Usai Mimpi Ditanya 'Siapa Tuhan & Nabimu?' Tere Akhirnya Masuk Islam

Usai Mimpi Ditanya 'Siapa Tuhan & Nabimu?' Tere Akhirnya Masuk Islam

author photo
Usai Mimpi Ditanya 'Siapa Tuhan & Nabi Mu?' Tere Akhirnya Masuk Islam


Mantan artis dan penyanyi Theresia Ebenna Ezeria atau yang lebih dikenal dengan Tere telah resmi memeluk agama Islam.

Pelantun lagu 'Sendiri' ini sekarang memilih untuk berhenti menekuni pekerjaan yang melambungkan namanya, bahkan istiqomah untuk menyebarkan ajaran Islam.

Perjalanan masuk islamnya tidak terjadi secara tiba-tiba, rupanya Tere pernah mengalami seluk beluk perjalanan hijrah semasa hidupnya. Berikut ulasan lengkapnya.

Berawal dari Diskusi dengan Kawan

Memutuskan untuk masuk Islam di tahun 2002, Tere mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengalami perjalanan berliku-liku sebelum akhirnya memutuskan untuk memeluk Agama Islam.

Tere menjelaskan bahwa Agama Islam sendiri pun tidak mengajarkan untuk memaksakan agama bagi siapapun.

“Perjalanan hijrah saya berliku ya. Memang, tidak ada paksaan dalam memeluk Agama Islam. Sudah disempurnakan agama ini untuk kita,” katanya.

Perjalanannya memeluk agama Islam tersebut bermula dari kegiatan diskusi dirinya bersama teman kuliah.

Layaknya dalam dunia perkuliahan, semua kegelisahan yang dialaminya juga ia lontarkan untuk menjadi bahan disuksi bersama temannya.

Usai Mimpi Ditanya 'Siapa Tuhan & Nabi Mu?' Tere Akhirnya Masuk Islam


“Waktu itu saya kuliah dan berdiskusi. Lagi ngebahas tentang kebebasan berpendapat dan termasuk di dalamnya pertanyaan-pertanyaan besar tentang siapa kita, darimana kita berasal, untuk apa kita di dunia, dan kemana nanti kalau kita sudah pulang," tambahnya

Seperti diskusi pada umumnya, teman Tere tersebut lantas memberikan tanggapan dengan mengeluarkan pernyataan yang membuat dirinya setengah kaget sekaligus penasaran.

“Dan mulai dari situ saya mulai kenalan sama statement yang disampaikan sama temen saya,” ungkapnya.

Dirinya menyampaikan bahwa pada akhirnya ia menemukan ayat dalam kitab suci Agama Islam, Alquran, yang secara perlahan membuatnya tersadar.

“Singkat cerita, Allah mengizinkan saya untuk menemukan ayat-ayat yang membuka cakrawala berpikir saya dan sebenarnya secara logika ini sudah make sense. Tapi hati saya masih keras,” ungkapnya.

Mimpi Didatangi Cahaya


Selain menemukan ayat yang membuatnya tersadar dengan Agama Islam, ia pun juga mendapatkan hidayah melalui mimpi.

Dalam mimpi tersebut, dirinya mengaku didatangi oleh sebuah cahaya terang yang menyampaikan beberapa pertanyaan, di antaranya siapa Tuhan dan Nabi mu?

Dari mimpi tersebut, Tere semakin yakin untuk memeluk Agama Islam dengan sepenuh hati.

“Saya sempat agnostik selama setahun. Jadi saya sempat berpikir bahwa semua agama ini buatan manusia sampai dapet kode keras. Kode kerasnya adalah dikasih mimpi terbujur kaku dalam gelap lalu ada seberkas cahaya yang menanyakan siapa Tuhanmu, siapa nabimu,” jelasnya.

Menjadi mualaf membuatnya tersadar akan dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan selama ini.

Kendati demikian, dirinya tidak ingin untuk meninggal dalam keadaan tidak beragama Islam serta mengucapkan tahlil seperti ajaran Muhammad SAW.

“Saya mengakui selama ini saya pendosa. Saya banyak sekali melakukan kesalahan. Tapi saya nggak mau saya meninggal nggak bisa menghembuskan napas dengan mengucapkan kalimat La Illaha Ilallah Muhammadarasulullah,” katanya.

Pertanyaan di Alam Kubur


Dalam agama Islam, setelah meninggal dunia, seseorang akan ditanyai sejumlah pertanyaan di alam kubur oleh dua malaikat yakni Munkar dan Nakir.

Rasulullah SAW bersabda bahwa ketika seseorang telah dibaringkan di dalam kubur dan para pengantar telah meninggalkannya, maka dua malaikat, yakni Munkar dan Nakir, segera mendatangi dan menanyakan tentang tiga hal pokok, yakni: siapa tuhannya, apa agamanya dan siapa nabinya. Hadits tersebut sebagaimana diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib:

فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ شَدِيدَا الاِنْتِهَارِ فَيَنْتهِرَانِهِ وَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولاَنِ لَهُ: مَنْ رَبُّكَ؟ مَا دِينُكَ؟ مَنْ نَبِيُّكَ؟

Dalam beberapa riwayat dikatakan ketiga pertanyaan pokok tersebut diikuti dengan tiga pertanyaan berikutnya sehingga berjumlah enam pertanyaan sebagai berikut:

1. Man rabbuka? Siapa Tuhanmu?
2. Ma dinuka? Apa agamamu?
3. Man nabiyyuka? Siapa Nabimu?
4. Ma kitabuka? Apa kitabmu?
5. Aina qiblatuka? Di mana kiblatmu?
6. Man ikhwanuka? Siapa saudaramu?

Keenam pertanyaan di atas tampak sepele untuk dijawab. Namun, sebenarnya tidak demikian sebab semua bergantung pada amal masing-masing semasa hidupnya.

Ketika seseorang sudah dibaringkan di dalam kubur, ia sendirian tanpa seorang pun menemani; sementara malaikat menyapa dengan garang sambil menarik orang itu agar berposisi duduk. Kedua malaikat kemudian mengajukan keenam pertanyaan sebagaimana di atas.

Mereka yang senantiasa melaksanakan shalat lima waktu, terlebih yang suka shalat berjamaah di masjid, sesungguhnya mereka telah memegang kunci sukses menjawab keenam pertanyaan itu.
Next article Next Post
Previous article Previous Post