Innalillahi, Gugur Lagi Seorang Perawat Pejuang Corona di RS Kariadi

Innalillahi, Gugur Lagi Seorang Perawat Pejuang Corona di RS Kariadi

author photo

Innalillahi, Gugur Lagi Seorang Perawat Pejuang Corona di RS Kariadi


Tenaga medis di Jawa Tengah kembali berduka. Seorang perawat Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi Semarang yang diduga terinfeksi corona atau Covid-19 dikabarkan meninggal dunia.

Identitas perawat yang gugur karena tugas kemanusiaan itu diketahui bernama Rina Iswati (52), warga Kota Semarang. Dari informasi yang dihimpun, sebagaimana rilis DPK PPNI RSUP Kariadi Semarang menyampaikan ucapan duka, Rina gugur hari ini, Jumat (17/4/2020) pukul 10.55 WIB di RSUP Kariadi Semarang.

Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto, membenarkan kabar tersebut.

Perawat yang gugur tersebut adalah Rina Iswati. Ia meninggal dunia pada Jumat 17 April 2020, pukul 11.00 WIB.

"Ya, kami kembali kehilangan satu perawat lagi. Dia dirawat di ruang isolasi, meninggal dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP)," ujar Edy saat dikonfirmasi.

Almarhumah Rina sudah menjadi PDP sejak 10 hari. Sebelumnya, ia melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

"Namun, kondisinya semakin memburuk, kemudian ia dilarikan ke RSUP Kariadi dan hari ini dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya.

Rina juga sudah menjalani tes swab sebanyak dua kali. Hasil tes pertama dinyatakan negatif, sementara untuk hasil kedua kalinya menunjukkan antara negatif dan positif.

"Saat diuji kesehatan, ada gejala mirip positif Covid-19. Nah, ini kita masih menunggu hasil tes swab yang ketiga," tuturnya.

Sebelum meninggal akibat terpapar Corona, Rina Iswati merupakan perawat di ruang 4B Rajawali. Di mana ruang tersebut merupakan salah satu yang melayani ruang khusus untuk isolasi pasien positif Covid-19.

"Pukul 15.21 tadi sudah dibawa ke rumah duka dan saat ini jenazah RI akan dimakamkan di Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang. Tempat itu dipilih sebagai pemakaman karena almarhumah merupakan warga asli Pudak Payung," ungkapnya.

Edy berharap, semoga pemakaman perawat kali ini tidak mendapat penolakan dari warga setempat, seperti halnya kasus yang terjadi di Ungaran, Kabupaten Semarang.

"Apabila sampai ada penolakan harus ada tindakan tegas dari hukum. Bagaimanapun juga RI jasanya besar," ujarnya.


Next article Next Post
Previous article Previous Post