Karena Berpakaian Lusuh, Pria Ini Tak Dilayani Karyawan Counter. Ternyata Ia Justru…

Karena Berpakaian Lusuh, Pria Ini Tak Dilayani Karyawan Counter. Ternyata Ia Justru…

author photo
Karena Berpakaian Lusuh, Pria Ini Tak Dilayani Karyawan Counter. Ternyata Ia Justru…
Ilustrasi
Karena Berpakaian Lusuh, Pria Ini Tak Dilayani Karyawan Counter. Ternyata Ia Justru…

Janganlah melihat orang dari penampilan luarnya saja. Seperti itulah ungkapan yang memang benar-benar terlihat di masyarakat sekarang ini. Banyak dari kita yang melihat penampilan seseorang dahulu baru kemudian menentukan sikap. Padahal penampilan yang bagus tidak menentukan pribadi yang sebenarnya.

Sama seperti kisah seorang pria berpakaian lusuh dan paruh baya yang tengah ikut dalam keramaian sebuah counter seluler di daerah Semarang. Para karyawan dan karyawati di counter tersebut tak sedikit pun menggubris pria yang terlihat berusaha seperti mencari-cari ponsel baru dikarenakan melihat pakaiannya yang lusuh. Dalam pikiran mereka mungkin pria paruh baya tersebut hanya mencari ponsel murahan atau sekedar bertanya-tanya.

Maka pria itu berdiri cukup lama di depan etalase, namun tak seorang karyawan pun menyapanya. Hingga Linawati yang kala itu baru selesai istirahat langsung menghampiri pria lusuh tersebut.

“Tak ada satu pun teman-teman penjaga counter saya yang mau menanggapi bapak tersebut. Akhirnya saya yang melayaninya.” Tutur Lina

Bagi Lina semua pelanggan sama saja tanpa membedakan apakah mereka berpakaian mewah ataukah tidak. Bahkan bisa jadi mereka yang tampil gaya, ternyata bukanlah seorang yang kaya. Namun sikap tersebut sepertinya tidak dihiraukan oleh karyawati lainnya sehingga mereka pun mengacuhkan pria tersebut.

Dari penampilannya, pria tersebut mengenakan kemeja yang seakan belum disetrika dan menggunakan sandal jepit sebagai alas kaki. Tak heran jika para karyawati berpikiran bahwa orang tersebut hanya bertanya-tanya atau mungkin meminta sedekah.

Saat itu karyawati lainnya tak mau melayani pria tersebut dan lebih memilih melayani pembeli lain. Sementara sebagian karyawan nampak bercengkrama dengan karyawan lain tanpa sedikit pun memiliki niat untuk menanyakan keperluan pria tersebut yang sedari tadi melihat-lihat ponsel yang berjajar di etalase.

Linawati kemudian bertanya tentang apa yang dicari oleh pria paruh baya tersebut. Ternyata ia mencari ponsel seharga 2 jutaan dan membeli sebanyak 25 buah. Semua ponsel tersebut hendak ia berikan kepada karyawan-karyawannya. Yang lebih mengagetkan lagi adalah ia membawa uang tunai dari tasnya dan sontak karyawan lain yang sedari tadi mengacuhkan, berlomba-lomba melayani pria yang terabaikan tersebut.

Setelah ditelusuri ternyata pria paruh baya dan berpakaian lusuh tersebut adalah seorang pemilik dari jasa travel umrah dan haji. Ia juga merupakan pemilik dari sebuah restoran yang ternama di Semarang. 25 ponsel yang ia beli, ia bagikan kepada karyawannya sebagai bentuk bonus atas target yang telah dicapai tahun ini.

Keberuntungan pun menyertai Linawati atas sikapnya karena selain mendapatkan tip sebesar 1 juta dari pria tersebut, ia juga mendapatkan transfer pulsa sebesar 200 ribu.

“Rejeki anak sholehah” ucap Lina sambil tersenyum

Sungguh islam telah mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai apapun keadaan orang yang dihadapi. Boleh jadi seseorang yang berpenampilan biasa-biasa akan memberikan keberkahan kepada kita dan boleh jadi seseorang yang berpenampilan mewah justru hanya akan mengakibatkan kerugian.

Baca Juga:


Karenanya terapkanlah sikap ramah dimana pun dan kapan pun karena Allah semata agar keberkahan ikut menyertai kita semua.
Next article Next Post
Previous article Previous Post