Astagfirullah! Seperti Dalam Film Laga, Pak Guru Ini Dijotos Orangtua Siswa Lalu Diancam Pakai Badik

Astagfirullah! Seperti Dalam Film Laga, Pak Guru Ini Dijotos Orangtua Siswa Lalu Diancam Pakai Badik

Astagfirullah! Seperti Dalam Film Laga, Pak Guru Ini Dijotos Orangtua Siswa Lalu Diancam Pakai Badik - Pada hari Jumat (20 Oktober 2017) Wakil Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMAN 1) Kendari, Hayari, diancam dan dipukul oleh orang tua siswa di sekolah tersebut. Suhardin orang tua siswa bernama Chandra sempat mendaratkan pukulan di belakang kepala hingga Hayari terjungkal.




Astagfirullah! Seperti Dalam Film Laga, Pak Guru Ini Dijotos Orangtua Siswa Lalu Diancam Pakai Badik
Proses mediasi setelah terjadi penganiayaan antara orang tua siswa dan guru SMAN 1 Kendari.



Seperti dalam film laga saja, sejurus kemudian Suhardin mengeluarkan senjata tajam jenis badik. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan tersebut kemudian lari terbirit-birit hingga akhirnya lolos setelah lompat pagar sekolah untuk bersembunyi.

“Kasihan pak Hayari dikejar sampai melompat ke pagar dan harus disembunyikan,” ujar Agus, salah satu guru SMAN 1 Kendari kepada wartawan.

Kejadian itu membuat suasana di sekolalh tersebut mencekam.

Aparat kepolisian langsung datang di sekolah yang beralamat di Jl Mayjen Sutoyo, Kendari itu untuk mengamankan Suhardin.

“Sempat terjadi kejar-kejaran. Namun, anggota kami langsung mengamankan,” kata Kepala Kepolisian Sektor Kemaraya Iptu Fajar Mauludi.

Kemarahan Suhardin dipicu oleh kesaksian anaknya, Chandra, yang mengaku ditampar oleh Hayari karena dinilai tidak sopan dan tidak sopan ketika diajak berbicara dengan gurunya.

“Masa ia (Chandra) memaki guru dengan kalimat tidak pantas dan sangat kasar. Dia melawan,” kata Agus.

Atas kejadian tersebut, Suhardin sebagai orangtua siswa yang ditampar tidak menerima perlakuan Hayari.

“Orang tua Ch (Suhardin) tidak terima perlakuan Ha kepada anaknya, kemudian Suhardin datang ke sekolah dan memukul Hayari di bagian belakang kepalanya hingga Hayari terjatuh,” jelas Kapolsek Kemaraya.

Insiden memilukan tersebut bermula ketika salah satu siswi mengaku kehilangan uang Rp100 ribu di kelas. Kebetulan ada yang melihat seorang siswa yang mengambil uang tersebut, berinisial If.

Lalu Chandra bersama rekannya yang lain mendatangi If menanyakan hal tersebut, namun If membantah dirinya yang mengambil uang itu.

Akhirnya, If dikeroyok oleh teman-temannya dan hampir sebulan tak masuk sekolah.

Mengetahui peristiwa itu, Chandra kemudian dipanggil ke ruang kesiswaan untuk menuntaskan masalah tersebut hingga semuanya selesai.

Usai masalah itu, Chandra tak masuk sekolah selama 2 hari, salah satu guru mempertanyakan ke Chandra alasan tidak masuk sekolah.

Pertanyaan tersebut ditanggapi kasar oleh Chandra dengan memaki guru. Hal ini ternyata didengar oleh pak Hayari dan diduga langsung menampar Chandra.

Tidak terima anaknya dipukul Suhardin langsung geram dan menyerbu kantor sekolah tersebut. Pria ini bahkan datang dengan membawa badik bersama gerombolannya dan melakukan pemukulan terhadap Wakasek tersebut.

Kasus ini telah dimediasi oleh pihak kepolisian. Antara guru dan orang tua siswa telah salam-salaman. Berdamai. Namun sejumlah alumni SMAN 1 Kendari mengaku tidak terima guru SMAN 1 Kendari diperlakukan semena-mena seperti itu.

Sejumlah alumni SMAN 1 Kendari meminta agar kasus ini diproses secara hukum. Apalagi, tak pantas jika seorang guru dipukul, dikejar dan diancam dengan senjata tajam.

Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud yang juga merupakan alumni SMAN 1 Kendari meminta agar pihak sekolah segera mengeluarkan siswa tersebut. Jika tidak, perbuatan seperti akan terus terulang.

“Kasus ini akan kita kawal. Pelakunya harus diproses dan siswanya dikeluarkan karena sudah membahayakan nyawa guru. Meski sudah dimediasi jangan damai ini harus berlanjut karena apa yang dilakukan sangat kelewatan terhadap guru kita,” kata Ilmiati.
Next article Next Post
Previous article Previous Post