Ada-ada Saja! Mengaku Terkena Kutukan, Pengantin Wanita di Jember Mendadak Punya Penis

Ada-ada Saja! Mengaku Terkena Kutukan, Pengantin Wanita di Jember Mendadak Punya Penis

Ada-ada saja. Mengaku mimpi telur jatuh, pasangan suami istri ini mendadak geger. Bagaimana tidak, sang perempuan mendadak berubah alat kelaminnya.



Ada-ada Saja! Mengaku Terkena Kutukan, Pengantin Wanita di Jember Mendadak Punya Penis


Mereka adalah Muhammad Fadholi, dan Ayu Puji Astutik, warga Desa Glagahwero, Kecamatan Panti. Belakangan terbongkar, bahwa Ayu sebenarnya berkelamin pria.

Fadholi dan Ayu menikah di KUA Ajung pada tiga bulan lalu. Fadholi mengaku sudah berpacaran selama setahun dengan Ayu, dan menyatakan sang pacar berkelamin perempuan. asli (bukan waria),” kata Fadholi.

Ayu yang berdomisili di Ajung mengaku berkenalan dengan Fadholi di jalanan sekitar kampus IAIN.



Pernikahan Fadholi dan Ayu Puji Astutik, digelar sekitar 2 bulan lalu. Bahkan, selamatan pernikahan yang digelar di rumah Fadholi, berjalan normal seperti biasa. Namun tiba-tiba saja Ayu mengaku terkena kutukan dan mengakibatkan jenis kelaminnya berubah menjadi laki-laki.


"Saat itu ada telur jatuh dan saya mimpi ada yang ngomong semacam kayak kutukan gitu, gak jelas sih ngomongnya. Setelah itu tiba-tiba berubah (kelamin perempuannya menjadi kelamin laki-laki)," kata Ayu di rumah suaminya Fadholi di Dusun Plalangan, Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, Jember, Senin (23/10/2017).

Setelah kejadian itu, Ayu mengaku langsung curhat ke suaminya, Fadholi. "Gimana ya mas kok penyakitnya (kelamin berubah) aku kayak gini," kenang Ayu, saat menceritakan kejadian itu kepada Fadholi.

Padahal saat menikah, Ayu menegaskan bahwa dirinya adalah wanita tulen. "Kalau gak percaya tanya sama mas ini," kata Ayu, sambil menunjuk suaminya Fadholi yang ada di sampingnya.

Semenjak kelaminnya berubah itu, Ayu dan Fadholi berinisiatif mencari pengobatan alternatif agar kelaminnya kembali seperti semula.

"Tapi saya bilang nunggu dulu, karena masih belum punya uang," kata Ayu, yang suaranya sesekali besar seperti orang laki-laki. Sementara Fadholi sendiri kala itu mengaku jika kelamin Ayu tidak berubah, Fadholi akan menceraikannya.

Yang menarik, tak hanya kelaminnya saja yang berubah. Ayu mengaku bahwa dulu dia juga memiliki payudara. "Tapi setelah kejadian itu (menemukan telur dan mimpi seperti kutukan), payudara saya jadi kempes," katanya. Bahkan, Ayu juga berkumis namun selalu dicukur.

Ayu kembali menegaskan jika dirinya sejak lahir asli perempuan. "Nama saya sejak kecil memang Ayu. Karena sejak kecil saya memang perempuan. Sumpah demi Allah saya tidak mengada-ada," tegasnya lagi.

Sementara Fadholi mengaku hanya pasrah dengan kejadian itu. Meski terlihat seperti orang ragu, Fadholi mengaku bahwa sejak kenal awal, Ayu adalah perempuan asli.

"Ya sekarang saya pasrah saja. Tapi kalau sudah jadi begini, saya mau ceraikan saja sudah," kata Fadholi.


Ternyata Oh Ternyata!

Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo mengatakan, pihaknya langsung mengamankan keduanya setelah diketahui melakukan perkawinan sejenis di kampung itu.

"Begitu tahu, kita langsung amankan keduanya ke Polres Jember," kata AKBP Kusworo Wibowo, Senin (23/10).

Fadholi dan Ayu mengakui bahwa keduanya merupakan pasangan sejenis, untuk memuluskan aksinya. Keduanya melakukan pemalsuan dokumen nikah, yang diajukan melalui Modin (Petugas Pembantu Pernikahan) Desa Ajung Krasak Kecamatan Ajung.

Kusworo menuturkan, penyidik saat ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap keduanya. "Sekarang ini sedang kita periksa," jelas Kusworo.

Sebelumnya diketahui, Kepala KUA Kecamatan Ajung, Mohamad Irfan mengatakan, pihaknya merasa kecolongan atas aksi yang dilakukan oleh Fadholi dan Ayu.

“Jika benar, maka kami merasa kecolongan dan akan segera membuat laporan untuk membatalkan akta pernikahan atas nama kedua mempelai LGBT itu,” ungkap Irfan.

Kepala Desa Pancakarya Agus Salim membenarkan, bahwa ada pernikahan antara Fadholi dengan Ayu.

"Dia (Ayu) menghadap Pak Modin (penghulu), berbusana muslimah, pakai kerudung, kelihatan seorang perempuan. Tapi kalau kami tanya waktu itu 'apa Anda perempuan', kan juga tidak logis," ucapnya.

Agus mengakui semula akan ada pembatalan surat nikah. Namun waktu itu KUA juga takut membatalkan, karena belum ada bukti bahwa Ayu benar-benar lelaki.

Bagaimana dengan data kependudukan Ayu? "Ada KK (Kartu Keluarga) lama yang warna merah, di sana disebut perempuan," kata Agus.

Kenapa tak ada pembaruan data? "Yang bersangkutan kadang ada di sini, kadang tidak tahu ada di mana. Saya tidak tahu pekerjaannya (Ayu)," tambah Agus.


Next article Next Post
Previous article Previous Post