Radiudin, Pemulung Yang Akhirnya Bisa Naik Haji Setelah Rajin Menabung Dan Bersedekah

Radiudin, Pemulung Yang Akhirnya Bisa Naik Haji Setelah Rajin Menabung Dan Bersedekah

author photo
Radiudin, Pemulung Yang Akhirnya Bisa Naik Haji Setelah Rajin Menabung Dan Bersedekah
Radiudin tengah memasukkan sampah ke dalam truk (Seno/Antara Jatim)
Radiudin, Pemulung Yang Akhirnya Bisa Naik Haji Setelah Rajin Menabung Dan Bersedekah

Tak terbayangkan sosok seorang pemulung bisa memiliki impian untuk melaksanakan ibadah ke tanah suci dan berhasil menggapai impiannya tersebut. Seperti itulah yang dialami oleh seorang pemulung bernama Radiudin yang setiap hari bergelut dengan tumpukan sampah di Depo sampah lingkungan Muktisari, Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates.

Pria yang merupakan warga Dusun Bunder, Desa Sumber Pinang Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember ini mendapatkan kemudahan dalam meraih impiannya untuk melaksanakan haji.

“Awalnya saya tidak menyangka bisa naik haji tahun ini dan Alhamdulillah saya diberi kemudahan oleh Allah Ta’ala untuk mewujudkan impian saya menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah,” ucapnya.

Dilansir dari Antara Jatim, keinginan pria 51 tahun ini sudah tertanam sejak tahun 1993 dimana saat itu ia diangkat sebagai petugas kebersihan sekaligus menjadi seorang pemulung. Radiudin diangkat menjadi tenaga honorer oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Pemerintahan Kabupaten Jember dengan gaji awal 1000 rupiah perhari dan tunjangan bulanan 5000 per bulan. Alhasil saat itu ia hanya memiliki penghasilan 35 ribu setiap bulannya.

Radiudin, Pemulung Yang Akhirnya Bisa Naik Haji Setelah Rajin Menabung Dan Bersedekah
Radiudin membereskan sampah di atas truk (Seno/Antara Jatim)
Meski tidak mencukupi, namun Radiudin berusaha menggapai impiannya dengan membanting tulang mengumpulkan barang bekas diantara tumpukan sampah yang menyengat.

“Alhamdulillah tahun 2009, saya berhasil mendaftar haji ke Kantor Kementerian Agama Jember dengan membayar sebesar 20 juta hasil menabung sekian lama, sehingga mendapatkan kursi untuk menunaikan ibadah haji tahun 2016,” lanjutnya.

Berprofesi sebagai seorang pemulung dan setiap hari berada di tempat sampah tidak membuat Radiudin malu. Justru ia bersyukur karena dengan pekerjaannya tersebut, ia bisa menghidupi keluarga sekaligus menjadi jalan untuk bisa melaksanakan ibadah ke tanah suci.

Tak hanya penghasilan yang pas-pasan, namun Radiudin juga harus bersusah payah untuk menuju tempatnya bekerja. Dengan jarak 20 km menuju tempat penampungan sampah, Radiudin harus berangkat sangat pagi. Meskipun begitu ia tidak mengeluh sedikit pun tentang keadaannya.

“Saya masih ingat pesan orang tua yang tidak boleh mengeluh dalam menjalankan hidup karena Allah akan memberikan berkah dalam setiap pekerjaan yang selalu disyukuri oleh umatNya,” kenangnya.

Keinginan Radiudin juga mendapatkan dukungan istri dan anak-anaknya sehingga ia benar-benar termotivasi untuk mengumpulkan rupiah demi rupiah.

“Istri saya selalu memberikan semangat ketika rezeki yang saya dapat sedikit dan selalu berhemat untuk belanja kebutuhan sehari-hari demi menyisihkan uang untuk tabungan haji, begitu juga anak-anak saya,” tuturnya.

Radiudin, Pemulung Yang Akhirnya Bisa Naik Haji Setelah Rajin Menabung Dan Bersedekah
Radiudin tengah menata barang-barangnya di rumah bersama sang istri untuk pemberangkatan (Seno/Antara Jatim)
Hal yang patut diteladani dari seorang Radiudin meski gajinya saat ini tidaklah besar yaitu 450 ribu perbulan, ia tetap menyisihkan untuk bersedekah, berapapun itu.

“Kekuatan sedekah juga memberikan saya berkah untuk bisa menunaikan ibadah haji karena saya yakin sedekah merupakan cara terbaik untuk memperlancar rezeki yang didapat, berapa pun itu,” ungkapnya.

Kini Radiudin atau yang disapa Pak Nur pun menjadi sebuah motivasi bagi para pemulung lainnya dan tidak ada alasan tidak mampu bagi setiap orang yang memiliki tekad kuat untuk berhaji.

“Tentu ini menjadi motivasi bagi kami untuk tetap semangat bekerja, agar bisa mengikuti jejak Pak Nur berangkat menunaikan ibadah haji yang awalnya menjadi sesuatu yang tidak mungkin,” ucap Soleh selaku teman satu profesinya.

Dituturkan Soleh bahwa Radiudin telah mendapatkan cuti dari tempatnya bekerja dan berharap Radiudin bisa mendoakan rekan-rekan yang lain saat berada di Baitullah.

“Kami berharap Pak Nur bisa menjalankan ibadah dengan baik dan selalu mendoakan kami agar bisa dipanggil sebagai tamu Allah dan berangkat haji nantinya, entah itu kapan.” pungkasnya.

Baca Juga:


Semoga kisah Radiudin, seorang pemulung naik haji di Jember bisa memotivasi kita untuk giat dalam menabung dan bersedekah untuk bisa ke tanah suci. Wallahu A’lam

Next article Next Post
Previous article Previous Post