Adalah Prof. Dr. Hj. Siti Musdah Mulia, MA, seorang aktivis perempuan, peneliti, konselor, dan penulis di bidang keagamaan (Islam), Alumnus dan pengajar IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN) yang juga sekaligus menjadi politikus partai PDIP ini menyerukan agar pelajaran agama di sekolah dihapuskan.
Musdah menganggap bahwa ketika pelajaran agama dihapus dari sistem pembelajaran maka suatu negara itu akan bisa lebih maju, Ia memberikan contoh negara Singapura yang telah menghapus kurikulum agama di semua bangku sekolah, dimana hasilnya, penduduk negeri Singapura dikenal paling tertib, disiplin, dan toleran padahal mereka terdiri dari beragam etnik, bahasa dan agama.
Berikut adalah tulisan dari Musdah yang diambil dari laman facebooknya,
Copas dari seorang teman: Mari belajar dari Singapura ttg Agama: Sekitar 22 tahun lalu Singapura melarang pengajaran agama di Sekolah. Hasilnya, penduduk negeri itu dikenal paling tertib, disiplin, dan toleran padahal mrk terdiri dari beragam etnik, bahasa dan agama.
PM Singapura, Lee Hsien Loong tetap menegaskan, pemerintahnya tdk akan mengijinkan pengajaran agama masuk sekolah. Sejak PM Lee Kuan Yew ditetapkan bhw agama urusan pribadi, bukan urusan sekolah atau negara. Keputusan itu diambil krn Lee Kuan Yew melihat pengajaran agama justru menimbulkan perpecahan dan konflik, bukan perdamaian.
Sebaliknya, Indonesia menjadikan pengajaran agama wajib di sekolah. Bahkan, ada Kementrian Agama yg memiliki jutaan pegawai di bidang agama, puluhan ribu Sekolah Agama, Ratusan ribu rumah ibadah, trilyunan rupiah utk pembangunan bidang agama. Namun hasilnya?
Indonesia masuk negara terkorup di dunia, bahkan korupsi pun marak di Kementerian Agama. Ringkasnya, semua orang Indonesia beragama kecuali jika berhadapan dg uang, kekuasaan dan proyek!!!!
Bukan tentang perkara nyeleneh ini saja Musdah dikecam, Sebelumnya, Musdah juga pernah mendapatkan protes bertubi-tubi dari berbagai kalangan karena menyatakan homoseksual itu HALAL. Akibat kekonyolannya, peraih penghargaan International Women of Courage Award dari Pemerintah Amerika, dan penghargaan Yap Thiam Hien 2008 ini sering ditegur pejabat teras di Kementrian Agama, bahkan ia juga dikecam rekannya sesama dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan beberapa tokoh masyarakat.
Siapa saja, bahkan sekelas Profesor sekalipun, Tidak menjamin agamanya akan 'kokoh' jika berhadapan dengan uang dan kekuasaan? Setujukah kamu?
Mari share dan jangan lupa berikan komentarmu.
Musdah menganggap bahwa ketika pelajaran agama dihapus dari sistem pembelajaran maka suatu negara itu akan bisa lebih maju, Ia memberikan contoh negara Singapura yang telah menghapus kurikulum agama di semua bangku sekolah, dimana hasilnya, penduduk negeri Singapura dikenal paling tertib, disiplin, dan toleran padahal mereka terdiri dari beragam etnik, bahasa dan agama.
Berikut adalah tulisan dari Musdah yang diambil dari laman facebooknya,
Copas dari seorang teman: Mari belajar dari Singapura ttg Agama: Sekitar 22 tahun lalu Singapura melarang pengajaran agama di Sekolah. Hasilnya, penduduk negeri itu dikenal paling tertib, disiplin, dan toleran padahal mrk terdiri dari beragam etnik, bahasa dan agama.
PM Singapura, Lee Hsien Loong tetap menegaskan, pemerintahnya tdk akan mengijinkan pengajaran agama masuk sekolah. Sejak PM Lee Kuan Yew ditetapkan bhw agama urusan pribadi, bukan urusan sekolah atau negara. Keputusan itu diambil krn Lee Kuan Yew melihat pengajaran agama justru menimbulkan perpecahan dan konflik, bukan perdamaian.
Sebaliknya, Indonesia menjadikan pengajaran agama wajib di sekolah. Bahkan, ada Kementrian Agama yg memiliki jutaan pegawai di bidang agama, puluhan ribu Sekolah Agama, Ratusan ribu rumah ibadah, trilyunan rupiah utk pembangunan bidang agama. Namun hasilnya?
Indonesia masuk negara terkorup di dunia, bahkan korupsi pun marak di Kementerian Agama. Ringkasnya, semua orang Indonesia beragama kecuali jika berhadapan dg uang, kekuasaan dan proyek!!!!
Sumber: Facebook |
Bukan tentang perkara nyeleneh ini saja Musdah dikecam, Sebelumnya, Musdah juga pernah mendapatkan protes bertubi-tubi dari berbagai kalangan karena menyatakan homoseksual itu HALAL. Akibat kekonyolannya, peraih penghargaan International Women of Courage Award dari Pemerintah Amerika, dan penghargaan Yap Thiam Hien 2008 ini sering ditegur pejabat teras di Kementrian Agama, bahkan ia juga dikecam rekannya sesama dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan beberapa tokoh masyarakat.
Musdah Mulia (berkerudung) |
Siapa saja, bahkan sekelas Profesor sekalipun, Tidak menjamin agamanya akan 'kokoh' jika berhadapan dengan uang dan kekuasaan? Setujukah kamu?
Mari share dan jangan lupa berikan komentarmu.