Raja Kerajaan Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz telah memerintahkan kementrian keuangan Saudi Arabia untuk menanggung 60 persen dari gaji karyawan swasta Saudi dalam jangka waktu tiga bulan.
Tak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan Raja Salman jumlahnya mencapai 9 miliar riyal Saudi (Rp40 triliun)
“Dana sebesar itu akan digunakan untuk membantu 1,2 juta pekerja di perusahaan-perusahaan yang terkena dampak wabah virus corona,” ungkap laporan kantor berita SPA.
Dilansir dari Makkah News, mekanisme bantuan akan disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan dalam sistem asuransi pengangguran (SANID) yang mencakup 100 persen karyawan Saudi yang bekerja di fasilitas yang memiliki lima pekerja atau kurang. Ini juga mencakup hingga 70 persen perusahaan di mana jumlah pekerja Saudi melebihi lima orang.
Keputusan ini juga akan membebaskan pengusaha yang membayar upah bulanan kepada karyawan selama periode kompensasi. Namun perusahaan tidak diijinkan untuk meminta pekerja untuk bekerja selama periode kompensasi tersebut.
Arab Saudi mengumumkan lima kematian akibat coronavirus pada Kamis (2/4) dan mengatakan bahwa 165 kasus baru telah terdeteksi.
Dari kasus-kasus baru, 48 terdeteksi di Mekah dan 46 di Madinah. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menerapkan jam malam 24 jam di dua kota suci pada hari Kamis untuk membatasi penyebaran coronavirus.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi telah menerapkan jam malam 24 jam di dua kota suci pada hari Kamis (2/4) untuk membatasi penyebaran virus corona.
Kementerian Kesehatan juga mengatakan bahwa 64 pasien telah pulih dari virus sehingga jumlah total pemulihan menjadi 328. Sebanyak 21 orang telah meninggal karena virus crona di kerajaan sejauh ini dan 1.885 orang telah terinfeksi.
Pemerintah Arab Saudi telah memperpanjang masa jam malam di dua kota suci, Makkah dan Madinah, sejak tanggal 2 April 2020 lalu. Kebijakan tersebut diterapkan dalam rangka meningkatkan tindakan pencegahan serta melindungi kesehatan penduduk di kedua kota dari wabah virus corona atau Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Kolonel Talal al-Shalhoub.