Innalillahi, Choirul Huda Meninggal Dunia Ketika Bermain Sepakbola

Innalillahi, Choirul Huda Meninggal Dunia Ketika Bermain Sepakbola

author photo
Choirul Huda, kiper Persela Lamongan dikabarkan meninggal dunia ketika bermain sepakbola akibat benturan keras.




Innalillahi, Choirul Huda Meninggal Dunia Ketika Bermain Sepakbola
Tim medis saat mengangkat kiper Persela, Choirul Huda yang tak sadarkan diri seusai bertabrakan dengan rekannya, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento pada laga pekan ke-29 Liga 1 musim 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017).



Kabar ini didapat dari media officer Persela Lamongan.

"Chorul Huda dipastikan telah meninggal dunia," kata media Officer, Abdul Rozak, Minggu (15/10/2017).

Sebelumnya kondisi meninggalnya Choirul Huda sempat simpang siur karena dokter masih belum dapat memberikan keputusan resmi.

Sebelum meninggal dunia, Choirul Huda yang tak sadarkan diri dilapangan, mengalami kondisi yang kritis dan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan.

Choirul Huda terlibat benturan keras di akhir babak pertama tepatnya pada menit-44, Minggu (15/10/2017) sore, pertandingan Persela menjamu Semen Padang diwarnai insiden.

Insiden datang dari benturan keras yang melibatkan Choirul Huda kiper Persela dan Ramon Rodrigues bek Persela didepan gawang ketika mengamankan gawang dari ancaman salah satu pemain semen Padang.

Akibatnya, Choirul Huda yang dadanya terkena benturan kaki Ramon, tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Sebelum tak sadarkan diri, Choirul Huda sempat sadar dan merintih kesakitan sambil memegang bagian jantungnya.

Disampaikan tim medis yang menangani Choirul Huda, Huda perlu dibawa ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri.

"Tadi masih sadarkan diri dan mengeluh sakit dibagian dada, terus kemudian ia tak sadarkan diri," kata salah satu tim medis yang membantu evakuasi Choirul Huda ke rumah sakit.

Terkait insiden yang menimpa Choirul Huda tersebut, pihak dari RSUD dr Soegiri Lamongan, yakni dokter Yudistiro Andri Nugroho, Spesialis Anastesi (Kepala unit Instalasi Gawat Darurat), memberi penjelasan.

Menurut pemeriksaan, Choirul Huda mengalami trauma benturan sehingga menyebabkan henti napas dan henti jantung.

"Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain sehingga terjadi apa yang kita sebut henti napas dan henti jantung. Oleh teman-teman medis di stadion sudah dilakukan penanganan pembebasan jalan napas dengan bantuan napas. Kemudian, Huda dirujuk ke UGD RSUD dr Soegiri. Di ambulans, Huda juga ditangani secara medis untuk bantuan napas maupun untuk penanganan henti jantung," ujar Yudistrio Andri.
Selamat jalan Choirul Huda. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, Aamiin.
Next article Next Post
Previous article Previous Post