Innalillahi, Imam Shalat Tarawih Ini Jatuh Lalu Meninggal Saat Rakaat Ketujuh

Innalillahi, Imam Shalat Tarawih Ini Jatuh Lalu Meninggal Saat Rakaat Ketujuh

author photo
Rezeki, jodoh, dan usia manusia, Hanya Allah yang mengetahuinya. Manusia tak pernah tahu darimana datangnya rezeki, siapa jodohnya, kapan dan dimana waktu kematiannya.

Hal itu pula yang tergambar dalam kisah menyentuh berikut ini. Kisah ini juga menjadi sebuah pengingat atas kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Innalillahi, Imam Shalat Tarawih Ini Jatuh Lalu Meninggal Saat Rakaat Ketujuh


Sang Imam bernama Jarkasih (69) dinyatakan meninggal dunia ketika sedang menjadi imam salat Tarawih di Mushala Al Fajri, Jalan KH Khalis, Samarinda Ilir.

Shalat tarawih berjamaah di malam Ramadhan itu berlangsung dengan khusyuk. Namun, suasana mendadak menjadi haru dan penuh tangis ketika sang Imam meninggal dunia saat mengimami shalat Tarawih di rakaat ketujuh.

Kematian Jarkasih dalam shalatnya ini membuat mushala yang terletak di pinggir jalan itu menjadi heboh. Meski sang Imam dinyatakan telah meninggal dunia, shalat tarawih tetap dilanjutkan. Hardadi yang sebelumnya berdiri dibelakang almarhum kemudian menggantikan Jarkasih menjadi imam.

Surat-surat Alquran yang dibacakan dalam shalat tarawih itu terdengar begitu cepat. Helmi (33), putra Jarkasih, juga menjadi makmum dalam salat tersebut.

“Saya minta tolong ambulan karena lama menunggu pakai mobil warga,” tutur Helmi setelah pemakaman, Sabtu (27/5/2017).

Helmi tetap membawa ayahnya ke Rumah Sakit Bhakti Nugraha meski mengetahui bahwa ayahnya telah tiada.

Sambil berkaca-kaca, Helmi mengaku masih ingat betul lafadz Alquran terakhir yang dibaca ayahnya dalam shalat tersebut. Meski begitu, dia percaya bahwa kejadian tersebut adalah rencana dari Allah SWT.

“Namun, semua ini sudah menjadi rencana Allah Yang Maha Agung,” lanjutnya

Sementara itu, Hardadi mengaku dirinya menggantikan Jarkasih sebagai imam karena sudah menjadi kewajiban.

“Sudah sepantasnya makmum yang ada di belakang imam menggantikan jika terjadi apa-apa,” katanya.

Hardadi meyakini bahwa Jarkasih meninggal khusnul hatimah dan ia akan mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT. Terlebih, Jarkasih menghembuskan nafas terakhirnya ketika sedang mengimami shalat.

Bagi warga setempat, Jarkasih dikenal sebagai imam yang taat dan patut dicontoh setiap warga. Sejak kecil, anak-anaknya juga telah dididik untuk berbuat baik pada sesama dan rajin beribadah.

Next article Next Post
Previous article Previous Post