KabarMakkah.Com – Ketahuilah amalan yang kita anggap kecil, sesungguhnya disisi Allah amatlah besar. Jangan pernah meremehkan amalan sekecil apapun yang bersumber dari Allah dan RasulNya. Karena dibalik amalan kecil, ada pahala menggunung yang Allah telah siapkan.
Seperti yang terjadi dalam kisah ini dimana seorang ahli hadist telah Allah anugerahi surgaNya gara-gara respon yang ia lakukan ketika mendengar orang yang sedang bersin. Ya! Anda tidak salah dengar. Masuk surga hanya karena merespon bersin.
Saat itu ia bersama dengan orang banyak sedang berada di sebuah kapal dengan maksud hendak berangkat. Dari pinggir pantai terdengar seseorang yang sedang bersin kemudian mengucapkan hamdalah.
Dengan respon yang cepat, laki-laki itu pun dengan satu dirham di tangannya segera bergegas menyewa sebuah perahu kecil atau sekoci guna mendatangi orang yang bersin tersebut. Saking semangatnya, diayuhnya perahu tersebut seakan seperti menggunakan sebuah mesin.
Saat sampai di pinggir pantai, ia pun mendekati laki-laki tersebut dan mengucapkan doa, “Yarhamukallah” yang memiliki arti “Semoga Allah merahmatimu". Karena merupakan seorang muslim yang tahu akan ilmu, orang yang bersin tadi pun kemudian menjawab laki-laki yang dinyatakan wafat pada tahun 275 Hijriyah tersebut dengan ucapan, “Yahdikumullah” yang berarti “Semoga Allah memberikan hidayah kepadamu.”
Sebagian orang yang ada di kapal menjadi terheran-heran yang apa yang dilakukan oleh laki-laki tersebut. Ia dengan sengaja bersusah payah menuju bibir pantai menggunakan perahu hanya dengan tujuan untuk mendoakan orang yang bersin tadi. Ketika si laki-laki ahli hadist kembali ke kapal, ia pun ditanyai oleh orang-orang yang ada di kapal tersebut.
“Mengapa engkau bersusah payah hanya untuk sekedar mendoakan orang bersin?”
Dengan santainya, laki-laki tersebut menjawab, “Siapa tahu, doa yang ia panjatkan dikabulkan oleh Allah.”
Kisah ini terdapat dalam kitab Al Mustarsyidin karangan Imam Al Harist Al Muhassibi. Dan laki-laki yang bersusah payah mendoakan seorang yang bersin tersebut tak lain adalah Imam Abu Dawud As Sijistani yang menulis kitab Sunan. Subhaanallah, semoga Allah mencurahkan rahmat bagiNya.
Kisah tersebut kemudian berlanjut dimana saat malam hari dan semua penumpang tengah tertidur lelap, muncul sebuah suara gaib yang didengar oleh semua orang-orang yang ada di kapal.
“Wahai para penumpang kapal, Abu Dawud telah membeli surga dari Allah hanya karena satu dirham.”
Subhanallah bagaimana Allah menghadiahi seseorang dengan surga hanya karena memenuhi teladan Rasulullah. Kini apakah kita akan melalaikan dan meremehkan sunnah Rasulullah yang sangat sederhana ini? Bukankah telah jelas bahwa Rasulullah bersabda, “Siapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia mencintaiku. Dan siapa yang mencintaiku, maka dia akan bersamaku di surga.”
Sungguh doa kepada orang yang bersin adalah sebuah sunnah Rasul yang kini telah terlupakan dan bahkan diacuhkan olah kaum muslimin sendiri.
Semoga menjadi ibrah bagi kaum muslimin untuk tidak menganggap remeh akan sunnah Rasul yang ringan, namun berat ganjarannya di hadapan Allah ini.
Wallahu A’lam
Seperti yang terjadi dalam kisah ini dimana seorang ahli hadist telah Allah anugerahi surgaNya gara-gara respon yang ia lakukan ketika mendengar orang yang sedang bersin. Ya! Anda tidak salah dengar. Masuk surga hanya karena merespon bersin.
Saat itu ia bersama dengan orang banyak sedang berada di sebuah kapal dengan maksud hendak berangkat. Dari pinggir pantai terdengar seseorang yang sedang bersin kemudian mengucapkan hamdalah.
Dengan respon yang cepat, laki-laki itu pun dengan satu dirham di tangannya segera bergegas menyewa sebuah perahu kecil atau sekoci guna mendatangi orang yang bersin tersebut. Saking semangatnya, diayuhnya perahu tersebut seakan seperti menggunakan sebuah mesin.
Saat sampai di pinggir pantai, ia pun mendekati laki-laki tersebut dan mengucapkan doa, “Yarhamukallah” yang memiliki arti “Semoga Allah merahmatimu". Karena merupakan seorang muslim yang tahu akan ilmu, orang yang bersin tadi pun kemudian menjawab laki-laki yang dinyatakan wafat pada tahun 275 Hijriyah tersebut dengan ucapan, “Yahdikumullah” yang berarti “Semoga Allah memberikan hidayah kepadamu.”
Sebagian orang yang ada di kapal menjadi terheran-heran yang apa yang dilakukan oleh laki-laki tersebut. Ia dengan sengaja bersusah payah menuju bibir pantai menggunakan perahu hanya dengan tujuan untuk mendoakan orang yang bersin tadi. Ketika si laki-laki ahli hadist kembali ke kapal, ia pun ditanyai oleh orang-orang yang ada di kapal tersebut.
“Mengapa engkau bersusah payah hanya untuk sekedar mendoakan orang bersin?”
Dengan santainya, laki-laki tersebut menjawab, “Siapa tahu, doa yang ia panjatkan dikabulkan oleh Allah.”
Kisah ini terdapat dalam kitab Al Mustarsyidin karangan Imam Al Harist Al Muhassibi. Dan laki-laki yang bersusah payah mendoakan seorang yang bersin tersebut tak lain adalah Imam Abu Dawud As Sijistani yang menulis kitab Sunan. Subhaanallah, semoga Allah mencurahkan rahmat bagiNya.
Kisah tersebut kemudian berlanjut dimana saat malam hari dan semua penumpang tengah tertidur lelap, muncul sebuah suara gaib yang didengar oleh semua orang-orang yang ada di kapal.
“Wahai para penumpang kapal, Abu Dawud telah membeli surga dari Allah hanya karena satu dirham.”
Subhanallah bagaimana Allah menghadiahi seseorang dengan surga hanya karena memenuhi teladan Rasulullah. Kini apakah kita akan melalaikan dan meremehkan sunnah Rasulullah yang sangat sederhana ini? Bukankah telah jelas bahwa Rasulullah bersabda, “Siapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia mencintaiku. Dan siapa yang mencintaiku, maka dia akan bersamaku di surga.”
Sungguh doa kepada orang yang bersin adalah sebuah sunnah Rasul yang kini telah terlupakan dan bahkan diacuhkan olah kaum muslimin sendiri.
Semoga menjadi ibrah bagi kaum muslimin untuk tidak menganggap remeh akan sunnah Rasul yang ringan, namun berat ganjarannya di hadapan Allah ini.
Wallahu A’lam