Terkait masalah Kasrin, yang dikenal sebagai haji ghaib dari Rembang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rembang akhirnya menyimpulkan bahwa Kasrin sedang terkena gejala stres. Hal itu didapati setelah mereka melakukan wawancara secara diam-diam terhadap tukang becak itu pada Jumat (7/10).
"Saya melihat dia terbebani. Artinya, dia kepingin naik haji tapi nggak bisa. Apa itu setres atau apa, saya melihatnya ke arah sana," ujar Ketua MUI Kabupaten Rembang Zainudin Jafar seperti dilansir JawaPos.com, Selasa (11/10).
Ya, dia mendapati kebohongan yang dilakukan Kasrin semata-mata untuk kesenangan dirinya, bukan bermaksud membohongi orang lain.
Zainudin pun menganggap bahwa Kasrin merupakan sosok warga yang baik.
"Sebenarnya orang polos, makanya saya khawatir kejiwaannya yang dipengaruhi," sebutnya.
Nah, yang membuatnya khawatir, Kasrin dimanfaatkan orang lain. Jika memang seperti itu, ini akan menjadi modus penipuan.
"Semacam nanti dia diberitahu kalau ada orang lain yang pingin ketemu Bu Indi, kepingin diajak haji, bayar sekian, itu yang jadi bahaya," tegas Zainudin.
Karena itu, MUI sebatas untuk membuktikan apakah Kasrin benar berhaji atau tidak. Jika nanti ada unsur penipuan, Zainudin berharap agar oknum kepolisian menindaklanjutinya.
Namun, dia mengatakan sudah berpesan kepada Kasrin agat tidak lagi membohongi masyarakat dengan mengatakan dia telah berhaji.
"Apa yang saya katakan, dia katakan ita. Orang lugu," pungkas Zainudin.
Kasrin, 'Haji Ghaib' |
"Saya melihat dia terbebani. Artinya, dia kepingin naik haji tapi nggak bisa. Apa itu setres atau apa, saya melihatnya ke arah sana," ujar Ketua MUI Kabupaten Rembang Zainudin Jafar seperti dilansir JawaPos.com, Selasa (11/10).
Ya, dia mendapati kebohongan yang dilakukan Kasrin semata-mata untuk kesenangan dirinya, bukan bermaksud membohongi orang lain.
Zainudin pun menganggap bahwa Kasrin merupakan sosok warga yang baik.
"Sebenarnya orang polos, makanya saya khawatir kejiwaannya yang dipengaruhi," sebutnya.
Nah, yang membuatnya khawatir, Kasrin dimanfaatkan orang lain. Jika memang seperti itu, ini akan menjadi modus penipuan.
"Semacam nanti dia diberitahu kalau ada orang lain yang pingin ketemu Bu Indi, kepingin diajak haji, bayar sekian, itu yang jadi bahaya," tegas Zainudin.
Karena itu, MUI sebatas untuk membuktikan apakah Kasrin benar berhaji atau tidak. Jika nanti ada unsur penipuan, Zainudin berharap agar oknum kepolisian menindaklanjutinya.
Namun, dia mengatakan sudah berpesan kepada Kasrin agat tidak lagi membohongi masyarakat dengan mengatakan dia telah berhaji.
"Apa yang saya katakan, dia katakan ita. Orang lugu," pungkas Zainudin.