Malaysia Lockdown Corona, Perdana Menteri Tekankan 6 Hal Ini

Malaysia Lockdown Corona, Perdana Menteri Tekankan 6 Hal Ini

author photo

Malaysia Lockdown Corona, Perdana Menteri Tekankan 6 Hal Ini

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, akhirnya mengumumkan Malaysia Lockdown Corona - menutup seluruh akses keluar masuk ke negaranya dan semua pertokoan serta usaha bisnis harus ditutup kecuali toko bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari.

Lockdown ini akan dilakukan mulai tanggal 18 Maret mendatang.

Pernyataan Malaysia Lockdown Corona ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, Senin malam.

"Pemerintah melihat kondisi yang makin gawat, terutama dengan perkembangan penularan di gelombang kedua," ujarnya dalam siaran langsung, Senin (16/3/2020), dilansir dari South China Morning Post.

Malaysia lockdown covid akan berlangsung selama 2 pekan, mulai dari 18 Maret sampai 31 Maret mendatang.

"Kami tidak bisa menunggu lebih lama dan menanti dampak yang lebih buruk. Aksi drastis harus segera diambil untuk mencegah penyebaran virus dan membatasi pergerakan publik. Ini satu-satunya langkah yang harus diambil untuk mencegah semakin banyaknya penduduk yang terkena wabah yang bisa mematikan ini."

Dengan berlakunya lockdown untuk mencegah penyebaran covid 19 atau virus corona ini, Malaysia melarang dan membatasi perkumpulkan publik termasuk untuk keperluan ibadah, berolahraga, sosial, dan kebudayaan.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Malaysia menyatakan jumlah pasien positif corona di Malaysia saat ini mencapai 553 orang. Jumlahnya bertambah 125 kasus yang dinyatakan positif pada Senin (16/3/2020).

Dari 125 kasus baru, 95 di antaranya merupakan hasil penelusuran dari acara Tabligh Akbar yang dilaksanakan di Sri Petaling sejak akhir bulan Februari sampai awal Maret.

Hingga saat ini, di Malaysia tercatat ada 42 pasien yang berhasil disembuhkan, sementara 12 pasien dirawat di ICU dan dipasang alat bantu pernapasan.

Lockdown Atasi Corona, Malaysia Tekankan 6 Hal Ini


Ada enam hal yang ditekankan pemerintah Malaysia dalam kebijakan lockdown tersebut.

Pertama, larangan menyeluruh aktivitas massal di seluruh negara termasuk untuk kegiatan keagamaan, olahraga, dan sosial-budaya.

"Untuk menegaskan larangan ini, semua rumah ibadah dan pertokoan diminta tutup, kecuali supermarket, pasar, minimarket, dan toko sembako," kata Muhyiddin.

Sementara itu bagi umat Islam, Muhyiddin menyatakan penangguhan kegiatan keagamaan di masjid dan musala, termasuk shalat Jumat itu selaras dengan keputusan Raja Malaysia pada 15 Maret 2020.

Kedua, melarang secara menyeluruh perjalanan rakyat Malaysia ke luar negeri. Sementara bagi yang baru dari luar negeri harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan melakukan karantina diri 14 hari.

Ketiga, menutup semua turis maupun pelancong asing ke wilayah Malaysia. 
Keempat, penutupan segala jenis sekolah. Kelima, penutupan segala jenis perguruan tinggi dan institusi kejuruan di seluruh wilayah Malaysia.

Keenam, penutupan semua kantor baik pemerintah maupun swasta. Namun, perintah itu dikecualikan untuk yang menyangkut kepentingan publik yakni air, listrik, energi, telekomunikasi, layanan pos, transportasi, minyak dan gas, penyiaran, keuangan dan perbankan, terkait kesehatan, pemadam kebakaran, penjara, pelabuhan, bandara, keamanan dan pertahanan, kebersihan, dan perusahaan logistik.

Muhyiddin mengaku pemerintah menyadari rakyat Malaysia akan berpikir keputusan lockdown itu bakal membuat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun, kata Muhyiddin, jalan itu harus diambil demi membendung penularan wabah Covid-19.

"Kita tidak boleh menunggu lebih lama sehingga keadaan menjadi lebih meruncing," kata dia.

Oleh karena itu, ia menegaskan pemerintah Malaysia menjamin bahan-bahan makanan dan medis termasuk masker akan dicukupi bagi rakyatnya selama masa lockdown tersebut.
Next article Next Post
Previous article Previous Post