Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar Menurut Al Quran dan Keistimewaan Orang Yang Mendapatkannya

Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar Menurut Al Quran dan Keistimewaan Orang Yang Mendapatkannya

author photo
Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar Menurut Al Quran dan Keistimewaan Orang Yang Mendapatkannya



Ada banyak ciri ciri malam lailatul qadar menurut al quran, Simak penjelasannya berikut ini.

Malam Lailatul qadar merupakan sebuah malam istimewa yang menjadi dambaan seluruh umat Islam. Bagaimana tidak, beribadah di malam lailatul qadar pahalanya setara dengan beribadah seribu bulan atau 83 tahun. Oleh karenanya di bulan Ramadhan umat Islam saling berlomba-lomba untuk menggapai keutamaan malam lailatul qadar tersebut.

Karena di malam lailatul qadar, Malaikat Jibril dan para malaikat lain turun ke bumi atas izin Allah.

Apa ciri-ciri malam lailatul qadar menurut Al Quran, Apa keistimewaan malam Lailatul Qadar dan bagaimana tanda tanda orang yang mendapatkannya? Insya Allah tulisan ini akan menjelaskannya di bawah ini.





Arti Lailatul Qadar





Lailatul qadar tersusun dari dua kalimat yakni lailah (ليلة) dan al qadr (القدر). Secara etimologi, Lailah artinya adalah hitam pekat. Karenanya malam dan rambut hitam sama-sama disebut lail (ليل). Sebagaimana kita ketahui, Waktu malam dimulai dari terbenamnya matahari hingga terbitnya fajar.




Sedangkan Al qadr artinya adalah kemuliaan atau penetapan. Dengan demikian, lailatul qadar artinya adalah malam kemuliaan dan penetapan.




Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:




Allah Ta’ala berfirman,




Sesungguhnya Kami menurunkan Quran di malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apa malam Lailatul Qadar itu? Malam itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam Lailatul Qadar malaikat-malaikat dan malaikat Jibril turun dengan izin Rabbnya untuk mengatur semua urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).




Keistimewaan Malam Lailatul Qadar





Malam lailatul qadar ini memiliki banyak keistimewaan. Berikut adalah 5 keistimewaan malam lailatul qadar:




1. Para Malaikat Turun di Malam Lailatul Qadar Membawa Rahmat dan Keberkahan


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,


Pada malam Lailatul Qadar turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 

Pada malam Lailatul Qadar, Para Malaikat yang dipimpin oleh Malaikat Jibril turun ke muka bumi. Hal ini menandakan bahwa di malam Lailatul Qadar banyak terdapat keberkahan yang disebarkan oleh para Malaikat.

Setiap turun ke bumi tentu para malaikat membawa rahmat dan keberkahan. Sebagaimana malaikat membawa keberkahan ketika ikut mendatangi majelis ta'lim. Sampai-sampai mereka meletakkan sayapnya karena menghormati para penuntut ilmu syar'i.

Sedangkan yang dimaksud dengan “ar ruuh” dalam surat Al Qadr adalah malaikat Jibril. Penyebutan Jibril di situ adalah penyebutan khusus setelah sebelumnya disebutkan mengenai malaikat secara umum.

2. Di Malam Lailatul Qadar Ditetapkan Takdir Ajal dan Rezeki


Ketika menafsirkan ayat kelima dalam surat Al Qadr, Imam Ibnu Katsir menukil perkataan Imam Qotadah dan ulama lainnya bahwa: Pada malam lailatul qadar diatur berbagai macam urusan. Ketika itu ajal dan berbagai rezeki ditetapkan.

Imam Nawawi menjelaskan, “Disebut dengan malam lailatul qadar karena di malam tersebut dicatat perihal takdir, rezeki dan ajal yang akan terjadi pada tahun tersebut. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,

Pada malam itu (lailatul qadar) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhon: 4)

Begitu pula firman Allah Ta’ala,

Pada malam Lailatul Qadar turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. ” (QS. Al Qadr: 4).

Yang dimaksud ayat ini adalah diperlihatkan pada malaikat kejadian-kejadian dalam setahun mendatang, lalu mereka diperintahkan untuk melakukan perkara yang menjadi tugas mereka. Namun takdir ini sudah didahului dengan ilmu dan ketetapan Allah terlebih dahulu. Lihat Syarah Shahih Muslim, 8: 57.

Mengenai surat Ad Dukhon ayat 4 di atas, Imam Qotadah berkata, “Yang dimaksud adalah pada malam lailatul qadar ditetapkan takdir dalam setahun.”  (Jami’ul Bayan ‘an Ta’wil Aayatil Qur’an)

Sebagaimana diriwayatkan oleh Sahabat Abdullah bin ‘Abbas bahwa dicatat dalam induk kitab pada malam lailatul qadar segala yang terjadi selama setahun berupa kebaikan, kejelekan, rezeki dan ajal, bahkan sampai kejadian ia berhaji. (Disebutkan oleh Imam Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir, 7: 338)

Imam Ibnu Katsir berkata, “Pada malam lailatul qadar ditetapkan di Lauhul Mahfuzh mengenai takdir dalam setahun yaitu terdapat ketetapan ajal dan rezeki, begitu juga berbagai kejadian yang akan terjadi dalam setahun. Demikianlah yang diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhahak, dan ulama lainnya.” Sebagaimana disebutkan dalam kitab Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim karangan Imam Ibnu Katsir.

