Ya Allah, Perpisahan Itu Telah Tiba

Ya Allah, Perpisahan Itu Telah Tiba

author photo
Usai sudah masa-masa penuh berkah itu, 29 malam dimana Allah berikan tambahan rakaat-rakaat untuk mengiba dan meminta kepada-Nya, mengemis ampunan

Ya Allah, Perpisahan Itu Telah Tiba


Allah kuatkan kaki-kaki kita untuk berdiri, dan lisan kita untuk melafadzkan ayat-ayat-Nya, diringankan bagi kita tangan kita untuk senantiasa berbagi, mencari keberkahan

Setelah ini, ada 11 bulan perjuangan sebelum kita berjumpa lagi dengan malam-malam itu, yang selalu kita rindukan, begitu cepat berlalu menyisakan dalamnya kerinduan

Belum lama ia pergi, tapi sudah menyisakan kenangan, akan syahdunya bacaan Fatihah tiap tarawih, senyapnya saat itikaf, serta alunan sayup tanpa putus dari Al-Quran

Airmata yang jatuh tiap-tiap doa dipanjatkan dengan penuh harap dan cemas, menjelang berbuka dan sesaat selepasnya, adzan maghrib yang ditunggu dengan kesabaran

Duhai indahnya malam-malam itu, dimana kaki-kaki berganti memasuki masjid, memenuhi shaf-shafnya, bertakbir bersama mengagungkan Allah, dengan pengharapan

Allah bukakan hati kita untuk memahami Al-Qur’an, tambahan tenaga untuk mengkhatamkannya, dan kelembutan jiwa untuk mampu menangis saat Al-Quran dibacakan

Kita tak tahu apakah Allah berkenan atas ibadah kita di malam-malam itu, bagaimanapun kita hanya bisa berharap. Semoga ada diantara malam itu dimana kita diampunkan

Semoga Allah jadikan lapar dan haus sebagai sebab kita boleh minum dari telaga Rasulullah. Berdirinya kita di malam-malam itu sebagai saksi saat kita berdiri di yaumil hisab

Semoga lelahnya kita mendaras Al-Quran jadi sebab Al-Quran memberi syafaat bagi kita saat lisan kita tak lagi mampu berikan pembelaan bagi kita di hadapan Allah Azza wa Jalla

Semoga mata yang terjaga di malam-malamnya diharamkan dari neraka, dan harta yang dibagikan itu menjadi penyuci dan pemberat amalan salih kita dan keluarga

Semoga di tahun depan kita berjumpa lagi dengan Ramadhan, bila tidak, semoga ini Ramadhan terbaik bagi kita, hingga kita bisa masuk surga bersama keluarga kita, Aamiin


SELAMAT TINGGAL RAMADHAN

Seakan-akan aku melihat Ramadhan..., lalu kusapa ia, "Hendak kemana dikau?" . 

Dengan lembut ia berkata, "Aku harus pergi, mungkin jauh dan sangat lama. 

Karena sesungguhnya Syawaal telah tiba. Tolong sampaikan pesanku untuk setiap muslim: Salam dan terima kasihku karena mereka telah menyambutku dengan suka cita. 

Aku tidak tahu apakah tahun depan mereka masih bisa menyambutku lagi atau tidak? 

Jika tahun depan mereka bisa menyambutku lagi maka aku berharap mereka bisa menyambutku dengan lebih baik lagi, dengan penuh tilawah dan sholat malam. 

Aku sangat sedih jika mengingat penyambutan mereka yang kurang berkenan di hatiku. Masih terlalu banyak canda, perkataan yang sia-sia serta waktu-waktu yang terbuang tanpa arti.

Padahal mereka tahu bahwa jika menyambutku dengan baik maka tentu aku akan menyambutnya dengan lebih baik lagi kelak di pintu Ar-Royyaan.

Akan tetapi semua sudah berlalu dan terlambat. Semoga setetes air mata yang pernah berlinang dari kedua matanya karena takut tidak bisa menyambutku dengan baik akan menghapuskan kesalahan-kesalahan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangan mereka. 

Sampaikan pula kepada mereka, bahwa memakai baju baru bukanlah lebaran yang hakiki.

Akan tetapi lebaran yang hakiki adalah bergembira dengan keimanan dan semangat baru dalam beribadah. Janganlah sepeninggalku terjerumus kembali kepada kemaksiatan-kemaksiatan.

Demikianlah pesanku kepada setiap muslim. Sampaikan salamku kepada mereka, semoga mereka masih tetap terus merindukan kedatanganku di tahun-tahun mendatang.... Sampai bertemu di pintu Ar-Royyaaan...."
Next article Next Post
Previous article Previous Post