Keselamatanmu Terletak Pada Lisanmu

Keselamatanmu Terletak Pada Lisanmu

author photo
Suatu ketika Rasulullah mengatakan bahwa keselamatan dan kebahagiaan manusia terletak pada kemampuannya menjaga lisannya. Menjadikan setiap apa yang diucapkannya bermanfaat dan menjadikannya lebih terhormat.

Namun sebaliknya, jika yang diucapkan adalah hal-hal yang negatif maka lisan kita akan menjadi penyebab hancurnya diri kita sendiri. Untuk itu setiap apa yang kita ucapkan haruslah bermakna, bermanfaat dan menjadi pengingat bagi yang mendengarnya.

http://www.kabarmakkah.com/2015/09/keselamatanmu-terletak-pada-lisanmu.html


Sebagaimana sabda Rasulullah,

“Aku diberi nasihat oleh Rabb-ku dengan Sembilan perkara yang aku pun berwasiat kepada kalian dengannya. Dia mewasiatkan kepadaku untuk:

1. berlaku ikhlas dalam keadaan sembunyi atau pun terbuka
2. bersikap adil dalam keadaan ridha dan marah
3. berhemat dalam keadaan kaya atau miskin
4. memaafkan orang yang mendzalimiku
5. memberikan bantuan kepada orang yang enggan membantuku
6. menyambung tali persaudaraan kepada orang yang memutuskannya
7. menjadikan diamku adalah berpikir
8. menjadikan dzikir sebagai pembicaraanku
9. serta menjadikan pandanganku sebagai ibrah (pelajaran).” (HR. Razin)

Bahkan Umar bin Khattab menegaskan bahwa berbicaralah yang terbaik dan bernilai serta minimalkan bercanda dan berbohong. Sebagaimana nasihat Umar ibnu Khattab kepada Ahnaf bin Qais :

“Siapa yang banyak tertawa, wibawanya akan merosot. Siapa yang banyak bercanda, niscaya diremehkan. Siapa yang banyak berbicara dustanya. Siapa yang banyak dustanya, sidikit malunya. Siapa yang sedikit malunya, tipis waro’-nya. Siapa yang tipis waro’-nya mati hatinya.”

Dalam hadits nabi disebutkan bahwa keselamatan manusia terletak pada kemampuannya menjaga lisannya. Sehingga bisa menciptakan keselamatan individual maupun ketentraman sosial.

Maka dari itu, sudah semestinya kita sebagai muslim untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT pada kita melalui NabiNya. Semoga lisan dan tulisan kita selamat dari hal-hal yang bisa merusak kehidupan kita sendiri dan orang lain. Amiin.

Sumber : Membangun Karakter dengan Hati Nurani/Akh Muwafik Shaleh/Erlangga/2002
Next article Next Post
Previous article Previous Post