Tidak sedikit orang yang mengaku muslim namun mereka tidak berani untuk menunaikan ibadah umroh atau haji khususnya ketika sedang melakukan tawaf keliling Kabah. Maka mitos pun bermunculan bahwa mereka takut aibnya akan dibukakan Allah di sana.
Benarkah cerita demikian? Menurut Ustadz Khoirul Fahmi, Allah memang akan membuka aib orang yang gemar melakukan maksiat atau dosa-dosa lainnya tanpa ada keinginan untuk bertaubat, bila mereka itu tawaf keliling Kabah.
Aib yang akan dibuka Allah di tanah suci bermacam-macam bentuknya, tetapi semua aib itu akan mengarah pada kelakuan yang menimbulkan dosa.
“Tanda-tandanya mereka akan melakukan dosa juga di samping Baitullah atau dekat Hajar Aswad, Naudzubillah” ujar Ustadz Khoirul Fahmi.
Kejadian ini sudah sering terbukti, Salah satu contohnya, seorang jamaah haji atau umroh ketika sedang bertawaf malah asyik melihat istri orang lain yang lebih cantik dari istrinya sendiri. Sehingga matanya menjadi jelalatan. Atau yang lebih ekstrem malah ada yang nekat memegang pantat perempuan lain di dekat Ka'bah.
Oleh karena itu, menurut Khoirul Fahmi, kita jangan sampai menjadikan maksiat atau perbuatan dosa lainnya sebagai sesuatu perbuatan yang seolah tak pernah berhenti, dalam arti harus menyesal dan bertaubat atas dosa dan kesalahan di masa lalu.
Baca Juga:
“Manusia memang tempatnya khilaf dan dosa tetapi dalam kondisi seperti itu itu perbanyaklah membaca istigfar sebagai pengakuan dosa kepada Allah dan memohon pengampunanNya,” pungkasnya.
Benarkah cerita demikian? Menurut Ustadz Khoirul Fahmi, Allah memang akan membuka aib orang yang gemar melakukan maksiat atau dosa-dosa lainnya tanpa ada keinginan untuk bertaubat, bila mereka itu tawaf keliling Kabah.
Aib yang akan dibuka Allah di tanah suci bermacam-macam bentuknya, tetapi semua aib itu akan mengarah pada kelakuan yang menimbulkan dosa.
“Tanda-tandanya mereka akan melakukan dosa juga di samping Baitullah atau dekat Hajar Aswad, Naudzubillah” ujar Ustadz Khoirul Fahmi.
Kejadian ini sudah sering terbukti, Salah satu contohnya, seorang jamaah haji atau umroh ketika sedang bertawaf malah asyik melihat istri orang lain yang lebih cantik dari istrinya sendiri. Sehingga matanya menjadi jelalatan. Atau yang lebih ekstrem malah ada yang nekat memegang pantat perempuan lain di dekat Ka'bah.
Oleh karena itu, menurut Khoirul Fahmi, kita jangan sampai menjadikan maksiat atau perbuatan dosa lainnya sebagai sesuatu perbuatan yang seolah tak pernah berhenti, dalam arti harus menyesal dan bertaubat atas dosa dan kesalahan di masa lalu.
Baca Juga:
- Benarkah Orang Islam Menyembah Ka'bah?
- Kisah Nyata Masuk Rok Orang Afrika Di Depan Ka'bah
- Kenapa Lantai Masjidil Haram Tetap Dingin Walau Udara Sangat Panas?
“Manusia memang tempatnya khilaf dan dosa tetapi dalam kondisi seperti itu itu perbanyaklah membaca istigfar sebagai pengakuan dosa kepada Allah dan memohon pengampunanNya,” pungkasnya.