Waspadalah, Indonesia Darurat Pedofil, Jaga Dan Peluk Erat Anak-anakmu..

Waspadalah, Indonesia Darurat Pedofil, Jaga Dan Peluk Erat Anak-anakmu..

author photo
Terbongkarnya sindikat pedofil oleh Polda Metro Jaya memancing perhatian publik.

Kabar itupun dengan santer beredar di media sosial hingga menjadi salah satu topik yang paling hangat untuk dibahas hingga Kamis (16/3/2017) siang.

Waspadalah, Indonesia Darurat Pedofil, Jaga Dan Peluk Erat Anak-anakmu..
Para pelaku pedofilia saat diamankan di Mapolda Metro Jaya

Sebenernya apa itu Pedofil?

Pedofil adalah pelaku pedofilia yang berarti gangguan seksual berupa nafsu seksual terhadap remaja atau anak-anak di bawah usia 14 tahun. Seseorang bisa dianggap pedofil jika usianya minimal 16 tahun.

Menurut HelloSehat.Com, pedofilia lebih dikenal sebagai aksi pelecehan seksual terhadap anak dibawah usia 14 tahun. Definisi ini menggambarkan kondisi pedofil yang tidak normal dalam bidang seksual.

Menurut data statistik, Mayoritas pedofil berjenis kelamin lelaki, namun tidak menutup kemungkinan bagi wanita mengidap pedofilia. Data yang akurat belum berhasil dikumpulkan karena mayoritas pasien korban pedofil menutup dirinya dari masyarakat. Penelitian penyakit ini dilakukan pada pedofil yang melakukan kekerasan seksual, maka dari itu hasilnya masih belum pasti.

Pedofil di Indonesia Jumlahnya Puluhan Ribu Orang

Baru-baru ini netizen mengungkap grup rahasia bernama "Official Candy's Group" yang merupakan wadah komunikasi para pedofil.

Mereka membeberkan hal yang bisa dibilang mengerikan, yakni isi percakapan para anggota grup rahasia tersebut yang telah discreenshot sebelumnya.

Dalam screenshot itu terlihat hal yang mengerikan mulai dari curhat cara mendapatkan target hingga gambaran pergaulan para pedofil tersebut.

Bahkan ada netizen yang mengaku pernah bergabung dengan grup rahasia tersebut.

"Gilak, Official Candy's Group. Admin nya Kecyduk. Gw pernah gabung ke group itu, Untung gw dah Out. Membernya aja dari 7000an skrg jdi 600 njirr, pada kabur kali yak," tulis satu netizen dalam postingannya menyertakan capture berita penangkapan.

Waspadalah, Indonesia Darurat Pedofil, Jaga Dan Peluk Erat Anak-anakmu..


Tentu saja hal itu menimbulkan kekhawatiran sendiri bagi orangtua yang masih memiliki anak kecil.

Di sisi lain, hal ini dianggap sebagai pengingat agar orangtua lebih waspada.

Admin yang Ditangkap Warga Malang

Polda Metro Jaya berhasil membongkar sindikat pornografi anak di sosial media.

Waspadalah, Indonesia Darurat Pedofil, Jaga Dan Peluk Erat Anak-anakmu..


Para pelaku membuat grup di Facebook dengan nama Official Loli Candys Group dan beranggotakan 7 ribu orang.

Waspadalah, Indonesia Darurat Pedofil, Jaga Dan Peluk Erat Anak-anakmu..


Salah satunya adalah Wawan alias Muhamad Bahrul Ulum. WargaMalang, Jawa Timur ini adalah admin grup official Loli Candys Group.

Dalam aksinya, pelaku kerap mengunggah foto dan video aksi kejahatan seksual yang mereka lakukan.

Waspadalah, Indonesia Darurat Pedofil, Jaga Dan Peluk Erat Anak-anakmu..


Sementara itu, ada remaja 17 tahun asal Bogor, Jawa Barat yang telah melakukan kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur.

