Wahai Suami, Bertanggung Jawablah Terhadap Istrimu!

Wahai Suami, Bertanggung Jawablah Terhadap Istrimu!

author photo
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya Malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim : 6)

Wahai Suami, Bertanggung Jawablah Terhadap Istrimu!


Banyak laki-laki yang telah menjadi suami dari seorang perempuan hanya mengharapkan pelayanan yang memuaskan, namun ia lupa untuk mengupgrade istrinya tersebut, baik dari segi ilmu, akhlak, keahlian, bahkan juga penampilan.

Sehingga jika istrinya dirasa sudah tidak lagi memenuhi keinginannya, mulailah ia berangan-angan bisa menikahi perempuan lain yang terlihat lebih wah. Apalagi kiri-kanan, di pengajian maupun kondangan, semua rekan sudah membisikkan pertanyaan kapan nikah lagi.

Padahal jangankan istri, handphone saja perlu diupgrade, perlu ditambah memorinya, diperbaharui firmwarenya, dibersihkan dari aplikasi yang kurang digunakan, jika tidak demikian maka handphone akan lemot, loadingnya lama bahkan sering hang.

Itu handphone lho,  secara asal ada uang mudah menggantinya dengan yang baru, namun tidak demikian dengan istri yang telah kau pilih dan kau ambil ia secara baik-baik dari orangtuanya. Lalu mengapa kau tak didik istrimu dan mengupgrade dirinya, namun malah sengaja kau biarkan istrimu hang bahkan berpikiran untuk meninggalkannya atau menduakannya?

Ingatlah wahai para suami, sungguh berat tanggungjawabmu di akhirat nanti terkait istri yang telah kau pilih sebagai pendamping hidupmu. Apa saja yang telah kau lakukan untuk mendidik istrimu?

Adakah hafalan Qurannya bertambah sejak menikah denganmu? Adakah pemahamannya tentang Islam meningkat karena kau ajari? Adakah perubahan karakter istri menjadi makin berakhlak mulia  dan lebih sabar karena engkau mengajarinya?

Ataukah istrimu masih seperti dulu, bahkan lebih buruk dari yang dulu, karena sekarang ia tidak percaya diri dengan penampilannya yang makin gemuk setelah punya anak, karena ia sering gelisah dan mudah marah disebabkan tak pernah engkau beri waktu untuk 'me time', atau karena ia tidak bisa mengaji, mengkaji, dan berkumpul dengan sahabat-sahabatnya disebabkan kau tak mau bergantian tugas menjaga anak dan mengurus rumah?

Atau jangan-jangan, istrimu sekarang berubah menjadi wanita 'pembangkang', tak mau ngurus anak, karena engkau memaksanya bekerja diluar, memaksanya untuk menanggung kebutuhan nafkah keluarga, dan kamu pun merasa bebas dengan kewajibanmu sebagai pemimpin?

Wahai Suami, sadarilah bahwa engkau berkewajiban mendidik istrimu. Kau telah memilihnya dari sekian banyak wanita, maka luangkan waktu untuk berbicara hati ke hati dengannya, membicarakan masa depan, mengupgrade jiwa istrimu.

"Berwasiatlah kepada wanita dengan kebaikan. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau membiarkannya, ia akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berwasiat-lah kepada wanita dengan kebaikan.” (HR. Bukhari-Muslim)

Semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Next article Next Post
Previous article Previous Post