KabarMakkah.Com – Salah satu kekayaan yang ada di bumi ini tak lain adalah air. Tanpa adanya air, tubuh akan mengalami dehidrasi dan kawasan pun akan mengalami kekeringan. Hal itulah yang kini dialami oleh kawasan Zimbabwe dimana air bersih sulit didapatkan. Sementara cadangan air tanah yang diharapkan, tercemar entah karena apa.
Dengan kenyataan tersebut, mereka mau tidak mau harus membeli air mineral dalam botol untuk sekedar menghilangkan dahaga. Dan yang parahnya lagi, harga untuk sebotol air mineral sangatlah mahal.
Bahkan jika harus memilih, mereka akan memilih sebotol air mineral dibandingkan dengan membeli minuman ringan ataupun bir.
Melihat hal tersebut, sejumlah orang melihat peluang yang menggiurkan. Mereka kemudian menjadikan harga sebotol air minum mineral diatas harga yang seharusnya.
Contohnya seperti yang dilakukan oleh Sheila Dezha (40 Tahun) di provinsi Harare. Dengan rutin ia kumpulkan botol air minum mineral dari trotoar dan membersihkannya. Setelah itu ia mengisi botol-botol tersebut dengan air sumur yang tidak tercemar.
Ia juga menyimpan botol berisi air sumur tersebut kedalam lemari pendingin untuk menambah kesejukan di tengah teriknya cuaca Zimbabwe dan kemudian ia pun menjualnya kepada orang-orang yang lalu lalang serta beberapa pengendara yang memang melintasi jalan tersebut.
Wanita tersebut berkata bahwa air minum kota yang tercemar menjadi ladang penghasilan yang luar biasa bagi dirinya. Ia memasang tarif untuk setiap botolnya yaitu $ 1,50 atau setara dengan Rp 20.000. Sebuah pendapatan yang cukup besar dengan hanya bermodalkan botol bekas dan air sumur biasa.
Dalam menjual airnya, ternyata Sheila bisa menghabiskan 100 botol air dalam sehari. Itu artinya dalam satu hari ia bisa mengantongi uang sebanyak 2 juta.
Meski dulu mendapatkan kritikan dan cemoohan dari tentangganya karena dianggap melakukan kecurangan, namun dengan uang tersebut ia bisa membiayai sekolah anaknya.
Kini setelah melihat kesuksesan dari Sheila, banyak tetangganya yang seringkali meminjam uang ataupun meminta untuk diajarkan tentang bagaimana cara membersihkan botol serta menjualnya ke konsumen.
Semenjak itu, banyak warga Harare yang mengikuti jejak langkah Sheila mulai dari petugas keamanan, penjual es krim hingga guru sekalipun. Hal itu dilakukan di waktu-waktu luang mereka.
Seorang guru yang menjual air mineral menuturkan bahwa ia selalu menyimpan dan menyembunyikan tak kurang dari 30 botol di kantornya. Ia menjual air tersebut kepada setiap muridnya yang terlihat kehausan dengan tarif $ 1,10 atau setara 15 ribu rupiah. Jika dihitung selama sehari, sungguh luar biasa keuntungan sampingan yang didapat guru ini.
Kini air ibarat tambang emas baru di Zimbabwe.
Dengan kenyataan tersebut, mereka mau tidak mau harus membeli air mineral dalam botol untuk sekedar menghilangkan dahaga. Dan yang parahnya lagi, harga untuk sebotol air mineral sangatlah mahal.
Ilustrasi meminum air mineral |
Melihat hal tersebut, sejumlah orang melihat peluang yang menggiurkan. Mereka kemudian menjadikan harga sebotol air minum mineral diatas harga yang seharusnya.
Contohnya seperti yang dilakukan oleh Sheila Dezha (40 Tahun) di provinsi Harare. Dengan rutin ia kumpulkan botol air minum mineral dari trotoar dan membersihkannya. Setelah itu ia mengisi botol-botol tersebut dengan air sumur yang tidak tercemar.
Ia juga menyimpan botol berisi air sumur tersebut kedalam lemari pendingin untuk menambah kesejukan di tengah teriknya cuaca Zimbabwe dan kemudian ia pun menjualnya kepada orang-orang yang lalu lalang serta beberapa pengendara yang memang melintasi jalan tersebut.
Wanita tersebut berkata bahwa air minum kota yang tercemar menjadi ladang penghasilan yang luar biasa bagi dirinya. Ia memasang tarif untuk setiap botolnya yaitu $ 1,50 atau setara dengan Rp 20.000. Sebuah pendapatan yang cukup besar dengan hanya bermodalkan botol bekas dan air sumur biasa.
Dalam menjual airnya, ternyata Sheila bisa menghabiskan 100 botol air dalam sehari. Itu artinya dalam satu hari ia bisa mengantongi uang sebanyak 2 juta.
Meski dulu mendapatkan kritikan dan cemoohan dari tentangganya karena dianggap melakukan kecurangan, namun dengan uang tersebut ia bisa membiayai sekolah anaknya.
Kini setelah melihat kesuksesan dari Sheila, banyak tetangganya yang seringkali meminjam uang ataupun meminta untuk diajarkan tentang bagaimana cara membersihkan botol serta menjualnya ke konsumen.
Semenjak itu, banyak warga Harare yang mengikuti jejak langkah Sheila mulai dari petugas keamanan, penjual es krim hingga guru sekalipun. Hal itu dilakukan di waktu-waktu luang mereka.
Seorang guru yang menjual air mineral menuturkan bahwa ia selalu menyimpan dan menyembunyikan tak kurang dari 30 botol di kantornya. Ia menjual air tersebut kepada setiap muridnya yang terlihat kehausan dengan tarif $ 1,10 atau setara 15 ribu rupiah. Jika dihitung selama sehari, sungguh luar biasa keuntungan sampingan yang didapat guru ini.
Kini air ibarat tambang emas baru di Zimbabwe.