Tiru Cara Jualan Nabi, Pedagang Camilan Ini Suruh Pembeli Tentukan Harga Sendiri

Tiru Cara Jualan Nabi, Pedagang Camilan Ini Suruh Pembeli Tentukan Harga Sendiri

author photo
Seorang pedagang biasanya akan mematok harga barang jualannya dan harga itulah yang ia sampaikan kepada para pembeli. Pembeli sendiri pun tidak mengetahui berapa harga asli atau modal dari dagangan yang dibelinya.

Namun berbeda dengan penjual pada umumnya, pedagang ini justru tidak mematok harga barang dagangannya. Ia mempersilakan kepada para pembeli untuk menentukan harganya sendiri. Padahal setiap pedagang tentu ingin bisa meraup keuntungan yang banyak dan tidak ingin jika para pembeli mengetahui harga asli barang tersebut.

Tiru Cara Jualan Nabi, Penjual Camilan Ini Suruh Pembeli Tentukan Harga Sendiri

Pedagang yang jujur tersebut diunggah oleh salah satu pengguna Facebook bernama Hendro di grup Komunitas Peduli Malang pada hari Sabtu (1/10/2016).

Dalam foto tersebut nampak seorang pria berdiri di samping sebuah etalase camilan. Belum jelas siapa pria tersebut dan dimana pula lokasinya berjualan. Namun ia nampak menggunakan baju muslim dan celana panjang sambil mengacungkan jari jempolnya.

Sementara itu etalase yang berada di sampingnya dipenuhi dengan berbagai makanan ringan atau camilan yang sudah dibungkus dalam plastik bening. Yang cukup menghebohkan netizen adalah tulisan dalam kertas putih yang terpampang di etalase tersebut.

“Tentukan harganya sendiri”

“Modal Rp 1900 per bungkus”

“Bagaimana aku takut miskin sedangkan Rabbi maha kaya.”

Berbagai komentar pun langsung menghiasi akun yang mengunggah foto tersebut. Salah satunya adalah Shinta Rahayu Onrixus yang berkata, “Ini dia mencontoh Nabi kami Muhammad SAW dan sesungguhnya yang demikian jauh lebih barokah beda dengan pemahaman kapitalis.”

Sementara akun Bagus Permana Putra menulis, “Memang Tuhan Maha Kaya, tapi kalau bayar harganya ditentukan pembeli ya jangan. Soalnya intinya dagang itu keuntungan. Kalo dibeli 2000 an, masnya bakal rugi, terus rezeki dapat darimana? Kalau rezekinya dilewatkan dagangan masnya, kalau bisnis ya dihitung biaya + waktu + tenaga dll. Rezeki Tuhan yang menentukan tapi kalau kita tidak berusaha ya gak dapat apa-apa.”

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post