Perbanyaklah beribadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Ini Keutamaannya

Perbanyaklah beribadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Ini Keutamaannya

author photo
Tanpa terasa, Bulan Ramadhan sudah dilalui lebih dari setengah bulan. Dalam hitungan jari kita akan memasuki 10 hari terakhir dalam bulan Ramadhan.

Tamu agung itu akan segera meninggalkan kita. 10 hari pertama dimana Allah melimpahkan banyak RahmatNya sudah kita lalui, 10 hari kedua yang penuh dengan maghfirah (ampunan) juga sudah kita lewati.

Kini kita akan mengarungi 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, dimana terdapat keutamaan yang luar biasa yaitu itqun minannar (dibebaskan dari api neraka). Ini merupakan saat yang paling menentukan dan merupakan puncak ibadah kita pada bulan Ramadhan. Banyak orang yang menyepelekan dan meremehkan 10 hari terakhir di bulan ini, karena ia tidak mengetahui rahasia di baliknya.

Sebagaimana diketahui bahwa para ulama kita membagi bulan ini dengan tiga fase: fase pertama sepuluh hari awal Ramadhan sebagai fase rahmat, sepuluh di tengahnya sebagai fase maghfirah dan sepuluh akhirnya sebagai fase pembebasan dari api neraka.

Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Salman Al Farisi: “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”

Perbanyaklah beribadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Ini Keutamaannya


Apa yang sebaiknya kita lakukan pada 10 hari terakhir Ramadhan?

Seperti dikisahkan oleh Sayyidah Aisyah, ia bercerita bahwa Rasulullah pada 10 hari terakhir Ramadhan beliau mengencangkan tali sarungnya, artinya makin meningkatkan ibadahnya, menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istrinya.

Rasulullah lebih serius dan lebih banyak dalam melakukan amal ibadah dibanding hari-hari lainnya. Rasulullah beribadah tidak terbatas pada satu jenis ibadah tertentu saja, namun meliputi semua jenis ibadah baik shalat, membaca Alquran, berzikir, sedekah dan lain-lainnya.

Rasulullah selalu membangunkan istri beliau juga untuk melakukan shalat, dzikir, dan ibadah lainnya. Hal ini dilakukannya agar keluarganya juga meraih keuntungan besar dari bulan yang mulia tersebut.

Rasulullah sering terlihat beri'tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan ini, agar terputus dari aktivitas keduniaan agar lebih fokus dalam ibadahnya.

Karena diantara 10 hari terakhir Ramadhan itu, sangat besar kemungkinan salah satu di antara malamnya adalah malam Lailatur Qadar. Malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Baca Juga:

Bagaimana sudah mempersiapkan diri untuk menyambutnya?
Next article Next Post
Previous article Previous Post