Satu Keluarga Masuk Islam Setelah Bermimpi Kunjungi Ka'bah

Satu Keluarga Masuk Islam Setelah Bermimpi Kunjungi Ka'bah

author photo
Satu Keluarga Masuk Islam Setelah Bermimpi Kunjungi Ka'bah


Kesedihan akibat wabah virus corona hampir terlihat di setiap orang, namun tidak bagi salah satu keluarga di Kampung Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak.

Muhammad Seti Gulo (56) dan Nuraini Zai (49) mengaku saat ini mengalami kedamaian hati setelah memeluk agama Islam yang sebelumnya seorang Kristiani.

Di awali dari bermimpi mengunjungi Ka'bah dan melihat semua orang berkerumun mengelilingi Ka'bah lalu Nuraini Zai diajak seseorang berjubah putih untuk ikut mengelilingi Ka'bah tersebut.

"Awalnya saya tidak tahu itu tempat apa dan saya belum tahu itu namanya ka'bah. Lalu saya bertanya ke Pendeta arti mimpi itu, lalu dijawab pendeta mungkin ada yang mendoakan saya untuk masuk Islam," cakap Nuraini Zai berbinar-binar, Selasa (21/04/2020) di Rumah kediamannya.

Tinggal bersama 3 anaknya di rumah ukuran 4x6 berlantai tanah dan berdinding yang ditempel papan kecil menutup lubang angin masuk ke dalam rumah, Zai mengaku terbuka hatinya memeluk agama Islam pasca bermimpi mengelilingi Ka'bah.

"Sebelumnya saya berkerja di kebun orang, sama pemilik kebun saya juga diajak memeluk agama Islam, tapi saya tidak mau, mungkin karena hati ini belum terbuka, setelah bermimpi itu saya memutuskan untuk masuk Islam," jelasnya.

"Jadi tepat hari Jumat (17/04/2020) dan dituntun Ustaz Fadlullah serta disaksikan M Khalil dan Rustam akhirnya suami saya Seti Gulo (56) dengan nama Islam Muhammad Seti Gulo, Nuraini Zai (49), dan dua orang anak saya Yanto Masa Krisma (21) nama Islam Muhamamad Yanto Gulo, Yanti Kurnia Gulo (13) bersyahadat memeluk agama Islam di Masjid Royatul Iman," tambahnya.

Menariknya, Nuraini masuk ke agama Islam bukan karena di tengah susahnya perekonomian namun memang kesadaran dalam hati. "Tidak ada satu orang pun yang memaksa saya untuk masuk Islam, dan mungkin inilah hidayah untuk saya," ungkapnya.

Nuraini dan suaminya bekerja sebagai pengumpul barang-barang bekas dan menanam sayur di tanah milik salah satu sekolah di Kecamatan Koto Gasib. Lalu sayur itu kembali dijualnya dengan masyarakat sekitar. " Yang penting halal dan tidak mencuri," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Diceritakannya kembali, awalnya sebelum memeluk Islam, Nuraini bertanya kepada suami serta anak-anaknya, dan ternyata keluarganya pun turut mendukung serta ingin turut serta memeluk agama Islam.

"Pas saya tanya ke Suami, suami pun mendukung dan ia pun mau memeluk agama Islam," katanya.

Sementara itu, Camat Koto Gasib Dicky Sofyan mengatakan hal ini sudah dikoordinasikan ke pihak KUA bahwa ada warga yang mau masuk Islam dan dirinya mengaku sudah berkomunikasi dengan para ustaz di Kecamatan Koto Gasib khususnya di Kampung Pangkalan Pisang.

"Kita juga berharap para ustaz di Kecamatan Koto Gasib untuk memberikan arahan tentang agama Islam dimulai dengan melaksanakan salat dan membaca alquran dan di Kecamatan Koto Gasib hal ini bukan kali pertama, ada juga yang masuk agama Islam, di Kampung Kuala Gasib Dusun Lubuk Niam juga ada keluarga memeluk Islam," tutup Camat Dicky.

Untuk diketahui, saat itu pihak Kecamatan koto Gasib bersama Penghulu Kampung Pangkalan Pisang juga memberikan paket sembako untuk keluarga Muhammad Seti Gulo (56) dan Nuraini Zai (49) sebab mereka juga bagian yang terdampak akibat dari covid19 yang saat ini melanda.
Next article Next Post
Previous article Previous Post