Karena Bangun Untuk Berbuka Puasa, Seluruh Anggota Keluarga Ini Selamat Dari Musibah

Karena Bangun Untuk Berbuka Puasa, Seluruh Anggota Keluarga Ini Selamat Dari Musibah

author photo
Karena Bangun Untuk Berbuka Puasa, Seluruh Anggota Keluarga Ini Selamat Dari Musibah

Karena Bangun Untuk Berbuka Puasa, Seluruh Anggota Keluarga Ini Selamat Dari Musibah

Bulan Ramadhan kali ini menjadi bulan Ramadhan yang akan selalu diingat oleh satu keluarga yang berada di Desa Kaidundu, Kecamatan Hulawa Kabupaten Bone Bolango. Hal ini karena sebuah musibah besar menimpa rumah keluarga tersebut berupa terjangan batu besar akibat longsor yang melanda Desa Kaidundu.

Batu seberat 20 orang dewasa tersebut hampir saja menimpa keluarga Darwin Lakoro jika saja sang istri tidak membangunkan suami dan anaknya untuk buka puasa.

Kejadian tersebut bermula ketika wilayah tersebut diguyur hujan deras pada hari Jumat (24/06/2016) sore. Karena cuaca yang dingin dan kondisi yang sedang berpuasa, Darwin (41 tahun) dan anaknya yang bernama Maikel Lakoro pun memilih untuk tidur.

Adapun istrinya yang bernama Rosni Isa (40 tahun) sempat tertidur, namun ia segera bangun guna mempersiapkan buka puasa. Karena beberapa menit lagi adzan maghrib akan berkumandang, Rosni pun membangunkan suami dan anaknya yang berada di kamar tengah, tepat berada di bawah kaki bukit pengunungan Kaidundu, Bone Bolango.

“Bangun saja.. bangun saja.. so bangun (puasa), so malam itu,” ucap Rosni, sebagaimana dilansir dari Gorontalo Post (26/06/2016).

Karena dibangunkan sang istri, Darwin dan anaknya pun bangun. Sementara istrinya kembali ke dapur guna melanjutkan persiapan berbuka puasa.

Akan tetapi beberapa saat kemudian terdengar suara gemuruh yang cukup dekat. Awalnya mereka menganggap bahwa suara tersebut adalah suara guntur karena memang masih dalam kondisi hujan. Namun suara tersebut nampak aneh bagi Darwin sehingga ia pun memutuskan untuk melihat ke arah bukit.

Benar saja, sebuah batu besar tengah menggelinding menuju rumah mereka. Sontak Darwin pun berteriak, “Bukan guntur, bukan guntur, awas batu, batu…”

Istrinya yang masih berada di dapur kemudian segera menghampiri Darwin dan anaknya. Mereka pun segera lari keluar rumah dan selang beberapa detik tubrukan antara batu besar dan rumah mereka pun tak terhindarkan.

Suara dentuman yang sangat keras membuat Darwin sekeluarga meneriakkan “Allahu Akbar”. Setelah dilihat ternyata batu besar tersebut menghantam kamar tengah, tempat dimana Darwin sekeluarga tertidur.

Mereka pun berucap syukur karena masih diberi pertolongan dengan bangun untuk berbuka puasa.

“Alhamdulillah, saya tidak bisa bayangkan kalau saya tidak membangunkan suami dan anak saya tadi,” ucap Rosni yang masih tampak kaget bercampur syukur.

Akibat musibah tersebut rumah Darwin yang berdindingkan batako plester pun hancur di salah satu sisinya. Batu besar berdiameter 2 meter pun tampak masih ada di dalam rumah mereka sebagai bukti musibah yang mengingatkan kita untuk waspada dalam berbagai keadaan.

Meskipun begitu, mereka tetap bersyukur karena rumah yang mereka tempati masih berdiri kokoh dan tidak ambruk. Padahal sebagian tiang penyangga rumah yang terbuat dari bambu sudah patah.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post