Inilah Alasan Mengapa Menghafal Quran Begitu Menyenangkan Meski Tak Selalu Hafal

Inilah Alasan Mengapa Menghafal Quran Begitu Menyenangkan Meski Tak Selalu Hafal

author photo
KabarMakkah.Com – Memiliki cita-cita sebagai seorang hafidz quran merupakan sebuah cita-cita yang diidam-idamkan oleh masyarakat muslim. Betapa tidak, dengan menghafal Quran maka Allah akan meninggikan derajat kita di surga nanti.

Akan tetapi dalam prosesnya, kadang kita akan merasa jenuh. Terlebih lagi jika sulit untuk menghafal suatu ayat Al Quran, maka semakin malaslah melakukan aktivitas yang mulia tersebut.

Inilah Alasan Mengapa Menghafal Quran Begitu Menyenangkan Meski Tak Selalu Hafal

Meski sulit dan susah, masih tetap ada solusi yakni menikmati proses menghafalnya. Seorang penghafal Al Quran bernama Ustadz Deden M Makhyaruddin yang juga menjuarai musabaqah Al Quran internasional, memberikan sejumlah alasan mengapa proses menghafal bisa menyenangkan meski tidak mampu menghafal dengan baik.
1. Sesungguhnya satu huruf Al Quran akan berbuah 1 kebaikan dan satu kebaikan oleh Allah dibalas dengan 10 pahala. Sementara orang yang susah menghafal akan mendapatkan 2 kebaikan yang berarti akan mendapatkan 20 kebaikan. Jika menghafalkan suatu ayat yang sulit, maka bisa dibayangkan berapa nilai pahala yang kita dapatkan. Belum lagi jika kita terus mengulang-ngulang ayat tersebut.
2. Al Quran sejatinya adalah sebuah kebaikan. Dengan susahnya menghafal Al Quran, berarti kita telah berlama-lama dalam kebaikan. Jika terus dilakukan, otomatis hari-hari kita ada dalam kebaikan. Bukankah tujuan kita menghafal adalah untuk mendapatkan kebaikan?
3. Saat berusaha untuk menghafal, secara langsung kita memiliki niat yang kuat. Para syuhada yang meninggal dalam tragedi sumur Ma’unah pun oleh Rasulullah disebut sebagai Qari atau hafidz meski mereka belum menghafal seluruh isi Al Quran.
Oleh karena itu, kita akan tetap dikatakan sebgai seorang hafidz selama kita tetap istiqamah melakukan hafalan tersebut. Dan ketahui bahwa julukan hafidz yang kita harapkan adalah julukan yang nanti Allah beri di akhirat, bukan julukan dari manusia di dunia.
4. Melakukan aktivitas menghafal Al Quran laksana berada di sebuah taman bunga. Kita tidak perlu tergesa-gesa untuk keluar dari taman tersebut. Nikmatilah dan syukuri bahwa kita masih diberi kesempatan untuk mencicipi indahnya taman Al Quran.
5. Dengan berlama-lama menghafal namun sulit untuk masuk dalam pikiran, setidaknya anggota tubuh kita yang lain akan terjaga dari perbuatan maksiat. Mata, telinga dan lisan kita akan jauh dari perbuatan yang tidak Allah ridhai. Dengan demikian, hati dan tubuh kita akan bersih dari perbuatan dosa saat itu.
6. Kemuliaan akan didapatkan ketika seseorang mau memegang Al Quran. Kesejukan juga akan terpatri dalam mata batin kala melihat kandungannya. Jadi jangan merasa sedih dengan ketidakhafalan kita, karena kita sudah mendapatkan kenikmatan memegang dan melihat kitabullah tersebut yang membuat iri mereka yang tak memiliki waktu.
7. Hidup yang kita jalani akan dipenuhi dengan berbagai dosa, entah itu dosa kecil ataupun besar. Ketika hafalan kita tidak lancar-lancar, itu kemungkinan besar akan menjadi kafarat akan dosa-dosa kita.
8. Jika kita tidak hafal akan suatu ayat, bisa jadi Allah menangguhkan ayat tersebut sampai benar-benar kita layak untuk dicintai oleh Allah. Ini juga yang dinamakan “dirindukan ayat”.
9. Proses menghafal yang tak hafal-hafal akan membuat pikiran dan fisik menjadi lelah. Namun jangan khawatir karena lelah yang ada pada diri kita akan dicatat sebagai sebuah amal shaleh.
10. Jika menghafal namun tetap susah, bisa menandakan kita tengah berada di depan pintu hidayah. Semakin berat perjuangan kita, semakin jauh pula dari nafsu diri. Jika sudah begitu, maka ikhlas akan mendekati dan akan melahirkan mujahadah yang sejati.
Jadi jangan patah semangat untuk terus berusaha menghafal Al Quran karena akan ada keindahan dibalik kesusahan yang kita jalani bersama Al Quran.

Next article Next Post
Previous article Previous Post