Heboh Bendera Merah Putih Dicoret Lambang PKI, Ini Kata Pengamat Intelijen

Heboh Bendera Merah Putih Dicoret Lambang PKI, Ini Kata Pengamat Intelijen

author photo
Heboh Bendera Merah Putih Dicoret Lambang PKI, Ini Kata Pengamat Intelijen


Selembar bendera merah putih yang digambari lambang PKI, palu dan arit ditemukan di Kampus Universitas Hasanuddin.

Penemuan itu dilaporkan ke polisi karena mirip logo Partai Komunis Indonesia (PKI).

Bendera itu ditemukan di dalam kampus, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makasar.

Kepala Polsek Tamalanrea Kompol Muhammad Aris mengatakan, bendera ditemukan oleh petugas sekuriti Unhas pada 11 April 2020 lalu.

"Sudah ada di sini ditangani di penyidik. Sudah saya bikinkan laporan polisi," kata Aris, Selasa (26/5).

Aris mengatakan, bendera merah putih bergambar logo palu arit ditemukan oleh petugas sekuriti kampus saat patroli rutin. Saat penemuan, sekuriti berkeliling kawasan kampus untuk memastikan mahasiswa tidak beraktivitas. Sebab selama pandemik COVID-19, semua aktivitas di kampus dihentikan.

Bendera, kata Aris, ditemukan di lantai dua pada bangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), yang saat itu dalam keadaan kosong.

"Ternyata ada betul terpasang bendera itu. Kebetulan anggota satpam patroli temukan barang itu diambil dibawa ke kantor satpam. Saat itu dilaporkan ke polres dan disampaikan ke kami, langsung ambil barang," ungkapnya.

Saat bendera ditemukan, pihak keamanan tidak menemukan orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak kampus setelah penemuan bendera itu.

"Setelah masuk anggota koordinasi WR (Wakil Rektor) III, dipersilakan diambil dan proses pelakunya," ujarnya.

Hingga kini, pihak Polsek Tamalanrea masih terus menyelidiki kasus ini dan akan memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan.


Pengamat: Tangkap Dalang Bendera Berlogo PKI di Unhas


Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta mempertanyakan kemampuan aparat keamanan dalam mengungkap siapa pemilik bendera, kaos, serta stiker yang berlogo palu arit. Lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) itu belakangan terlihat di beberapa daerah.

Dia memandang ada peristiwa aneh terkait munculnya bendera merah putih berlogo PKI di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Namun hingga saat ini belum terpublikasi siapa pemilik sebenarnya.

"Ada beberapa peristiwa seperti di Unhas munculnya bendera merah putih dan palu arit. Di daerah juga ada pembakaran bendera palu arit," kata Stanislaus Riyanta, Selasa, 26 Mei 2020.

Ini yang menjadi tugas aparat keamanan untuk mengungkap dari mana atribut tersebut, karena jika tidak diungkap siapa pemilik atribut tersebut bisa menjadi hal yang sia-sia.

Stanislaus mengungkap beberapa fenomena dibalik munculnya logo partai terlarang itu, yakni untuk memprovokasi bahwa komunis masih ada, kedua adalah fobia atas komunisme, dan ketiga memang adanya aksi eksistensi dari orang dengan ideologi komunis.

Dia menegaskan komunis sudah selesai di Indonesia. Tidak ada ruang bagi komunis. Lantas, Stanislaus meminta agar kasus di Unhas segera ditindak tegas.

"Segala bentuk provokasi atau eksistensi seperti kasus di Unhas harus ditindak tegas," ujar dia.

Stanislaus juga berharap motif dibalik tersebarnya logo palu arit harus diselidiki lebih serius oleh aparat keamanan.

"Namun perlu diselidiki juga peristiwa pembakaran bendera atau kaos atau atribut lain yang disertai dengan lambang palu arit, apakah itu tanda perlawanan terhadap komunis atau memusnahkan barang bukti," ucapnya.

Selanjutnya, jika itu bagian dari bentuk perlawanan orang-orang yang memiliki paham komunisme, seharusnya mereka didoktrin supaya bisa menerima Pancasila seutuhnya.

"Jika bentuk perlawanan tentu bukan dengan cara pembakaran tetapi dengan menguatkan Pancasila, kontra ideologi komunis. Orang dengan ideologi komunis harus didoktrin sehingga menerima Pancasila dan meninggalkan komunis, selama dia masih mau menjadi WNI," kata dia.

Dia menegaskan pihak berwajib harus membongkar dalang yang telah memproduksi barang-barang berlogo palu arit tersebut dan hal ini harus segera ditangani sampai tuntas.

"Menyerahkan orang yang memproduksi, membeli, memakai atribut tersebut ke aparat keamanan dengan barang buktinya sehingga tindakan tegas bisa dilakukan terhadap pelaku," ujarnya.

Menurut dia, perlawanan terhadap komunis perlu langkah yang lebih terstruktur dan tepat sasaran dan bukan hanya sekadar membakar benda yang berlambang palu arit saja.

"Ini yang menjadi tugas aparat keamanan untuk mengungkap dari mana atribut tersebut, karena jika tidak diungkap siapa pemilik atribut tersebut bisa menjadi hal yang sia-sia, jika memang atribut tersebut hanya digunakan sebagai bentuk simbolis perlawanan terhadap PKI sebaiknya dijelaskan. Jadi tidak terjadi simpang siur supaya semua menjadi jelas siapa yang memprovokasi ideologi komunis," kata Stanislaus.

Dia menyuruh agar melaporkan ke pihak berwajib jika menemukan indikasi yang mengarah pada paham komunisme.

"Ada provokasi dan eksistensi yang harus ditindak tegas. Tidak perlu menunggu mereka membesar dan muncul di permukaan. Termasuk jika ada pihak yang tahu keberadaan orang dengan paham komunis, sebaiknya koordinasi dengan aparat keamanan untuk ditindaklanjuti, jangan main hakim sendiri. Siapa orangnya itu lebih penting untuk dijawab," ucap Stanislaus.


Next article Next Post
Previous article Previous Post