Manfaat Kencing Jongkok Sesuai Sunnah Nabi, Salah Satunya Mencegah Batu Ginjal

Manfaat Kencing Jongkok Sesuai Sunnah Nabi, Salah Satunya Mencegah Batu Ginjal

author photo
Kencing atau aktifitas buang air seni merupakan sunnatullah (hukum alamiah) bagi umat manusia. Setiap manusia normal pasti melakukan aktivitas ini untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dan kotoran dari tubuh.

Sebagai umat Islam, dalam melakukan aktivitas inipun kita dituntut melakukannya dengan benar dan sesuai sunnah Nabi.

Manfaat Kencing Jongkok Sesuai Sunnah Nabi


Sering kita jumpai di toilet-toilet modern, seperti toilet mall-mall dan bandara yang menyediakan tempat kencing berdiri bagi pria, Sepintas memang terlihat lebih rapi dan praktis.

Laki-laki tidak buang banyak waktu untuk buang hajat, tinggal buka resleting ke arah wadah tersebut. kemudian salurkan hajat masing-masing.

Namun setelah dilakukan penelitian, ternyata buang air kecil dengan berdiri tidak baik dan memberi dampak buruk bagi kesehatan.

Karena fakta dari kesehatan menunjukkan bahwa membuang air kecil sambil berdiri bisa menyebabkan berbagai masalah dalam tubuh kita.

Salah satunya adalah apa yang disebut batu ginjal atau kencing batu. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

ketika seseorang kencing berdiri, terjadi stasis atau pengendapan air seni di dalam kandung kemih yang menyebabkan konsentratnya mengendap. Dan endapannya mulai tersusun untuk membentuk batu kandung kemih.

Manfaat Kencing Jongkok Sesuai Sunnah Nabi, Salah Satunya Mencegah Batu Ginjal


Oleh karena itu, cara buang air kecil yang lebih baik adalah dengan berjongkok sesuai dengan sunnah Nabi.  Manfaatnya antara lain:

1. Aliran kencing akan lebih lancar. Ketika dalam posisi jongkok seperti ketika buang air besar, kandung kemih akan tertekan oleh semua sendi dan semua air kencing tentu akan keluar dari tubuh tanpa bersisa.

Hal ini sesuai dengan penjelasan bahwa peningkatan tekanan intra perut akan membuat intra vesika (kandung kemih) yang dapat menjadikan aliran urine keluar secara sempurna.

2. Gas perut ikut keluar. Berkat tekanan di perut pada saat jongkok, gas di perut juga ikt keluar (kentut). Ini sama dengan membuang sisa metabolisme. Kalau buang air kecil sambil berdiri, gas tidak ikut keluar.

3. Dengan tuntasnya air seni dan gas yang ada dalam perut dan kandung kemih, maka tidak akan ada lagi penumpukan sisa kotoran air seni yang menyebabkan terjadinya penggumpalan (kencing batu).

Jika Anda masih ragu dengan penjelasan diatas maka perhatikan ketika Anda sedang kencing berdiri. Pastinya ada rasa tidak puas, karena masih ada sisa air dalam kantong kemih dan telur zakar di bawah batang zakar.

Jika Anda melakukan kencing dengan berdiri secara kontinyu maka sudah bisa dipastikan penyakit kencing batu akan menimpa Anda.

Fakta kedokteran modern juga membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar umumnya disebabkan oleh sisa-sisa air kencing yang tak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/mengeras seperti batu karang.

Rasulullah sendiri mencontohkan bahwa posisi kencing yang paling baik adalah dengan jongkok, Sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits berikut:

Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu anha, di mana beliau berkata, “Siapa yang bilang bahwa Rasulullah SAW kencing sambil berdiri, jangan dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri.”

Dari AisyahRadhiyallahu 'anha, Ia berkata bahwa Rasulullah tidak pernah kencing sambil berdiri semenjak diturunkan kepadanya Al-Quran.

Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi)

Riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering. (HR. Muslim)


Next article Next Post
Previous article Previous Post