Berkah Sampingan Sebagai Loper Koran, Anggota Brimob Ini Kini Bisa Laksanakan Shalat Subuh Berjamaah

Berkah Sampingan Sebagai Loper Koran, Anggota Brimob Ini Kini Bisa Laksanakan Shalat Subuh Berjamaah

author photo
Berkah Sampingan Sebagai Loper Koran, Anggota Brimob Ini Kini Bisa Laksanakan Shalat Subuh Berjamaah
Brigadir Gunawan, anggota Brimob yang nyambi jadi loper koran (Subur Dani/Tribunnews.com)
Berkah Sampingan Sebagai Loper Koran, Anggota Brimob Ini Kini Bisa Laksanakan Shalat Subuh Berjamaah

Saat ini banyak kita temui sosok polisi yang memiliki usaha sampingan halal untuk bisa menafkahi anak dan istrinya. Meskipun kecil hasil yang didapat, mereka tetap mensyukurinya daripada harus mendapatkan uang dari jalan yang haram.

Itu juga yang dilakukan oleh Brigadir Gunawan yang selain menjadi seorang polisi di satuan Brimob Polda Aceh, ia juga menekuni usaha sampingan sebagai loper koran. Beberapa tempat yang ia kunjungi biasanya ke warung kopi atau terkadang ke sejumlah langganannya yang berada di perumahan.

Polisi kelahiran Banda Aceh 2 September 1985 dan tinggal di kawasan Pante Riek Banda Aceh ini merupakan sosok polisi teladan karena bertanggung jawab untuk memenuhi kewajibannya sebagai suami dari istri dan tiga orang anaknya.

“Ini pekerjaan sampingan saya, kalau pekerjaan tetap saya sebagai anggota Brimob Polda Aceh. Tujuannya untuk mencari rezeki tambahan saja, saya jual koran di pagi hari setelah shalat subuh, sebelum saya berangkat dinas ke kantor,” ucapnya.

Dilansir dari Serambi Tribunnews, Sabtu (6/8/2016) Gunawan mengaku telah menggeluti profesi sampingannya tersebut di tahun 2014 atau setelah sembilan tahun ia menjadi seorang polisi.

Selain mendapatkan rezeki tambahan, Gunawan pun sangat bersyukur karena kegiatan sampingannya tersebut membuat ia bisa melaksanakan shalat subuh tepat waktu di Masjid secara berjamaah.

“Saya selalu ingat, bahwa kalau kita menjaga shalat kita Allah akan selalu membuka pintu rezeki. Dengan menjual koran ini saya juga bisa melaksanakan shalat subuh berjamaah. Selama ini saya jual ke warung-warung kopi, setelah selesai shalat subuh berjamaah,” lanjutnya.

Sejumlah warung kopi yang didatanginya berada di kawasan Beurawe, Ulle Kareng dan yang lainnya. Bahkan ia tidak malu mengantarkan koran ke sejumlah rumah maupun perkantoran.

“Biasanya setelah shalat subuh saya juga sering berdiri di pintu keluar masjid. Setelah dari situ saya antar ke rumah-rumah, baru kemudian saya jual ke warung-warung kopi,” ungkapnya.

Meski memiliki usaha sampingan, tak membuatnya melalaikan kewajiban yang utama yakni sebagai anggota kepolisian. Karenanya ia selalu konsisten untuk membuat jadwal kerjanya sebagai loper koran yaitu dari setelah subuh hingga pukul 06.30 WIB, meski koran yang ia jual tidak habis.

“Jam setengah tujuh pagi, habis tidak habis korannya, saya tetap pulang dulu ke rumah. Saya mandi, kemudian langsung siap-siap menuju kantor saya. Di Sat Brimob, saya ditugaskan sebagai Staff Kasat Brimob,” tuturnya.

Baginya menjadi seorang loper koran tidaklah memalukan. Justru ia begitu senang karena bisa memberikan informasi kepada para pelanggannya setiap pagi. Ia pun sangat berterima kasih kepada pimpinannya yang mendukung atas apa yang ia lakukan.

“Termasuk Pak Kasat Brimob, Kombes Pol Norman Widajajadi yang sangat mendukung saya selama ini. Insya Allah saya akan terus melakukan pekerjaan ini selama tidak mengganggu waktu dinas saya,” pungkasnya.

Baca Juga:

Next article Next Post
Previous article Previous Post