Syaikh Abdurrahman As Sa’di dalam kitab Taisir Al Karimir Rahman menegaskan, “Ada salah satu pencatatan kitab yang terdapat pada malam lailatul qadar. Kitab tersebut dicatat di malam lailatul qadar, namun masih bersesuaian dengan takdir azali (takdir yang ditulis dalam lauhil mahfudz 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi), di mana Allah sudah menetapkan berbagai takdir semua makhluk, mulai dari ajal, rezeki, perbuatan serta keadaan mereka.

Di malam lailatul qadar tersebut, Allah menetapkan takdir sanawi (Takdir yang berlaku tahunan dan ditulis kejadian setahun ke depan setiap malam lailatul qadar). Semua ini adalah tanda kesempurnaan ilmu, kebijaksanaan dan ketelitian Allah terhadap setiap makhluk-Nya.”

3. Malam Yang Penuh Ampunan dan Keberkahan


Lailatul qadar adalah malam yang penuh ampunan dan keberkahan. Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam Surat Ad Dukhan ayat 3:

“Sungguh Kami menurunkan Al Qur'an di satu malam yang penuh keberkahandan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”

Juga sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam:

“Barangsiapa mendirikan shalat di malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari)

4. Mendapatkan Pahala Setara 1000 Bulan atau 83 Tahun


Beribadah satu malam saja di malam lailatul qadar ini, pahalanya akan dilipat gandakan layaknya beribadah selama 1000 bulan atau 83 tahun.

Selain berpahala besar, orang yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan beribadah juga akan mendapat ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Barangsiapa mendirikan shalat di malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari)

5. Mendapatkan Ampunan Allah


Tak ada manusia yang suci apalagi sempurna. Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu momen penting bagi umat Islam untuk meminta ampunan dari Allah.

Karena di malam lailatul Qadar, pintu Ampunan terbuka bagi semua hamba Allah yang mau beribadah dan meminta ampun di malam Lailatul Qadar. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Barangsiapa mendirikan sholat di malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari)

Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar


Ada beberapa riwayat yang menyebutkan Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar.

“Ciri malam lailatul qadar adalah penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi harinya matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dengan sanad jayyid menurut Haitsami)

“Sesungguhnya ciri ciri malam lailatul qadar adalah jernih lagi terang, seakan-akan ada rembulan yang terang-benderang, tenang dan sejuk, tidak ada dingin di malam lailatul qadar, tidak pula panas, dan tidak pula ada pelemparan bintang (meteor) pada malam lailatul qadar hingga pagi, dan sesungguhnya ciri malam lailatul qadar di pagi harinya, matahari akan keluar dengan sempurna tanpa ada kesilauan padanya, seperti bulan pada bulan purnama. Syaitan tidak diperbolehkan untuk keluar bersama (lailatul qadar) di hari tersebut.” (HR. Ahmad)

Ubay bin Ka’ab menjelaskan:

“Dan sebagai ciri malam lailatul qadar adalah pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih yang tidak bersinar-sinar menyilaukan.” (HR. Muslim)

“Telah diperlihatkan kepadaku lailatul qadar, kemudian aku dibuat lupa terhadapnya, dan aku melihat bahwa diriku sujud di atas air dan tanah pada pagi hari.” (HR. Muslim)

Jadi, berdasarkan berbagai riwayat hadits-hadits di atas, ciri ciri malam lailatul qadar setidaknya ada lima yaitu:

  1. Malam itu langit relatif jernih dan terang
  2. Hawa malam itu tidak panas, juga tidak terlalu dingin
  3. Malam itu tidak ada meteor
  4. Terkadang malam lailatul qadar itu turun hujan
  5. Pagi harinya matahari terbit dengan sempurna, cahayanya putih dan relatif tidak menyilaukan

Tanda tanda Orang Mendapatkan Lailatul Qadar


Tidak ada tanda tanda secara fisik bagi orang yang mendapatkan malam lailatul qadar. Namun tanda tanda secara umum bisa dilihat, siapa yang bersungguh-sungguh mencari malam lailatul qadar, sebagaimana anjuran Rasulullah, insya Allah ia akan mendapatkannya.

Carilah malam lailatul qadar di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang dari kalian tidak mampu, maka janganlah ia menyerah di tujuh malam terakhir. (HR. Muslim)

Berikut ini adalah tanda tanda orang mendapat lailatul qadar, dilihat dari amalnya:

Orang yang telah mendapatkan malam Lailatul Qadar akan terjadi pada dirinya perubahan yang positif; ia menjadi lebih baik dan shalih atau shalihah. Yang biasanya suka marah, menjadi tidak pemarah dan pintar mengelola emosi. Awalnya suka dendam menjadi mudah memaafkan orang lain. Awalnya emosional menjadi sabar.

Orang yang mendapat malam lailatul qadar akan lebih banyak beramal baik dan beribadah seperti sholat maupun puasa sunnah dan membaca qur'an. Serta lebih peka terhadap sesama, terhadap penderitaan orang orang di sekitarnya dan ringan tangan untuk menolong sesama. Ibadahnya semakin ikhlas dan khusyuk, kehidupannya akan berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya, Wallahu A'lam.

Baca Juga:



Demikianlah Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar Menurut Al Quran, Keistimewaan dan Orang Yang Mendapatkannya. Semoga kita termasuk salah satu manusia yang bisa menggapai kemuliaan dan keistimewaan malam lailatul qadar, Aamiin

Next article Next Post
Previous article Previous Post