9 Cara Menghafal Al-Qur'an Di Usia Dewasa

9 Cara Menghafal Al-Qur'an Di Usia Dewasa

author photo
9 Cara Menghafal Al-Qur'an Di Usia Dewasa


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh Ustadz.

Nama saya Dina yuliani, umur saya 17 tahun. Saya mau minta saran, bagaimana caranya agar saya bisa menjadi penghafal al-Qur'an. Karena teman saya bilang udah terlambat. Apa benar begitu?

Tolong jawab email saya, bagaimana kiat agar mampu dan bisa menjadi penghafal quran, walau umur saya sudah terlanjur tua.


Cara Menghafal Al-Qur'an Di Usia Dewasa


Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah membuka hati Saudari. Keinginan untuk menghafal al-Qur'an merupakan cita-cita yang amat mulia.

Sampai hari Kiamat kelak, Allah telah berjanji bahwa kemurnian al-Qur'an akan tetap terjaga.

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (QS. Al-Hijr ayat 11)

Pemeliharaan Allah terhadap kemurnian Al-Qur'an salah satunya melalui para hambanya yang telah menghafal seluruh ayat al-Qur'an.

Dengan banyaknya penghafal al-Qur'an, maka kesalahan teks yang mungkin muncul karena kesengajaan maupun tidak disengaja, akan bisa diatasi dengan cepat dan tidak akan beredar luas di masyarakat.

Kemuliaan yang akan didapatkan oleh orang yang senantiasa berinteraksi dengan al-Qur'an juga diterangkan oleh banyak hadits.

"Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkan Al Quran di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu berada di akhir ayat yang kau baca." (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Orang yang menghafal al-Qur'an tentu harus banyak membaca al-Qur'an. semakin banyak ayat yang dibaca serta dihafal, maka derajat orang tersebut akan semakin mulia.

Bahkan, keistimewaan menghafal al-Qur'an tidak hanya dimiliki oleh orang yang menghafal saja, tetapi juga akan menyebar pada kedua orang tuanya.

Dalam sebuah hadits dari Buraidah Al Aslami, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"Siapa yang membaca Alquran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Alquran". (HR. Al Hakim).

Masih banyak lagi hadits yang menerangkan keistimewaan belajar al-Qur'an serta menghafalkannya, yang mampu memotivasi kita semua untuk meraih posisi itu, tanpa memandang umur.

Karena sejak wahyu pertama kali turun kepada Nabi, banyak sahabat yang usianya sudah tidak muda lagi, namun interaksi mereka dengan Al-Qur'an yang terus-menerus membuat mereka menjadi generasi paling utama dalam mengemban al-Qur'an.

Oleh karena itu, umur bukanlah penghalang dalam menghafal al-Qur'an. Kunci utamanya ada pada niat atau tekad yang besar lillahi ta'ala, tulus karena mengharap ridho Allah subhanahu wa ta'ala.

Selanjutnya, orang yang menjalani proses menghafal al-qur'an harus memiliki kiat atau tips tersendiri untuk menghafal.

Beberapa tips yang bisa Anda coba bedasarkan pengalaman dari redaksi Kabarmakkah.com, di antaranya:

Pertama, Sediakan waktu khusus untuk menghafal dengan penuh konsentrasi. Disiplinlah mengenai waktu untuk menghafal, misalnya sehari diambil dua waktu khusus, pagi setelah subuh serta setelah maghrib, karena dua waktu ini amat baik untuk proses belajar.


Kedua, baca ayat yang akan kita hafal secara berulang-ulang, minimal lima sampai sepuluh kali. Bila ayat tersebut panjang, maka potonglah ayat tersebut. Baca berulang masing-masing potongan ayat itu, kemudian gabungkan potongan ayat itu, ulangi terus sampai lancar. Jangan terpaku pada banyaknya ayat yang mampu dihafal, namun fokuslah pada kelancaran hafalan kita.


Ketiga, bila kita memiliki kemampuan bahasa Arab, ini akan membantu kecepatan kita dalam menghafal. Kalau belum memiliki kemampuan bahasa arab yang bagus, tidak jadi masalah, yang penting kita konsentrasi untuk menghafal dan mengidentifikasi ayat-ayat itu atau niteni (dalam bahasa jawa).


Keempat, pakai satu mushaf khusus untuk menghafal, sehingga hafalan kita juga meliputi letak dimana ayat itu berada. hal ini akan memudahkan kita untuk mereview atau muraja'ah hafalan, terutama bila hafalan kita sudah banyak


Kelima, setelah menghafal, yang lebih utama adalah menyetorkan hafalan kita kepada satu guru atau ustadz pembimbing yang terpercaya bacaannya, sehingga bila kita salah dalam menghafal, bisa dibenarkan. Tandai dalam mushaf bila ada kesalahan bacaan kita, sehingga kita akan lebih hati-hati lagi.


Lebih utama lagi bila guru kita tersebut juga penghafal al-Qur'an yang memiliki jalur ilmu al-Qur'an (sanad) dari guru-gurunya pula.


Keenam, selain menambah hafalan, sediakan waktu khusus untuk muroja'ah (mereview) hafalan kita. Bila sudah 5 halaman(seperempat juz), sebaiknya kita berhenti dulu menambah hafalan sebelum lancar yang seperempat uz itu. Demikian pula bila sudah 10 halaman (setengah juz), jangan menambah hafalan dulu sebelum lancar, hingga seterusnya, satu juz kita lancarkan dulu sebelum beranjak ke juz setelahnya.


Ketujuh, sebaiknya kita mulai dari juz 30 (juz 'Amma) terlebih dahulu karena lebih mudah dan sering kita dengar, baru kemudian ke juz 29 lalu juz 1, atau langsung ke juz 1, 2 sampai juz 29.


Kedelapan, sering-seringlah menyimakkan hafalan al-Qur'an kita kepada guru, orang tua atau teman kita. Karena bila kita sering disimak, hafalan kita akan semakin lancar. Bahkan yang sudah khatam hafal 30 juz, hal penting agar semakin lancar hafalannya adalah sering disimak misalnya di majlis. Mengapa demikian? Karena bila ada majelis untuk menyimak hafalan kita, persiapan kita tentu akan lebih baik.


Kesembilan, sering-seringlah berkumpul dengan para penghafal al-Qur'an. Tinggal di pondok pesantren merupakan alternatif yang amat baik bagi para penghafal al-Qur'an karena biasanya ada sistem dan jadwal baku tersendiri bagi santri penghafal al-Qur'an. Pengasuh serta ustadz dan ustadzah yang mengajarkan serta menyimak hafalan al-Qur'an tentunya juga lebih mumpuni. Keberkahan ilmu dari mereka juga harapannya akan kita dapatkan.


Dan yang terpenting adalah, iringi proses hafalan kita dengan istiqamah menjalankan shalat sunnah di malam hari. Doa yang kita panjatkan dalam shalat malam kita di saat kebanyakan orang tertidur, harapannya semakin melancarkan proses kita dalam menghafal.

Itulah beberapa kiat yang bisa kita lakukan untuk menjadi penghafal al-Qur'an. Yang tidak boleh kita lupakan adalah bahwa al-Qur'an tidak boleh hanya berhenti untuk dihafalkan lafadznya saja, melainkan harus dipelajari pula makna yang terkandung di dalamnya serta diamalkan ajaran-ajarannya.

Allahummarhamna bil qur'an. Aamiin






Next article Next Post
Previous article Previous Post