lokasi trakhir sodara ehsan mandi cuma ada anduk, pakean yg di pake dan peralatan mandi,.."

Keluarga kemudian mencari keberadaan Ehsan.

Saat melakukan pencarian, sang ibu melihat anaknya berada di atas pohon.

Namun warga lain tidak melihat keberadaan Ehsan sama sekali.

"Hanya Keluarga Ehsan yg bisa melihat posisi keberadaan ehsan sore tadi.." tulis pengunggah.
Insiden ini sendiri terjadi di Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.





Namun banyak netizen mengungkap bahwa Ehsan sebenarnya sedang dibawa oleh mahluk halus berjenis Wewe Gombel.


"Aku berfikir dr awal postingan kek semacam di gondol wewe kalo orang dulu bilang min..tp mau koment takut sama yg ga percaya begituan" kata candrahehe


"iya oom ku dulu pernah juga diambil wewe bg dipinggir sungai jgak, padahal lagi siang bolong nyarik kayu balok untuk masak, ketemunya di bawah kasur nenek ku,padahal udah 2 hari, ketahuannya nenekku dimimpiin sama oom ku kalok dia dibawah kasur" ungkap kahfi____

"gondol wewe min mungkin, bien sd kancaku yo iyo ning lapangan digondol wewe jare di dolani kodok tapi nek saiki yo nek karo kongonoi sok akeh wong sik ora percoyo wkwkk" tulis endanesyah

Ehsan kemudian ditemukan pada malam Kamis malam (20/8/2020) sekitar pukul 23.00 WIB dalam keadaan linglung.

Ia berjalan dalam keadaan telanjang menuju warung di depan MTS Pucang.

Oleh warga, ia kemudian diberikan kain untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.

Anehnya, saat akan diantar pulang dengan mobil, ia menolak dan minta digendong saja.

Akhirnya ia pun digendong oleh warga menuju rumah dengan kawalan Basarnas Semarang dan juga BPBD.

"Saat di ketemukan Ehsan menolak diantar pulang dengan menggunakan mobil tapi malah meminta di gendong oleh warga yg di temui di warung

Alhamdulillah Sudah di temukan dengan keadaan selamat jam 22.30 di lapangan mts pucang Magelang" tulis akun @magelang_raya.

Kini pemuda bernama lengkap Eksan Aji Saputra itu telah mendapat penanganan medis.

Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya, Jumat (21/8/2020), menyatakan menerjunkan ratusan anggota SAR gabungan untuk mencari Eksan Aji Saputra (30), warga Prayan RT 4 RW 2 Desa Pucang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang.

Tidak disangka, Eksan yang awalnya diduga tenggelam ternyata malah ditemukan selamat 2 kilometer dari lokasi awal hilang.

Menurut Yahya, kronologi hilangnya korban bermula Rabu (19/8/2020) sekitar pukul 14.00.

Saat itu korban berpamitan kepada keluarganya hendak mandi di sungai Grogolyudan.

Sebelum dinyatakan hilang, warga setempat sempat melihat pakaian yang ditinggalkan korban di tepi sungai.

Namun keberadaan korban tidak terlihat sekira pukul 15.00.

"Melihat jejak pakaian yang di tinggalkan awalnya kami menduga korban terseret arus saat mandi di sungai Grogolyudan," jelas Yahya.

Ia lantas memberangkatkan 1 tim rescue Kantor Pencarian dan pertolongan Semarang untuk melakukan operasi pencarian disertai alat peralatan SAR air

Upaya pencarian tim SAR gabungan dengan metode penyisiran susur sungai dari tempat kejadian menuju ke arah Selatan kurang lebih 2 kilometer.

"Kami bersyukur survivor telah ditemukan. Operasi SAR dinyatakan selesai dan tim SAR gabungan kembali kesatuannya- masing- masing," jelasnya.

Sementara Humas Basarnas Jateng, Nur Mustofa menerangkan, melihat kondisi kedalaman sungai yang dangkal agak mustahil korban terseret arus.

Kedalaman sungai sekira 30 sentimeter hingga kedalaman maksimal 1 meter.

Kondisi tersebut membuat para relawan kebingungan.

Mereka menyisir sungai bolak-balik tetapi tidak kunjung menemukan korban.

Padahal arus sungai tidak deras.

"Kondisi sungai saat korban hilang juga tidak banjir."

"Logikanya tidak mungkin sungai menyeret korban hingga hanyut tenggelam," paparnya.

Dijelaskan Mustofa, korban ditemukan di depan MTS Ma'arif Pucang.

Ketika itu warga setempat bernama Utoro pedagang angkringan di depan MTS di tepuk punggungnya oleh seseorang.

Utoro kaget lantaran ada seorang dalam kondisi telanjang.

Korban bilang ke Utoro agar mengantarnya pulang.

Setelah Utoro menyadari itu Eksan tetangganya yang dikabarkan hilang.

Ia lantas mencari karung goni untuk menutupi tubuh Eksan.

Akhirnya Eksan diantar pulang oleh tetangga lainnya bernama Samidi dengan cara digendong ke rumahnya.

"Alhamdulillah korban sudah ketemu setelah hilang hampir 32 jam," katanya. (lex)
Next article Next Post
Previous article Previous Post