Pemudik Mengaku Rugi Diminta Putar Balik ke Daerah Asal, Mahfud MD: Itu Urusan Dia

Pemudik Mengaku Rugi Diminta Putar Balik ke Daerah Asal, Mahfud MD: Itu Urusan Dia

author photo
Pemudik Mengaku Rugi Diminta Putar Balik ke Daerah Asal, Mahfud MD: Itu Urusan Dia


Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengakui masih ada pelanggaran terkait pelarangan mudik yang berlaku sejak Jumat (24/4/2020). Mahfud MD pun mengatakan bahwa pelanggaran tersebut masih bisa dimaklumi karena masih dalam proses penyesuaian.

"Jadi 24 April kemarin itu orang sudah dilarang mudik, bahwa pada hari pertama kedua mungkin masih terjadi pelanggaran di sana-sini, itu bisa dimaklumi," kata Mahfud seperti dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (25/4/2020).

Mahfud juga mengaku mendapat laporan terkait sejumlah pemudik yang diminta putar balik ke daerah asalnya. Banyak pemudik yang mengaku rugi jika diminta putar balik. Pasalnya mereka sudah mengeluarkan banyak uang untuk mudik.

"Dengan segala risiko yang melakukannya (nekat mudik) bahwa dia terlanjur keluar uang itu urusan dia," ujar Mahfud.

"Pokoknya anda enggak boleh keluar Jakarta. Yang mau masuk (ke Jakarta) juga itu sudah banyak yang disuruh balik, dimana-mana," imbuhnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Kepolisian Daerah (Polda) setempat bersikap tegas meminta ratusan kendaraan pemudik putar balik sesuai larangan mudik pemerintah pusat untuk memutus rantai penularan penyakit virus corona atau Covid-19.

Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Komisaris Besar Polisi Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan setidaknya sudah ada 655 kendaraan diminta putar balik saat hendak memasuki wilayahnya. Data tersebut merupakan bentuk dari hasil Operasi Ketupat Candi 2020 mulai tanggal 24 hingga 26 April kemarin.

"Polda Jateng dan jajaran telah melaksanakan penyekatan kendaraan pemudik yang akan masuk wilayah Jawa Tengah diarahkan. Putar balik arah sejauh ini sudah sebanyak 655 kendaraan," ujar Iskandar, Senin 27 April 2020.

Dari jumlah 655 kendaraan, Iskandar merinci, untuk kendaraan roda empat yang diminta putar balik sebanyak 421 kendaraan, sementara roda dua sebanyak 234 kendaraan. Untuk jumlah personil Polda Jateng dan jajaran yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat Candi 2020 sebanyak 10.086 orang.

Mereka ditempatkan di sejumlah titik seperti terminal, pintu-pintu tol, dan perbatasan wilayah untuk mencegah pemudik dari daerah terjangkit Covid-19 memasuki Provinsi Jawa Tengah.

"Ada 13 pos pengamanan di perbatasan Jawa Tengah," ungkapnya.

Berdasarkan data Polda Jateng, kendaraan terbanyak diminta putar balik ada di Terminal Kecipir Brebes sebanyak 80 kendaraan, kemudian Pintu Exit Tol Penjagaan Kabupaten Brebes sebanyak 64 kendaraan, yang merupakam jalur pemudik dari Jakarta dan Bandung. Kemudian bagi pemudik asal Surabaya terjadi penyekatan di exit Tol Kabupaten Sragen.

"Pemudik dari Jakarta dan Bandung penyekatan di exit tol Brebes ada 64 kendaraan. Kemudian pemudik dr arah Surabaya di exit tol Kabupaten Sragen sebanyak 46 kendaraan," ujar Iskandar.

Adapun sejumlah pos di perbatasan lain yang dijaga petugas, ialah Pos Mergo Cilacap sebanyak 60 kendaraan, Pos Patimuan Cilacap sebanyak 53, Pos Prambanan Klaten sebanyak 45. Kemudian di Pos Salam Magelang sebanyak 51, Pos Nambangan Wonogiri sebanyak 48, Pos Bagelan Purworejo sebanyak 20, dan Pos Tawang mangu sebanyak Karangaanyar sebanyak 24.

"Selanjutnya di Pos Jembatan Timbangan Rembang sebanyak 50 kendaraan, Pos Simpang 3 Ketapang Blora sebanyak 32 dan Pos Sambung Macan Sragen sebanyak 42," ungkap Iskandar.
Next article Next Post
Previous article Previous Post