Waspadalah, Indonesia Darurat Pedofil, Jaga Dan Peluk Erat Anak-anakmu..


Yang lebih parah, dalam aksinya pelaku terhubung dengan jaringan lain di sembilan negara.

Dari data Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, ini adalah kasus kejahatan seksual pertama yang melibatkan banyak anggota.

Waspadalah, Indonesia Darurat Pedofil, Jaga Dan Peluk Erat Anak-anakmu..


Jumlah tersangka jaringan official Loli Candys Group kemungkinan bertambah hingga puluhan ribu.

Namun sayangnya, jumlah korban pun dikhawatirkan masih meningkat. Masyarakat diminta berhati-hati karena predator anak biasanya menguntit akun media sosial anak sebelum beraksi.

Indonesia Darurat Pedofil

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengindikasikan semua pihak di Indonesia harus waspada terhadap pelaku kelainan mental dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah usia (pedofil), termasuk yang memanfaatkan media sosial di Internet.

"Indonesia masih ladang subur untuk pelaku pedofilia," kata Kepala Sub-Direktorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Roberto Pasaribu di Jakarta, Rabu.

Ia mengungkapan kasus pedofil melalui akun Facebook Official Loly Candys 18+ sebagai tanda Indonesia menjadi sasaran pemangsa kekerasan seksual terhadap anak.

Roberto mengemukakan pengelola facebook itu terhubung dengan 11 grup kejahatan terhadap anak pada beberapa negara dengan jumlah anggota mencapai ribuan.

Berdasarkan penyidikan kepolisian terungkap terdapat 500 video dan 100 foto berkonten kekerasan terhadap anak pada akun grup facebook itu.

"Kita masih analisa apakah foto itu dari Asia atau negara lain," ujar Roberto.

Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Biro Federal Investigasi Amerika Serikat (Federal Bureau of Investigation/FBI) menelusuri kelompok pedofilia itu yang diduga terhubung jaringan internasional.

Polda Metro Jaya mengungkap praktik prostitusi khusus anak di bawah usia atau pedofilia secara dalam jaringan (daring) Internet melalui media sosial dengan akun Official Loly Candys Group 18+ dibuat grup itu sejak September 2014 dengan jumlah anggota mencapai 7.497 orang yang menampilkan foto porno anak di bawah usia.

Polisi sejauh ini meringkus empat pelaku itu, yakni MBU alias Wawan alias Snorlax (25), DS alias Illu Inaya alias Alicexandria (27), SHDW alias Siha Dwiti (16) dan DF alias T-Day (17).

Pedofil seringkali jadi sosok pelindung anak

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto dalam pesan elektroniknya mengatakan bahwa kaum pedofil seringkali memposisikan diri sebagai sosok pelindung bagi anak, meski sejatinya itu modus kejahatan.

Orangtua dalam hal ini perlu, bahkan wajib meluangkan waktu berbagi cerita bersama anak sekaligus membangun kehangatan dengan mereka.

"Jangan sampai anak minus perhatian sehingga mencari sosok lain yang ternyata kaum pedofil. Pedofil seringkali memposisikan diri sebagai sosok pelindung bagi anak, meski sejatinya itu modus kejahatan," ujar Susanto.

Saat ini tak sedikit pelaku pedofil yang memanfaatkan media sosial untuk mencari korbannya. Seperti yang belum lama ini terkuak melalui Facebook.

"Ajarkan anak untuk ekstra hati-hati berkomunikasi di jejaring sosial, tak sedikit pelaku pedofil menggunakan media sosial untuk mencari mangsa," tutur Susanto.

Baca Juga: Waspadalah, Para Pelaku Pedofil Bergentayangan Di Facebook

Selain itu, pastikan anak diberikan literasi agar tak menjadi korban kaum pedofil dan pastikan lingkungan keluarga dan sosial tidak abai terhadap gejala dan segala gerak gerik pedofil yg berpotensi mencari korban.

Next article Next Post
Previous article Previous Post