Hanya Karena Lalat, Seseorang Bisa Masuk Surga Dan Neraka. Ini Kisahnya

Hanya Karena Lalat, Seseorang Bisa Masuk Surga Dan Neraka. Ini Kisahnya

author photo
Hanya Karena Lalat, Seseorang Bisa Masuk Surga Dan Neraka. Ini Kisahnya

Hanya Karena Lalat, Seseorang Bisa Masuk Surga Dan Neraka. Ini Kisahnya

Dalam kisah ini, Rasulullah telah memberikan peringatan kepada manusia agar berhati-hati dalam kesyirikan dan tidak meremehkannya walau terlihat sepele. Syirik sangatlah berbahaya karena mengantarkan langsung seorang manusia menuju neraka tanpa perlu menunggu hisaban Allah.

Dalam kitab yang berjudul Az Zuhud, Imam Ahmad bin Hanbal menuliskan sebuah riwayat yang sampai kepada Salman Al Farisi. Dalam kisah tersebut ia mendengar bahwa Rasulullah bersabda, “Ada seorang laki-laki yang masuk surga gara-gara seekor lalat dan ada pula lelaki lain yang masuk neraka gara-gara lalat.”

Karena penasaran, para sahabat kemudian bertanya, “Bagaimana hal tersebut bisa terjadi Wahai Rasulullah?”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian menceritakan bahwa ada dua orang laki-laki muslim yang melewati daerah dimana di sana terdapat kaum penyembah berhala. Untuk bisa melintasi daerah tersebut, setiap orang harus memberikan sesaji atau berkorban atas berhala yang mereka sembah.

Penduduk itu pun kemudian berkata kepada salah satu laki-laki tersebut, “Berkorbanlah!”

Namun si laki-laki mengatakan bahwa ia tidak memiliki apapun untuk dikorbankan. Mereka kemudian berkata, “Berkorbanlah walau hanya dengan seekor lalat.”

Lantas karena menganggap bahwa hal tersebut remeh, laki-laki itu kemudian berkorban dengan lalat untuk berhala meski ia sendiri tahu bahwa syirik tidak boleh. Akhirnya penduduk memperbolehkannya untuk meneruskan perjalanan. Karena hal itu pula, ia pun ditempatkan di dalam neraka.

Kepada laki-laki yang satunya, penduduk memerintahkan hal yang sama yakni harus berkorban untuk berhala. Atas keteguhan iman dan tidak menganggap remeh kesyirikan sekecil apapun, ia menolak berkorban dan berkata, “Tidak pantas bagiku berkorban untuk sesuatu selain Allah Azza Wa Jalla.”

Penduduk daerah itu pun memenggal kepalanya dan karena hal itu pula, ia ditempatkan di surga atas ketauhidannya kepada Allah.

Meski mengaku sebagai muslim dan melaksanakan amalan shaleh, namun jika menganggap remeh suatu kesyirikan, maka hal itu bisa menjadi malapetaka baginya. Memang manusia seringkali menganggap remeh bahaya syirik dikarenakan tidak seperti berpindah agama ataupun terlihat kecil dan tidak berpengaruh apa-apa bagi kehidupannya.

Padahal apa yang kita anggap kecil, sesungguhnya di hadapan Allah amatlah besar. Tak heran jika sahabat Anas berucap, “Kalian mengamalkan suatu amalan yang disangka ringan, namun kami yang hidup di masa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganggapnya sebagai suatu petaka yang amat besar.”

Baca Juga:


Oleh karena itu sebisa mungkin hindari kesyirikan, meski berupa itikad hati yang tersembunyi. Karena sesungguhnya Allah Maha Melihat atas apa yang kita lakukan selama di dunia. Wallahu A’lam

Next article Next Post
Previous article Previous Post