Kasus pelecehan kembali terungkap saat digelar acara Peringatan Hari Amal Bakti di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wilayah DKI Jakarta. Pasalnya, dalam acara itu Kemenag DKI Jakarta menyuguhkan sebuah tarian yang melecehkan agama Islam dengan menginjak-injak karpet masjid yang sudah umum dibuat untuk sholat.
Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat tinggi dan ormas Islam. Awalnya, Sekelompok penari Bali pembuka acara tampil dengan membawakan tarian Jawa.
Para penari wanita tersebut mengenakan pakaian atas terbuka lebar dan bawahnya ketat. Kemudian mereka melenggak lenggokan badan di depan penonton, sambil mengikuti irama gamelan, Para penari ini bergoyang di atas hamparan karpet sajadah yang sering digunakan untuk sholat.
Pemandangan yang tak pantas tersebut sempat dijepret oleh salah satu netizen kemudian diunggah ke sosial media sepeti facebook, Sontak saja Foto Penari Bergoyang Diatas Karpet Sajadah langsung heboh dan menjadi viral. Umat Islam pun banyak yang memprotes pelecahan tersebut.
Terkait dengan kasus pelecehan tersebut, Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia), KH Ma’ruf Amin meminta Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifudin agar memberi sanksi kepada pihak Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta soal karpet sajadah sholat yang diinjak-injak penari Bali.
”Kami meminta diberi sanksi lah, yang penting pelanggaran itu tidak boleh terjadi lagi,” kata Ma’ruf Amin di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/1/2016).
KH. Ma’ruf Amin juga menegaskan bahwa pihak MUI telah meyampaikan protes kepada Kemenag terkait peristiwa itu. Ia berharap hal itu tidak terulang lagi. “Supaya ada jera lah. Masa yang begitu terjadi. Ya itu tidak layak, bagaimana,” ungkap Ma’ruf.
Sementara itu, Dihubungi secara terpisah, Pihak PBNU melalui KH Aizuddin Abdurahman, telah melayangkan protes keras terkait tarian di atas sajadah itu. Gus Aiz (Panggilan akrab KH Aizuddin Abdurahman), mendesak Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengusut motif dari tarian yang dinilai tak pantas itu.
Cucu dari Pendiri NU ini juga menyesalkan terkait kejadian tersebut. Menurutnya, Sangat ironis jika kementerian yang menaungi keagamaan menggelar tarian seperti itu. Dengan kejadian itu, kredibilitas Kementerian Agama harus dipertanyakan ulang.
“Harus ada tindakan tegas jika memang bukan berangkat dari ketidaksengajaan. Oleh karena itu, pengusutan secara tuntas ihwal duduk terjadinya tarian di atas karpet bermotif sajadah ini harus dilakukan,” pungkas Gus Aiz.
Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat tinggi dan ormas Islam. Awalnya, Sekelompok penari Bali pembuka acara tampil dengan membawakan tarian Jawa.
Para penari wanita tersebut mengenakan pakaian atas terbuka lebar dan bawahnya ketat. Kemudian mereka melenggak lenggokan badan di depan penonton, sambil mengikuti irama gamelan, Para penari ini bergoyang di atas hamparan karpet sajadah yang sering digunakan untuk sholat.
Pemandangan yang tak pantas tersebut sempat dijepret oleh salah satu netizen kemudian diunggah ke sosial media sepeti facebook, Sontak saja Foto Penari Bergoyang Diatas Karpet Sajadah langsung heboh dan menjadi viral. Umat Islam pun banyak yang memprotes pelecahan tersebut.
Terkait dengan kasus pelecehan tersebut, Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia), KH Ma’ruf Amin meminta Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifudin agar memberi sanksi kepada pihak Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta soal karpet sajadah sholat yang diinjak-injak penari Bali.
”Kami meminta diberi sanksi lah, yang penting pelanggaran itu tidak boleh terjadi lagi,” kata Ma’ruf Amin di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/1/2016).
KH. Ma’ruf Amin juga menegaskan bahwa pihak MUI telah meyampaikan protes kepada Kemenag terkait peristiwa itu. Ia berharap hal itu tidak terulang lagi. “Supaya ada jera lah. Masa yang begitu terjadi. Ya itu tidak layak, bagaimana,” ungkap Ma’ruf.
Sementara itu, Dihubungi secara terpisah, Pihak PBNU melalui KH Aizuddin Abdurahman, telah melayangkan protes keras terkait tarian di atas sajadah itu. Gus Aiz (Panggilan akrab KH Aizuddin Abdurahman), mendesak Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengusut motif dari tarian yang dinilai tak pantas itu.
Cucu dari Pendiri NU ini juga menyesalkan terkait kejadian tersebut. Menurutnya, Sangat ironis jika kementerian yang menaungi keagamaan menggelar tarian seperti itu. Dengan kejadian itu, kredibilitas Kementerian Agama harus dipertanyakan ulang.
“Harus ada tindakan tegas jika memang bukan berangkat dari ketidaksengajaan. Oleh karena itu, pengusutan secara tuntas ihwal duduk terjadinya tarian di atas karpet bermotif sajadah ini harus dilakukan,” pungkas Gus Aiz.