Sedekah Ala Rasulullah SAW

Sedekah Ala Rasulullah SAW

author photo
Rasulullah SAW adalah sebaik-baik teladan bagi semua umat manusia. Dalam setiap episode kehidupannya, selalu ada pelajaran yang bisa kita ambil untuk kita terapkan dalam kehidupan. Dan di antara berbagai episode kehidupan Rasulullah SAW itu, ada satu yang menarik, yaitu tentang salah satu cara beliau memperlakukan orang-orang yang lemah secara ekonomi.

Sedekah Ala Rasulullah SAW


Suatu hari, beliau didatangi seorang lelaki yang pekerjaan utamanya adalah mengemis. Dia tidak pernah berusaha mencari pekerjaan lain. Dari wajahnya, Rasulullah SAW mengetahui orang itu berjiwa pesimistis, lemah, dan tidak memiliki rasa percaya diri. Pakaiannya compang-camping dan kondisinya sangat menyedihkan.

Melihatnya, Rasulullah SAW merasa kasihan. Nabi SAW memberinya beberapa dirham, kemudian menyuruhnya untuk membeli kapak kecil. Nabi sendiri yang akan membuat gagangnya.

Setelah kapak dibeli dan gagangnya selesai dibuat oleh Nabi SAW, beliau menyuruh lelaki itu itu untuk merobohkan semua kelemahan dirinya, membuang kebiasaan meminta-minta, serta menyuntikkan rasa percaya diri, semangat berjuang, kerja keras, dan optimisme ke dalam jiwanya.

Lelaki itu memahami dengan baik maksud dan tujuan Rasulullah SAW memberinya kapak. Rasulullah SAW menyuruhnya pergi ke suatu desa untuk mengumpulkan kayu bakar dan menjualnya, serta tidak datang menemui Rasulullah SAW sebelum lima belas hari. Dengan begitu dia telah membeli kembali harga dirinya yang telah tergadai dengan kemuliaan, kesucian, dan harapan.

Benar saja. Setelah waktu yang ditentukan, lelaki itu datang kembali menghadap Rasulullah SAW. Tetapi tidak seperti lelaki lima belas hari yang lalu. Dia datang dengan pakaian yang lebih baik, dengan semangat baru, jiwa baru, bahkan dengan postur tubuh baru. Kerut-merut dahinya sudah hilang. Raut mukanya juga sudah berubah cerah. Kondisinya sudah berubah sama sekali.

Sudaraku, Rasulullah SAW mampu mengubah seorang peminta-minta menjadi seorang pekerja keras dalam waktu lima belas hari.

Kisah ini memberi satu pelajaran penting bagi kaum Muslimin yang diberi kelebihan rezeki oleh Allah SWT, bahwa cara bersedekah yang baik adalah seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Tidak dengan memberi makan yang hanya akan habis dalam waktu beberapa jam, tetapi dengan memberi mereka harapan dan kemampuan yang dengannya mereka akan bisa mencari makan sendiri tanpa harus meminta-minta kepada orang lain. [mila/islampos]

Sumber: Kerajaan Al-Qur’an/Hudzaifah Ismail/Penerbit: Penerbit Almahira/2012
Next article Next Post
Previous article Previous Post