Demi Wakaf 10.000 Al Qur’an Braille, Syekh Ali Jaber Rela Jual Rumah Dan Tinggal Di Kontrakan

Demi Wakaf 10.000 Al Qur’an Braille, Syekh Ali Jaber Rela Jual Rumah Dan Tinggal Di Kontrakan

author photo
Demi Wakaf 10.000 Al Qur’an Braille, Syekh Ali Jaber Rela Jual Rumah Dan Tinggal Di Kontrakan



Demi Wakaf 10.000 Al Qur’an Braille, Syekh Ali Jaber Rela Jual Rumah Dan Tinggal Di Kontrakan

Da’i yang cukup dikenal setelah menjadi salah satu juri dalam lomba Hafidz cilik ini benar-benar berjuang keras untuk bisa memasyarakatkan Al Qur’an. Bernama lengkap Syekh Ali Jaber, ia kini mengaku telah menjual rumah untuk bisa mewakafkan 10.000 Al Qur’an Braille. Sebuah Al Qur’an yang dikhususkan untuk mereka yang mengalami kekurangan dalam penglihatan atau tuna netra.

Dalam suatu seminar di daerah Jakarta, Ahad (15/5/2016), Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa program Al Qur’an Braille tersebut dimulai dari nol dan ia beserta istrinya sepakat untuk menjual rumah demi bisa mewujudkan program tersebut.

Istri Syekh Ali memang memiliki komitmen yang sama-sama kuat dalam berdakwah sehingga rumah yang menjadi tempat bernaung mereka pun rela dijual. Kini ia dan keluarga tinggal di sebuah kontrakan agar bisa total dalam berdakwah yakni memberikan segala apa yang dimiliki.

Alasan yang menjadikan Syekh Ali Jaber begitu kuat untuk membuat program tersebut dan berani berkorban dengan menjual rumahnya adalah karena minat masyarakat muslim yang ada di tanah air terhadap Al Qur’an sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya berbagai lembaga maupun komunitas Al Qur’an yang berusaha menggalakkan Al Qur’an agar mudah dihafal atau dibaca dengan berbagai teknik yang kreatif.

Langkah yang diambil oleh Syekh Ali Jaber dengan mewakafkan 10.000 Al Qur’an Braille pun merupakan perwujudan untuk menghilangkan halangan mereka bagi yang memiliki keterbatasan dalam membaca Al Qur’an.

Sejak datang ke Indonesia di tahun 2008, gerak langkah Syekh Ali sangat terlihat dengan tujuan mencetak para penghafal Al Qur’an. Ia tak sedikit pun berleha-leha dalam dakwahnya tersebut.

“Kalau hanya ingin istirahat, saya tinggal duduk-duduk saja di Madinah. Saya datang untuk membenarkan bacaan Al Qur’an sebagaimana Allah SWT turunkan.” Tuturnya

Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa sesungguhnya semua orang bisa dengan mudah menghafal Al Qur’an. Yang sulit adalah bagaimana membaca Al Qur’an tersebut dengan benar, baik makhraj maupun tajwidnya.

Selain program Al Qur’an Braille, Syeikh Ali juga meluncurkan beberapa program yang masih berkaitan dengan Al Qur’an seperti Gerakan Wakaf Al Qur’an Terjemah Mushaf Madinah untuk daerah yang terpencil serta Koin Infaq Majelis Bulanan yang ditujukan untuk donasi program dakwah Al Qur’an.

Baca Juga:


Semoga program wakaf Al Qur’an Braille dan program lain yang dilakukan oleh Syekh Ali Jaber dimudahkan oleh Allah demi tercipta masyarakat Qur’ani. Aamiin
Next article Next Post
Previous article Previous Post