Jamaah Haji "Masih Gadis" Dari Semarang Ditahan Di Bandara Jeddah

Jamaah Haji "Masih Gadis" Dari Semarang Ditahan Di Bandara Jeddah

Imigrasi Arab Saudi sempat 'menahan' sejumlah jamaah haji wanita berwajah rupawan‎. Rupanya para petugas imigrasi mempertanyakan mahrom para calon haji asal Semarang yang kebetulan masih gadis dan berwajah manis.

Haji Masih Gadis
Masih Gadis Sudah Haji


"Mahrom itu dari kata harom menjadi Mahrom. Jadi petugas menanyakan siapa yang punya hak untuk melindungi. Dalam haji itu yang boleh melindungi bapak, saudara kandung, atau suami,"‎ kata Abdul Kholiq, Pembimbing Ibadah di PPIH Daker Madinah, kepada wartawan di Madinah, Minggu (14/9/2014).

Jamaah yang tertahan selama empat jam di imigrasi itu berasal dari kelompok terbang 31, embarkasi Solo. Pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut mereka mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, pukul 22.10 Waktu Arab Saudi, Sabtu (14/9).

Awalnya yang ditahan hanya lima jamaah perempuan, karena saling terkait, jumlah jamaah yang tersangkut urusan imigrasi menjadi 12 orang. Para jamaah baru dibebaskan pukul 02.00 dini hari tadi.

Saat Pemeriksaan Imigrasi

Proses di imigrasi Bandara King Bandul Aziz Jeddah awalnya lancar sampai giliran jamaah Ernawati yang berwajah manis, mempertanyakan Mahrom Erna yang berangkat haji sendiri sedangkan suaminya berada di Surabaya.

Setelah itu empat jemaah perempuan lainnya mendapat perlakuan yang sama, ditanya macam-macam soal mahrom dan bukti ada mahromnya oleh petugas

Lain lagi dengan Suyatmi, berulang kali sang suami, Fachrudin Rois, menjelaskan Suyatmi adalah istrinya. Namun petugas tidak serta merta percaya mengingat di belakang nama Suyatmi tidak ada nama Rois. Suyatmi menggunakan nama orangtuanya sebagai nama belakang.

Sementara Nurul Ismawati Suratmin yang masih lajang berangkat bersama kedua orangtua dan kakak lelakinya. Orangtua dan kakaknya lolos, tapi dia ditahan petugas. Proses Nurul tidak terlalu berbelit-belit karena ayahnya, Suratmin Suparman Mentosetu, langsung maju menjelaskan bahwa Nurul anak perempuannya, yang berarti mahromnya.

Sekretaris Daerah Kerja Jeddah Arfi Hatim heran melihat perlakuan imigrasi Arab Saudi. Kejadian ini baru pertama kali terjadi terkait pelaksanaan ibadah haji Indonesia.

"Nggak pernah ada kasus seperti ini. Kita semua bingung, tiga jam lebih tertahan. Harusnya kalau visa lolos, selesai. Mahrom harusnya masuk dalam rombongannya," katanya.

Berikut 12 jamaah haji yang sempat berurusan dengan imigrasi Arab Saudi:


1. Sukarmi Yanta Wiratna, nomor paspor A8200747
2. Ernawati Muryanto Setrodiwiryo, nomor paspor A8400107
3. Fithrotun Nisa Abdul Hadi, nomor paspor A8059673
4. Hani Ammaria Abdul Hadi, nomor paspor A8059572
5. Nurul Ismawati Suratmin, nomor paspor A8200728
6. Bahroni Zaenuri Buchori, nomor paspor A8671739
7. Rohmad Supoyo Marwan, nomor paspor A8200708
8. Fachrudin Rois Zuhri, nomor pasporA8200746
9. Muhammad Saiq Abdul Hadi, nomor paspor A8059571
10. M Nasim Bahara, nomor pasporA8059570
11. Suratmin Suparman Mentosetu, nomor paspor A8200726
12. Jutiah

(detik)
Next article Next Post
Previous article Previous Post