Kisah Nyata Kematian Gembong Narkoba Freddy Budiman, Jenazah Ringan hingga Wafat dengan Senyum

Kisah Nyata Kematian Gembong Narkoba Freddy Budiman, Jenazah Ringan hingga Wafat dengan Senyum

author photo
Kisah Nyata Kematian Gembong Narkoba Freddy Budiman, Jenazah Ringan hingga Wafat dengan Senyum


Kisah nyata kematian gembong narkoba Freddy Budiman akhirnya terkuak setelah dieksekusi di Pulau Nusakambangan, pada Jumat 29 Juli 2016 silam.

Tak hanya dirinya, sejumlah terpidana mati lainnya seperti Gajetan Acena Seck Osmane (Afrika Selatan), Humprey Ejike dan Michael Titus Igweh (Nigeria), juga ikut meregang nyawa di hadapan regu tembak.

Namun, ada sebuah kisah menarik yang menyertai Freddy selama dirinya menjadi penghuni lembaga pemasyarakatan Cipinang.

Dimulai dari niat dan usaha dirinya untuk bertaubat, memperbanyak ibadah, hingga kematiannya usai proses eksekusi yang menggetarkan.

Hal ini dikisahkan oleh ustadz Fatih Karim yang menyaksikan kisah nyata tersebut.

Jenazah Freddy Budiman yang terasa sangat ringan

Kisah Nyata Kematian Gembong Narkoba Freddy Budiman, Jenazah Ringan hingga Wafat dengan Senyum


Dalam video ceramah dari channel YouTube Khutbah Muslim, Ustadz Fatih Karim mengatakan bahwa jenazah Freddy terasa sangat ringan saat dipindahkan ke keranda seusai dieksekusi oleh tim regu tembak.

Informasi valid tersebut didapatkannya dari salah satu sipir penjara yang juga menjadi saksi atas kematiannya.

Menurut rohaniawan Hasan Makarim yang mendampingi Freddy, mantan gembong narkoba itu sempat berteriak 'Allahu Akbar' saat peluru regu tembak menembus dadanya.

Wajah yang tersenyum saat jenazah Freddy difoto


Kisah lain yang membuat gemetar Ustadz Fatih Karim adalah saat melihat foto jenazah Freddy yang dikirimkan pada dirinya.

Sebuah foto yang diambil oleh rekannya yang merupakan sipir penjara tersebut, membuat dirinya takjub. Terutama melihat wajah almarhum Freddy yang tersenyum bahagia.

“Begitu difoto sama teman saya tadi, sipir penjara, cekrek, ‘Ustadz doakan Ustadz, wajahnya mas Freddy’. Dikirim, Ya Allah saya itu menangis, senyum mas, senyum. Di keningnya ada keringat sebulir-bulir jagung. Seperti kata Rasulullah, itu tanda husnul khotimah,” terang Ustadz Fatih.

Perjalanan taubat Freddy Budiman selama berada di penjara

Kisah Nyata Kematian Gembong Narkoba Freddy Budiman, Jenazah Ringan hingga Wafat dengan Senyum


Kisah pertobatan Freddy berawal saat dirinya mengikuti pengajian Ustadz Fatih Karim yang pada saat itu mengisi ceramah di dalam penjara.

Dari sana, ia pertama kali melihat sosok berjenggot dan bergamis putih tengah menangis tersedu-sedu saat dirinya bertausiyah.

Sedari awal hingga akhir acara, Ustadz Fatih Karim diam-diam memperhatikan Freddy yang mengikuti acara pengajiannya.

Khatam membaca Al-Qur’an hingga permintaan khusus saat dieksekusi

Kisah Nyata Kematian Gembong Narkoba Freddy Budiman, Jenazah Ringan hingga Wafat dengan Senyum


Selama di penjara, Freddy Budiman, mantan Gembong Narkoba itu diketahui telah banyak berubah drastis. Terutama dari segi agama dan akhlaknya.

Selain beribadah seperti shalat, ia juga diketahui telah berkali-kali mengkhatamkan Al-Qur’an dalam penjara.

Saat mau dieksekusi, Freddy mengajukan permohonan khusus, yakni agar diberikan izin untuk mengucap kalimat tahlil serta dibuka penutup matanya saat eksekusi mati.

Hal tersebut menjadi permintaan terakhir sekaligus penutup kisah hidupnya di dunia.

Sosok Freddy Budiman yang dulu dikenal sebagai gembong narkoba


Freddy Budiman memang sempat menghebohkan masyarakat lantaran sepak terjangnya menjadi gembong narkoba.

Ia tertangkap tangan oleh tim Badan narkotika Nasional saat menyelundupkan 1.412.476 butir ekstasi dari Cina ke Indonesia.

Walaupun telah dipenjara dan divonis mati, Freddy tak juga kapok menjalankan bisnis haram tersebut dari bilik penjara dengan bantuan jaringannya yang sudah tersebar di seluruh dunia.

Tak heran, jika Freddy dijuluki sang gembong narkoba kelas kakap di Indonesia.

Namun pada hakikatnya, Tak ada manusia yang ingin terus menerus hidup bergelimang dosa.

Suatu saat mereka pasti ingin bertaubat, ingin berubah menjadi manusia yang baik.

Tentu dengan cara masing-masing yang telah digariskan oleh Allah yang Maha Kuasa.

Seperti kisah Freddy di atas, alangkah beruntung dirinya masih diberi kesempatan untuk berubah dan berpulang dalam keadaan bertaubat.

Semoga menjadi hikmah dan pembelajaran bagi kita semua.
Next article Next Post
Previous article Previous Post