Hendak Membeli Mobil Secara Tunai, Pria Ini Justru Disuruh Ngobrol Dengan Satpam

Hendak Membeli Mobil Secara Tunai, Pria Ini Justru Disuruh Ngobrol Dengan Satpam

author photo
Hendak Membeli Mobil Secara Tunai, Pria Ini Justru Disuruh Ngobrol Dengan Satpam

Hendak Membeli Mobil Secara Tunai, Pria Ini Justru Disuruh Ngobrol Dengan Satpam

Islam telah mengajarkan bahwa setiap manusia hendaknya saling memuliakan dan menghargai orang lain, apapun kondisinya. Namun kini hal yang sebaliknya terjadi dimana banyak orang yang hanya memandang orang lain dari luarnya saja.

Seperti halnya yang dialami oleh Joe Patrick yang merupakan seorang warga Karawang yang mengalami penghinaan dan pandangan sebelah mata oleh sebuah showroom mobil di Karawang Barat.

Saat itu Patrick mendapatkan amanat dari adiknya yang bekerja di Timika Papua agar membelikannya sebuah mobil dengan tunai dan mengirimkan ke tempat adiknya bekerja.

“Waktu itu saya disuruh adik saya yang kerja di Timika Papua untuk membeli mobil secara cash lalu mengirimnya ke sana,” ucap Patrick.

Lantaran hanya mengenakan celana pendek dan sandal jepit, para pelayan showroom enggan melayaninya. Bahkan ketika Patrick bertanya kepada salah seorang pelayan showroom tentang mobil yang adiknya inginkan, pelayan itu justru menyuruh satpam atau security untuk menemani Patrick mengobrol.

“Mas-mas pelayan itu malah pergi meninggalkan saya lalu kembali ngobrol-ngobrol dengan teman-temannya sambil makan rujak,” kenang Patrick.

Merasa dipandang sebelah mata, Patrick kemudian mengeluarkan uang sebanyak 350 juta dari tas ranselnya. Tindakan itu pun membuat para pelayan showroom terheran-heran dan tidak menyangka seseorang yang berpakaian lusuh bisa memiliki uang sebanyak itu.

“Saya bilang ke mereka, tadinya saya mau beli mobil di sini. Tapi karena mas-mas dan mbak-mbaknya memandang remeh, saya mending mencari showroom lain yang lebih sopan dengan pelanggan,” ucapnya saat itu bercampur kesal.

Ia pun langsung keluar dari showroom meski dipanggil-panggil dan dirayu oleh para pelayan tersebut. Namun Patrick sudah terlanjut merasa dihinakan dan enggan untuk menerima panggilan mereka.

“Saya keluar meninggalkan mereka tapi dipanggil-panggil diajak masuk lagi. Pakai rayuan juga, sayangnya saya sudah terlanjur tidak mood lagi,” pungkasnya.

Baca Juga:


Semoga kita tidak meremehkan seseorang dengan melihat penampilan luarnya saja karena boleh jadi ia lebih mulia dan lebih baik dari diri kita. Wallahu A’lam

Next article Next Post
Previous article Previous Post