Kisah Mistis Dibalik Kecelakaan di Ciloto Puncak, Jangan Pernah Berzina

Kisah Mistis Dibalik Kecelakaan di Ciloto Puncak, Jangan Pernah Berzina

author photo
Kecelakaan di Ciloto Puncak, Cianjur Jawa Barat menyisakan banyak kisah mistis. Kecelakaan maut yang terjadi pada Ahad (30/4) itu menewaskan 11 orang.

Kisah Mistis Dibalik Kecelakaan di Ciloto Puncak, Jangan Pernah Berzina


Salah satu penjaga warung di sekitar tempat kecelakaan, Mak Acih (78) menceritakan, sehari sebelum kecelakaan, dia dan cucunya melihat bola api sedang terbang di lokasi kecelakaan. Bola api tersebut terbang mengarah persis ke tempat lokasi bus maut masuk jurang.

Kemudian pada hari Ahad sekitar pukul 03.00 dini hari, Ia kembali mendengar suara tangis wanita dari lokasi tersebut.

“Saya mau masak nasi malah enggak jadi karena takut,” ucap wanita yang sudah lebih dari 25 tahun berjualan di lokasi tersebut.

Mak Acih mengungkapkan, jalur Puncak di Desa Ciloto, memang sudah sering memakan korban jiwa.

Kecelakaan di Ciloto Puncak
Kecelakaan di Ciloto Puncak


“Biasanya sesudah kejadian suka ada yang ketok pintu warung. Tapi gak ada orang,” ungkap Mak Acih.

Kondisi Ciloto Puncak yang menurun dan banyak tikungan tajam membuat jalur Puncak itu memang rawan terjadi kecelakaan motor dan mobil.

Dihuni Jin, Jangan Pernah Berzina

Sebagian penduduk Desa Ciloto Puncak mengaitkan kecelakaan maut di jalur Puncak dengan kisah mistis. Mereka percaya jalanan di turunan Ciloto Puncak dihuni banyak makhluk gaib seperti Jin.

Jin itu dipercaya marah karena lokasinya selalu dijadikan tempat maksiat. Karena itu, makhluk kasat mata yang berada disitu kemudian ngamuk dan menganggu orang lewat.

Jalur Ciloto Puncak memang memiliki ratusan villa, hotel, dan para pekerja seks komersil (PSK). Tak heran jika kawasan ini menjadi salah satu tempat favorit untuk berbuat maksiat.

Bahkan, para wisatawan lokal maupun mancanegara rela jauh-jauh datang ke tempat ini hanya untuk berbuat haram.

Kawasan yang terkenal dingin ini acapkali dijadikan sebagai tempat mesum. Para pengunjung menyalurkan hasrat mereka di hotel dan villa yang disewakan.

Bahkan tak jarang pengunjung nekat memadu kasih di perkebunan yang membentang sepanjang Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua.

Hal itulah yang membuat warga selalu mengaitkan kecelakan maut di kawasan Puncak dengan kisah mistis. Mereka percaya bahwa makhluk yang tak kasat mata itu marah akibat pengunjung sering berbuat zina.

“Logikanya kalau warga melihat orang berzina pasti marah dan di arak keliling kampung. Ya mahluk gaib pun sama. Mereka murka. Maka tidak heran, banyak kecelakaan yang menimpa pasangan muda-mudi,” tutur Mista (45) warga Desa Tugu Selatan beberapa waktu lalu.

Menurutnya, Puncak merupakan tempat peristirahatan, tempat menenangkan diri, bukan untuk berzina.

“Sejak zaman Presiden Soekarno, Puncak itu dijadikan tempat menyepi dan beristirahat. Jadi, kalau mau maksiat lebih baik jangan di sini deh, daripada celaka,” tandasnya. (one/pojoksatu)

Next article Next Post
Previous article Previous Post