Siapkah Anda Untuk Menyambut Kiamat?

Siapkah Anda Untuk Menyambut Kiamat?

author photo
KabarMakkah.Com - Kiamat dibagi menjadi 2 macam yakni kiamat kubra dan kiamat sughra. Kiamat kubra adalah kiamat besar yang meluluhlantakkan jagat raya ini beserta seluruh isinya. Sedangkan kiamat sugra adalah kiamat kecil dimana hanya sebagian orang saja yang merasakannya.

Kiamat sugra bisa berbentuk bencana alam yang melanda suatu tempat atau bisa juga datangnya kematian pada salah seorang hamba Allah bahkan ketika Ia berada di tempat yang aman dan nyaman sekalipun.

(Baca: Inilah Tanda Tanda Kiamat Makin Dekat)

Kiamat Sughra - Alam kubur
Kiamat Sughra - Alam kubur


Bukan merupakan sebuah rahasia lagi bahwa kematian adalah suatu ketetapan yang tidak bisa dihindari. Tidak ada orang yang bisa hidup abadi di dunia ini, sebagaimana firmanNya:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS: Ali Imran Ayat: 185)

Sering kita mendengar ucapan preman jalanan yang mengatakan bahwa dia tidak takut mati. Dan memang benar adanya bahwa yang namanya kematian bukanlah suatu hal yang harus ditakuti. Bukan hanya oleh preman tentunya.

Hal yang harus ditakuti adalah kondisi setelah mati. Kita harus ingat bahwa yang namanya kematian bukanlah akhir tapi justru merupakan awal. Jadi jika ada orang yang berputus asa hidup di dunia karena berbagai masalah yang dihadapinya kemudian memutuskan untuk mengakhiri segalanya dengan jalan bunuh diri maka Anda salah besar!!. Sekali lagi penulis tekankan bahwa kematian bukan akhir tapi awal!!.

Ada hari perhitungan amal yang harus kita hadapi. Timbangan akan ditegakkan, buku catatan amal akan diberikan. Kecelakaanlah jika timbangan amal saleh kita ringan dan kecelakaanlah jika buku catatan amal kita diberikan dari sebelah belakang. Sekaranglah saat di dunia kesempatan kita untuk berbekal dengan sebaik-baik bekal.

Layaknya orang yang akan pindah ke tempat yang jauh dan tidak akan pernah kembali ke tempat semula, tentu seluruh harta berharga beserta anak istri akan dibawa tanpa sisa. Namun berbeda ketika kita menyebrang ke negeri akhirat segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia akan ditinggalkan, kecuali hanya tiga hal saja yang menyertai. (Baca Juga: Waspada !!! Kiamat Sudah Dekat)

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda : “ Apabila manusia mati maka putuslah semua amalannya melainkan tiga perkara; shodaqoh jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang shaleh yang mendoakannya. (Hadits Riwayat Muslim, No. 3087)

Maka dari itu manfaatkan hidup yang hanya sekali tanpa bisa diulangi ini dengan menanam banyak amal kebaikan. Banyak-banyaklah bershodaqah bagi yang dikarunia banyak harta, rajin-rajinlah mengajarkan kembali ilmu yang dimiliki dan didiklah puta-putri kita menjadi anak-anak yang sholeh-sholehah yang dapat mendo’akan kita di alam kubur kelak.

Allah SWT berfirman:

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ٱرْجِعُونِ

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) (QS: Al-Mu'minuun Ayat: 99) 

Kita harus ingat bahwa ketika tahun demi tahun berlalu maka bukanlah umur yang bertambah, namun jatah hidup kita di dunia yang semakin berkurang. Bahkan orang-orang soleh di jaman dulu, menangis tersedu-sedu ketika matahari hari ini telah tenggelam ke arah barat.

Mereka berkata: “matahari telah terbenam, telah berlalu satu hari lagi dari jatah hidupku, telah dekat kematianku namun amal solehku tidak jua bertambah”. Inilah gambaran orang-orang soleh dalam kekhawatirannya akan kekurangan bekal amal kebaikan.

Bagaimana dengan kita? Ketika matahari tengelam bukan rasa sedih yang menimpa, namun rasa kesal yang dirasa karena kumandang adzan magrib menghentikan aktivitas yang sedang asyik dilakukan. Bahkan menjelang malam mobilitas kehidupan malam di kota-kota besar semakin menjadi-jadi. (Baca Juga: 23 Oktober 2015 Imam Mahdi Akan Muncul)

Padahal Allah SWT telah berfirman bahwa diciptakannya malam adalah agar manusia bisa beristirahat. Namun pola hidup telah terbalik. Malam dijadikan siang, sedangkan siang dijadikan malam. Berbeda dengan ajaran rasul yang mencontohkan untuk tidur awal sehingga bangun awal. Yakni bangun di sepertiga malam untuk mendekatkan diri kepadaNya lewat tahajud.

Wahai saudara seiman, kiranya telah jelas kesimpulan apa yang harus kita lakukan untuk menyambut kiamat sughra -kematian- yang akan dan pasti menjemput kita. Perbanyaklah amal soleh bukan amal salah, berikut diantaranya:


  • Kerjakan amalan wajib dengan niat Lillah
  • Perbanyak amalan sunnah agar pahala makin bertambah
  • Jaga harta dari yang haram dan bersihkan dengan zakat
  • Bimbing selalu anak istri jangan sampai jadi bahan baku neraka
  • Tambah dan pupuk terus ilmu agama jangan sampai kebodohan mencelakan diri dan keluarga


Demikian artikel singkat mengenai Kiamat Sugra dan cara berbekal diri untuk menghadapinya. semoga Allah mengampuni atas segala kesalahan dari banyaknya tangan ini menulis. Aamiin Ya Robbal alamin.

Next article Next Post
Previous article Previous Post