Pernah Lawan WHO Soal Virus Flu Burung, Siti Fadilah: Saya Stop Tidak Pakai Vaksin, Tapi Pakai Politik

Pernah Lawan WHO Soal Virus Flu Burung, Siti Fadilah: Saya Stop Tidak Pakai Vaksin, Tapi Pakai Politik

author photo
Pernah Lawan WHO Soal Virus Flu Burung, Siti Fadilah: Saya Stop Tidak Pakai Vaksin, Tapi Pakai Politik


Sebelum adanya virus corona baru (COVID-19), Indonesia diketahui sempat dilanda satu pandemi yang mematikan yakni, virus flu burung atau secara medis disebut H5N1.

Mantan Menteri Kesehatan Indonesia periode 2004-2009, Siti Fadilah Supari dianggap telah sukses melawan virus flu burung di Tanah Air.

Bahkan, belum lama ini Lembaga Kegawatdaruratan Medis dan Kebencanaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) meminta pemerintah Indonesia untuk membebaskan Siti Fadilah agar dapat membantu mengatasi COVID-19.

Diketahui, saat ini Siti mendapat vonis penjara selama empat tahun dan kini dipindahkan ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang memburuk.

Siti dipenjara atas dugaan korupsi sebesar Rp 6 miliar saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

Pada saat diwawancarai oleh pesulap sekaligus YouTuber, Deddy Corbuzier, Siti menyebut bahwa COVID-19 sebenarnya tidak lebih mematikan jika dibandingkan dengan virus flu burung.

Menurutnya, virus flu burung bisa membunuh pasien yang terinfeksi dalam kurun waktu satu hingga dua hari.

"Yang sebetulnya tidak terlalu berat seperti flu burung, flu burung itu satu hari meninggal, dua hari meninggal, kalau ini masih banyak hari," ungkap Siti dikutip Kabarmakkah.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Disinggung soal perlawanannya kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait penanggulangan flu burung saat itu, Siti mengaku telah berhasil melakukan reformasi kepada WHO.

"Iya, karena WHO berhasil kita reformasi. Yang tadinya saya pandang bahwa WHO tidak adil terhadap negara-negara yang berkembang seperti kita, saya reformasi bahwa kita mempunyai kedudukan yang sama," ujar siti.

Siti pun menambahkan bahwa masyarakat harus senantiasa saling membantu, mengingat kini Indonesia tengah dilanda pandemi COVID-19.

"Tidak ada yang di bawah tidak ada yang di atas, kalau sakit kita semua harus nolong, dan kita semua harus sama-sama berpikir," tambahnya.

Siti menjelaskan, pada saat WHO menawarkan vaksin untuk flu burung di Indonesia, dirinya menolak tawaran tersebut.

"Ya, tidak ada vaksin untuk flu burung, saya membuktikan tidak perlu vaksin," jelasnya.

Bahkan Siti membantah pernyataan WHO yang menyebut bahwa virus flu burung dapat menular.

"Saya membuktikan bahwa virus flu burung tidak menular, pada waktu itu WHO sudah berkoar-koar mengatakan flu burung itu menular. Nggak mau, saya akan buktikan dan saya membuktikan virus saya tidak menular," tuturnya.

Siti menambahkan, tidak ada human to human transmission pada virus flu burung.

"Begini, dia (WHO) merencanakan ada pendemik, kemudian saya bisa memotong 'No', ngga akan ada pandemik di sini. Tidak ada human to human transmission," katanya.

Selain itu, diakui Siti bahwa dirinya tidak menghentikan virus flu burung di Indonesia menggunakan vaksin, melainkan dengan politik.

"Stop lah flu burung. Saya stop flu burung tidak pakai vaksin tapi pakai politik," tambahnya.
Next article Next Post
Previous article Previous Post